7 Mumi Tertua yang Pernah Ditemukan, Usianya Ribuan Tahun

Spirit Cave Mummy adalah mumi tertua di dunia yang telah ditemukan sejauh ini, yang diberkirakan berasal dari 9400 tahun lalu. Dikutip dari laman Ancient Origins, mumi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1940 oleh Sydney dan Georgia Wheeler, sepasang suami istri yang berprofesi sebagai arkeolog. Mumi ini terawetkan secara alami dengan udara panas dan kering dari gua tempat ia ditemukan.

Pada tahun 1997, Suku Paiute-Shoshone dari Nevada’s Fallon Reservation memberlakukan Native American Grave Protection and Repatriation Act (NAGPRA) untuk mengklaim sisa-sisa Spirit Cave Mummy. Selama hampir dua dekade, pemerintah AS bersikeras tidak mau mengembalikan mumi tersebut. Namun, Suku Paiute-Shoshone terus berjuang, hingga akhirnya di tahun 2016 mumi itu dikembalikan ke Suku Paiute-Shoshone, setelah tes DNA membuktikan bahwa mumi ini terkait dengan penduduk asli Amerika kontemporer.

Chinchorro adalah beberapa mumi tertua di dunia. Dikutip dari situs BBC, Chinchorro pertama kali ditemukan pada tahun 1917 oleh Max Uhle, seorang arkeolog asal Jerman. Kala itu, dirinya menemukan beberapa tubuh yang terawetkan di pantai.

Setelah dilakukan penelitian selama beberapa saat, penanggalan radiokarbon akhirnya menunjukkan bahwa mumi-mumi ini telah berusia lebih dari 7.000 tahun. Ada lebih dari 282 mumi yang ditemukan dan sekitar 29 persen di antaranya terawetkan secara alami.

Tashwinat ditemukan oleh Profesor Fabrizio Mori pada tahun 1958. Menurut catatan situs Temehu, mumi ini ditemukan di situs arkeologi Uan Muhuggiag di Libya yang diperkirakan berusia antara 5.400 – 5.600 tahun.

Itu adalah mumi seorang anak kecil, berusia sekitar 3 tahun, yang ditemukan dalam posisi janin. Tubuhnya dibalsem, dibalut kulit antelop, dan isi perutnya diganti dengan tumbuhan liar untuk membantu mengawetkannya. Sejak penemuan Tashwinat, para peneliti mulai meyakini bahwa mumifikasi di Afrika tidak dimulai di Mesir, tetapi di tempat lain di benua itu.

Gebelein Man adalah mumi alami yang ditemukan di kuburan dekat Gebelein, Mesir. Mumi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1896 dan saat ini ditampilkan di British Museum. Gebelein Man juga memiliki julukan Ginger karena rambutnya yang terlihat merah.

Pada tahun 2012, situs BBC mengungkapkan bahwa penelitian menunjukkan bahwa penyebab tewasnya Gebelein Man mungkin karena dibunuh. Kesimpulan didapatkan setelah peneliti melakukan otopsi digital. Para ahli menemukan adanya kerusakan pada tulang belikat serta tulang rusuk.

Otzi the Iceman ditemukan secara tidak disengaja pada tahun 1991 oleh dua turis Jerman yang sedang mendaki. Penemuan mumi ini segera menarik liputan media di seluruh dunia dan langsung dipelajari secara ekstensif.

Dikutip dari laman National Geographic, Otzi the Iceman diawetkan secara alami sejak lebih dari 5.000 tahun oleh matahari, angin, dan suhu beku. Sejumlah tes juga menunjukkan bahwa mumi ini memiliki lebih dari 50 tato di sekujur tubuhnya, memiliki kelainan anatomi, beberapa masalah kesehatan, dan makanannya terdiri dari serbuk sari dan kambing.

Lady Rai ditemukan di Mesir pada tahun 1881 dan para peneliti memperkirakan bahwa ia berasal dari tahun 1530 SM dan berusia sekitar 30 – 40 tahun pada saat meninggal. Berdasarkan peninggalan berupa tulisan tentang Lady Rai, para ahli meyakini bahwa dia adalah pengasuh Ratu Ahmose-Nefertari, ratu pertama dari dinasti ke-18 Mesir Kuno.

Dikutip dari laman Live Science, pada tahun 2009, para peneliti melakukan pemindaian CAT pada tubuh Lady Rai dan menemukan bahwa ia menderita aterosklerosis. Bukan hanya Lady Rai, peneliti juga menemukan beberapa mumi Mesir lainnya juga menunjukkan tanda-tanda aterosklerosis.

Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Medicine, mumi Amenhotep I ditemukan pada tahun 1881 mumi dalam kondisi masih terbungkus sempurna dan menjadi salah satu dari sedikit mumi kerajaan yang belum dibuka di zaman modern. Mumi Amenhotep I menampilkan salah satu topeng wajah paling indah dan terpelihara dengan baik dari mumi kerajaan Mesir mana pun.

Amehotep I merupakan Firaun kedua dari Dinasti ke-18 Mesir. Ia memerintah sejak tahun 1526 SM hingga dirinya meninggal pada tahun 1506 SM. Pada masa pemerintahan dinasti ke-20 atau ke-21, mumi Amenhotep I dipindahkan dari tempat peristirahatan aslinya ke Deir el-Bahri Cache.

Sejauh ini, semua ini adalah mumi paling tua yang pernah ditemukan. Bukan tidak mungkin, suatu saat ditemukan mumi yang ternyata usianya lebih tua daripada semua mumi dalam daftar ini.