7 Hewan yang Jadi Musuh Alami Kucing, Ternyata Bukan Anjing

Di alam liar, ular merupakan salah satu predator tingkat atas yang bisa memangsa hewan apa pun. Walaupun kucing bukanlah hewan yang lemah, mereka tetaplah termasuk salah satu target sasaran ular. 

Terlebih lagi belakangan ini, ular sering ditemukan masuk rumah-rumah warga di area permukiman. Jika kemungkinan terburuk itu terjadi, kucing domestik yang jadi peliharaan kita akan menjadi korbannya. 

Rakun memang memiliki penampilan yang imut. Mereka tampak cuddly, jinak, dan punya bulu yang lebat. Namun jangan salah, mamalia ini merupakan hewan liar yang bisa membahayakan kucingmu. 

Hewan berbulu abu-abu dan putih itu tidaklah agresif. Akan tetapi, rakun dikenal mampu memangsa mamalia lain yang bertubuh lebih kecil daripada mereka. Bayi kucing adalah salah satu yang sering menjadi korbannya. 

Pun mereka tak memangsa kucing, rakun liar tetaplah berbahaya dan harus dijauhkan dari lingkungan tinggal kita. Ini karena mereka membawa berbagai penyakit menular, seperti rabies, leptospirosis, berbagai bakteri, dan parasit. 

Coyote merupakan mamalia sebangsa serigala bertubuh kecil yang biasa ditemukan di wilayah pedalaman Amerika. Mereka dikenal sebagai predator yang licik dan lincah walaupun tidak sebesar hewan buas lain. 

Hewan liar tersebut sering kali masuk ke permukiman warga untuk berburu. Mangsa yang dicarinya adalah kucing, anjing, dan hewan ternak. Dilansir The Nest, menurut studi yang dilakukan oleh peneliti Arizona, kucing adalah target utama coyote, terhitung sebagai 42 persen makanan mereka. 

Meskipun coyote tidak berhabitat di Indonesia, kamu tetap harus mengetahui fakta ini. Sebab hewan yang paling dibenci di Amerika itu merupakan predator paling berbahaya bagi kucing peliharaan. 

Siapa yang tak takut dengan kalajengking? Hewan arachnida ini bukan hanya tampak menyeramkan, mereka juga memiliki bisa yang disalurkan melalui sengat di ekor mereka. Kabar buruknya, kalajengking juga bisa membahayakan kucing peliharaan kita. 

Kucing yang secara insting punya rasa penasaran tinggi sering kali ditemukan "bermain" dengan kalajengking. Hewan berbisa itu pun merasa terancam dan berpotensi untuk menyengat 'si meng' yang iseng. 

Dilansir Cat Time, zat toksin yang dibawa oleh kalajengking berbahaya, lho. Segeralah bawa kucingmu ke dokter hewan ketika mereka tampak pincang atau sakit-sakitan setelah bermain di luar rumah. 

Kucing sering kali mengganggu dan membunuh burung, seperti burung gereja, parkit, dan lain sebagainya. Hewan peliharaan favoritmu itu bahkan termasuk ke dalam salah satu predator utama bagi burung. 

Walaupun begitu, kedudukan tersebut bisa terbalik. Kucing, terutama yang masih kecil dapat menjadi mangsa bagi burung tertentu, seperti burung hantu dan elang. Kucing dapat terluka berat karena paruh dan cakarnya yang tajam, jatuh saat dibawa terbang, dan bahkan mati karena dimakan. 

Jangan salah sangka, sebagian kucing ternyata mampu memangsa sesamanya, lho. Praktik kanibalisme ini sering menimpa mereka yang masih bayi atau anak-anak kucing yang baru berusia beberapa bulan. 

Karena masih sangat lemah dan tak bisa melawan, mereka sering kali dimakan oleh kucing jantan dewasa. Dilansir FAQ Cats, ini terjadi karena kucing jantan punya sifat teritorial yang sangat kuat. Alasan lain adalah mereka ingin ibu dari bayi-bayi tersebut segera birahi dan kawin dengannya.

Kamu gak salah baca kok. Walaupun kucing sering kali menyerang dan membunuh tikus, kedudukan ini juga bisa terbalik. Hewan pengerat itu sangat agresif dan beberapa kali ditemukan memangsa kucing-kucing kecil. 

Bukan hanya itu, tikus juga berbahaya karena membawa penyakit yang mematikan untuk kucing. Di antaranya adalah leptospirosis, hantavirus, Tularemia, hingga Salmonella. Maka dari itu, sebisa mungin jauhkan kucingmu dari mereka, ya. 

Itulah sejumlah hewan yang ternyata merupakan musuh alami kucing. Kamu harus menjauhkan 'si meng' dari mereka untuk menghindari bahaya, ya!