Kucing Kesayangan Jadi Galak? Ini 4 Penyebab yang Harus Diketahui!

- Kucing bisa menjadi galak karena rasa sakit yang membuatnya sensitif atau agresif
- Kucing dapat berubah perilaku akibat stres, ketakutan, atau trauma yang dialami
- Insting berburu dan perubahan hormonal juga dapat menyebabkan kucing menjadi agresif
Kucing dikenal sebagai hewan yang terlihat menggemaskan dan juga kerap kali menunjukkan kasih sayang kepada pemiliknya. Namun, ada kalanya kucing yang jadi kesayangan di rumah justru bisa berubah menjadi galak atau agresif, padahal sebelumnya justru terlihat jinak dan manja, sehingga hal ini mungkin menimbulkan kekhawatiran tersendiri.
Perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh kucing tentu akan membuat pemiliknya merasa bingung, apalagi jika terjadi secara tiba-tiba. Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami beberapa penyebab berikut ini mengapa kucing kesayangan bisa berubah jadi galak agar nantinya bisa memberikan penanganan dengan cara yang tepat.
1. Rasa sakit atau masalah kesehatan

Kucing yang mengalami rasa sakit ternyata bisa berubah menjadi lebih sensitif atau agresif terhadap segala sesuatunya. Ada beberapa penyakit, seperti nyeri sendi, infeksi, hingga masalah gigi yang justru dapat menimbulkan ketidaknyamanan tersendiri pada kucing, sehingga akan cenderung menyerang apabila sembarangan disentuh.
Jika kucing tiba-tiba berperilaku galak tanpa alasan yang jelas, coba perhatikan terlebih dahulu apakah memang ada tanda-tanda fisik lainnya yang ditunjukkan, seperti kehilangan nafsu makan, lesu, atau berjalan dengan cara yang terlihat aneh. Segera bawa kucing ke dokter hewan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut agar bisa memastikan apakah memang kucing mengalami masalah kesehatan atau pun tidak.
2. Stres atau ketakutan

Kucing bisa berubah menjadi agresif apabila mengalami stres atau ketakutan secara berlebih. Perubahan lingkungan, kehadiran hewan peliharaan baru, kunjungan tamu yang asing, hingga suara bising dapat membuat kucing jadi merasa takut atau terancam, sehingga inilah yang dapat mengubah perilakunya secara tiba-tiba.
Jika kucing terlihat sering bersembunyi mendesis atau menyerang tanpa alasan yang jelas, maka pemiliknya harus tahu faktor pemicunya terlebih dahulu. Dengan berusaha memberikan tempat yang aman dan nyaman, serta meminimalisir potensi gangguan yang ada di sekitarnya, maka dapat membantu kucing untuk merasa lebih tenang.
3. Trauma atau mengalami pengalaman buruk

Kucing yang pernah mengalami trauma, seperti diserang oleh hewan lain atau diperlakukan dengan cara yang kasar justru akan berubah menjadi lebih defensif dan agresif. Bahkan, kucing yang dulunya ramah bisa saja berubah menjadi galak apabila mengalami kejadian yang menakutkan dalam hidupnya.
Kucing dengan trauma ternyata memerlukan waktu untuk bisa kembali merasa aman dengan lingkungan yang ada di sekitarnya, termasuk pemiliknya, sehingga jangan memaksa kucing untuk langsung berinteraksi apabila memang terlihat tidak mau. Cobalah untuk bersikap secara lembut dan berikan ruang pribadi agar dapat membantu hewan tersebut untuk kembali mempercayai pemiliknya.
4. Insting dan perubahan hormonal

Insting berburu dan juga perubahan hormonal yang terjadi pada kucing dapat menyebabkan hewan tersebut berubah menjadi agresif. Kucing yang belum disteril atau dikastrasi akan cenderung lebih teritorial dan defensif, khususnya pada saat memasuki masa birahi atau ketika merasa ada ancaman yang terdapat di sekitarnya.
Jika kucing kerap menunjukkan perilaku agresif yang tidak bisa dikendalikan dengan mudah, maka sterilisasi dapat menjadi salah satu solusi untuk meminimalisir perubahan hormon yang mungkin dapat memengaruhi emosinya. Selain itu, cobalah bermain secara rutin dengan kucing agar dapat membantu hewan tersebut untuk menyalurkan energi dan insting berburu dengan cara yang lebih positif.
Perubahan perilaku pada kucing memang dapat diakibatkan karena berbagai faktor, apalagi jika tiba-tiba agresif. Memahami penyebabnya tentu dapat membantu pemilik untuk dapat memberikan perawatan yang tepat agar kucing bisa merasa nyaman dan aman. Tunjukkan perhatian dan kesabaran agar kucing kembali menjadi jinak!