Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Ciri-Ciri FLUTD pada Kucing, Sering Pipis di Luar Boks?

ilustrasi kucing di litter box (commons.wikimedia.org/MiNe)
ilustrasi kucing di litter box (commons.wikimedia.org/MiNe)

FLUTD alias Feline Lower Urinary Tract Disease adalah istilah yang merujuk pada beberapa gangguan kesehatan terkait saluran kemih kucing. Adapun bentuk gangguannya berupa infeksi saluran kemih, batu kandung kemih, sistitis idiopatik kucing, dan kanker di kandung kemih atau uretra.

Kondisi tersebut kerap membutuhkan penanganan medis segera. Agar tidak terlambat, pastikan kamu mengenali ciri-ciri FLUTD pada kucing. Dengan demikian, anabul bisa segera mendapat perawatan ketika kamu mendeteksinya.

Ciri-ciri FLUTD pada kucing

FLUTD dapat disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya Feline Idiopathic Cystitis (FIC) yang dipercaya dapat terjadi akibat stres atau urolithiasis (batu saluran kemih) karena diet kurang tepat dan dehidrasi. Meski terdiri dari beberapa jenis penyakit, gejala FLUTD umumnya serupa. Berikut tanda-tandanya. 

1. Kesulitan buang air kecil

ilustrasi kucing buang air (commons.wikimedia.org/Ocdp)
ilustrasi kucing buang air (commons.wikimedia.org/Ocdp)

Tanda paling umum yang kerap ditampilkan kucing adalah kesulitan buang air kecil. Kucing akan menghabiskan waktu lebih lama di litter box untuk sekedar berkemih.

Tak hanya itu, beberapa anabul juga tampak mengejan, menggaruk kotak pasir dalam waktu lama, atau menunjukkan kesulitan lainnya. Kucing bisa jadi tampak menangis karena kesakitan ketika hendak buang air kecil.

2. Buang air kecil di luar litter box

Buang air kecil di luar litter box menjadi satu tanda FLUTD pada kucing yang paling umum terlihat. Ketika mengalami FLUTD, kucing merasa ingin segera buang air kecil, tetapi tidak cukup tahan untuk sampai ke litter box

Alhasil, kucing bisa buang air kecil di berbagai tempat, seperti di atas tumpukan pakaian, tempat tidur, bahkan karpet. Beberapa kucing memilih satu lokasi yang sama untuk buang air kecil, tetapi ada pula yang justru kencing di seluruh rumah.

3. Sering buang air kecil

ilustrasi kucing persia (unsplash.com/Touhid Arastu)
ilustrasi kucing persia (unsplash.com/Touhid Arastu)

Coba perhatikan kotak pasir kucing. Terlebih jika kamu menggunakan pasir gumpal atau tofu. Apabila mendapati gumpalan kecil dalam jumlah banyak, bisa jadi tanda bahwa anabul mengidap salah satu jenis FLUTD. 

Adanya sumbatan di saluran kemih dapat menyebabkan kucing kesulitan buang air kecil dengan lega. Akibatnya, kucing mungkin mengalami peningkatan dorongan berkemih. Ketika litter box terlalu jauh, anabul bisa melakukannya di mana saja.

4. Grooming berlebihan

Sensasi ingin berkemih yang tertahan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman bagi anabul. Hal tersebut mendorong kucing untuk menggosok atau grooming bagian tertentu, misalnya perut atau bahkan area genital.

Bedanya, kucing yang mengalami FLUTD bisa grooming berlebih. Ada kalanya bahkan menyebabkan kebotakan di sekitar area yang dijilati, seperti perut dan dekat kelamin.

5. Urine berdarah

ilustrasi kucing sakit (pexels.com/freestocks.org)
ilustrasi kucing sakit (pexels.com/freestocks.org)

Adanya sumbatan atau masalah lain pada saluran kemih dapat mendorong pendarahan internal. Ketika ini terjadi, kamu akan mendapati urine berdarah, baik dalam bentuk titik samar atau jumlah besar. 

Pendarahan pada urine ini adalah tanda serius, lho. Meski demikian, tidak semua kasus FLUTD disertai gejala buang air kecil berdarah. Pada beberapa kondisi, darahnya mungkin tidak selalu terlihat dan hanya bisa terdeteksi melalui tes medis.

6. Perubahan perilaku

Kesulitan buang air kecil menyebabkan rasa tidak nyaman dan kesakitan. Sama ketika sakit lainnya, anabul cenderung mengurangi aktivitasnya, bersembunyi, atau bahkan rewel. 

Nah, ketika melihat perubahan perilaku, ada baiknya segera mencari tahu apa yang dialami anabul, ya. Kalau tidak yakin, bisa segera periksakan ke dokter.

Ciri-ciri FLUTD pada kucing harus dianggap serius dan perlu mendapat perawatan segera. Adanya penyumbatan atau masalah kemih lainnya dapat membuat kucing tidak bisa buang air yang akhirnya berakibat fatal jika tidak diobati.

Referensi:

"FLUTD (Feline Lower Urinary Tract Disease)". PetMD. Diakses Maret 2025.
"Feline lower urinary tract disease (FLUTD)". American Veterinary Medical Association. Diakses Maret 2025.
"Feline Lower Urinary Tract Disease". International Cat Care. Diakses Maret 2025.
"Feline Lower Urinary Tract Disease". Cornell Feline Health Center. Diakses Maret 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us