Kenapa Reptil Tidak Bisa Mengunyah Makanan seperti Mamalia?

Ketika melihat sapi atau kucing sedang makan, kita pasti sadar keduanya melakukan gerakan mengunyah guna menghaluskan makanan sebelum akhirnya menelannya ke sistem pencernaan. Bagi kita sebagai manusia pun aktivitas mengunyah makanan sangat penting agar tidak tersedak dan nutrisi yang terkandung di dalamnya mudah diserap tubuh. Meski terlihat remeh, sebenarnya aktivitas mengunyah ini hanya dapat kita temukan secara eksklusif pada keluarga mamalia, lho.
Keluarga reptil bisa jadi contoh paling menarik sebagai perbandingannya. Kita tahu kalau spesies seperti ular, buaya, kadal, ataupun kura-kura lebih banyak menelan makanannya bulat-bulat. Aktivitas menggigit memang masih bisa dilakukan, tapi umumnya tujuan gigitan mereka lebih ke arah untuk memecah makanan jadi bagian yang bisa masuk ke dalam mulut dalam satu kali telan.
Kira-kira apa yang membedakan keluarga reptil sehingga mereka tidak mengunyah makanannya, ya? Yuk, cari tahu jawaban lengkapnya di bawah ini!
1. Anatomi reptil kurang mendukung untuk mengunyah mangsa

Faktor utama yang membuat reptil tidak mengunyah makanannya adalah anatomi mulut dan rahang mereka yang berbeda dari mamalia. Misalnya saja, mereka tak memiliki otot khusus yang mampu melakukan gerakan mengunyah. Dilansir Animal Diversity, rahang mamalia juga didesain agar bisa melakukan berbagai jenis gerakan karena artikulasinya lebih fleksibel ketimbang reptil.
Masalah lain yang harus dihadapi reptil adalah kemungkinan kesulitan bernapas sekalipun bisa mengunyah makanan. Vaia melansir bahwa sebagian besar spesies reptil memiliki saluran pernapasan eksternal dan kerongkongan yang tersambung di dalam mulutnya. Jika memaksakan diri untuk mengunyah makanan, maka mereka tidak bisa bernapas yang membuat suplai oksigen ke dalam tubuh berkurang.
Maka dari itu, menelan mangsa bulat-bulat jadi solusi yang dipilih reptil supaya tidak menghalangi jalur pernapasannya. Beruntungnya, anatomi rahang bagian bawah sebagian spesies reptil mendukung kemampuan ini, terlebih jika makanan pilihannya lebih besar ketimbang mulutnya. Pada ular, misalnya, rahang bawah mereka tidak menyatu layaknya mamalia sehingga masing-masing bagian rahangnya dapat melebar secara independen.
Selain itu, agar makanan berukuran besar itu bisa masuk ke dalam tubuh dengan lancar, biasanya reptil memiliki otot leher dan kerongkongan yang fleksibel serta lambung yang bisa mengembang cukup besar. Berkat inilah banyak spesies reptil yang bisa mengonsumsi makanan dalam porsi besar hanya dalam satu kali masa berburu. Cara ini juga bermanfaat untuk menghemat energi. Pasalnya, dengan mengonsumsi makanan dalam jumlah besar, mereka tak perlu sering mencari makan setiap hari layaknya mamalia.
2. Lalu bagaimana jika makanan reptil terlalu besar untuk mulutnya?

Sebagian besar reptil memang mampu menelan mangsanya bulat-bulat selama ukurannya tak lebih besar daripada mulutnya saat meregang penuh. Ular sanca, misalnya, bisa menelan mangsa hingga seberat 68 kg selama lebar mangsa itu tidak melebihi satu seperempat lebar tubuhnya, dilansir AZ Animals.
Namun, beberapa reptil lain, semisal buaya dan komodo, bisa memburu mangsa yang berkali-kali lipat ukuran tubuhnya. Kalau sudah begitu, apakah keduanya tetap menelan makanannya bulat-bulat? Jawabannya, jelas tidak. Meski tak bisa mengunyah makanannya sedikit demi sedikit, reptil seperti buaya dan komodo masih bisa menggigit makanan agar jadi potongan yang mudah ditelan.
Uniknya, khusus untuk buaya, mereka punya trik lain supaya memudahkan proses pemotongan mangsa jadi bagian yang mudah ditelan bernama death roll. Dilansir University of Tennessee, awalnya buaya akan menggigit mangsa yang sudah mati sekuat mungkin. Kemudian, ia akan memutar tubuhnya dengan cepat supaya bagian tubuh yang digigitnya itu lepas dan jadi ukuran yang cukup untuk mulutnya. Barulah si buaya akan menelannya bulat-bulat. Uniknya, death roll ini bisa dilakukan buaya baik saat berada di air ataupun di darat, lho.
Sementara untuk komodo, reptil ini biasanya menggunakan cara yang lebih simpel, tetapi masih mengandalkan giginya. Fresno Chaffee Zoo melansir bahwa komodo akan menggigit salah satu bagian tubuh mangsanya dengan kuat. Kemudian, kaki depannya akan menahan sisa bagian tubuh si mangsa. Terakhir, reptil ini akan menggerak-gerakkan kepala ke kiri dan kanan dengan cepat supaya bagian tubuh yang ingin ditelannya bisa terlepas.
3. Sebenarnya, ada spesies reptil yang "mengunyah" makanan dengan cara unik

Dari tadi kita sudah membahas soal alasan mengapa reptil tidak mengunyah makanan dan cara mereka mengonsumsi makanannya. Meskipun begitu, bukan alam namanya kalau tak menyiapkan kejutan untuk kita. Sebab, di Selandia Baru, ada satu spesies reptil yang dikonfirmasi bisa mengunyah makanannya, lho.
Namanya adalah tuatara (Sphenodon punctatus), sosok reptil yang mirip seperti kadal, padahal secara garis keturunan keduanya punya taksonomi yang sangat jauh. Reptil ini tergolong sebagai karnivor yang mengonsumsi banyak jenis serangga, laba-laba, kadal kecil, hingga burung laut.
Dilansir Live Science, setelah tuatara mendapatkan makanan, ia akan mulai mengunyahnya secara perlahan berkat dua baris gigi pada rahang atas dan bawahnya yang sejajar. Gigi-gigi tuatara berbentuk layaknya pisau steik dan reptil ini memanfaatkan gerakan rahang bawah yang bisa maju-mundur sehingga membentuk gerakan seperti seseorang yang sedang memotong daging steik.
Temuan ini pada awalnya mengejutkan peneliti. Sebab, selama ini kita hanya mengetahui kalau mamalia saja yang perlu untuk mengunyah makanan karena metabolisme tubuhnya yang tinggi. Namun, ternyata ada spesies reptil yang sudah berkembang sejak 200 juta tahun lalu yang menunjukkan cara makan yang mirip seperti apa yang manusia lakukan saat memakan daging steik.
Jadi, itu dia alasan mengapa reptil tidak mengunyah makanan dan sejumlah fakta menarik lain dari cara makan keluarga hewan ini. Selain dari anatomi tubuh, ternyata perbedaan cara makan reptil dan mamalia dipengaruhi oleh sistem metabolisme tubuh serta keperluan energi kedua keluarga hewan ini sehingga cara makannya pun berbeda. Menurutmu, lebih menarik cara makan reptil atau mamalia, nih?