Pantauan Gerhana Matahari di Ponpes Assalam. (IDN Times/Larasati Rey))
GMT akan terjadi pada 8 April 2024. Ini merupakan fenomena astronomi yang berkaitan dengan bayangan. Gerhana terjadi saat sebuah objek bergerak lewat di depan objek lain atau objek tersebut masuk ke dalam bayangan objek yang diamati dari permukaan Bumi.
"Ada juga fenomena gerhana di tahun 2024, tetapi sayangnya tidak melintas di wilayah Indonesia," kata Peneliti Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Farahhati Mumtahana, dikutip dari situs BRIN.
Meski begitu, menurutnya kita masih dapat mempertimbangkan GMT untuk perencanaan wisata atau ekspedisi mengejar gerhana.
Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan melintas di antara Bumi dan Matahari, sehingga mengaburkan pandangan Matahari dari sebagian kecil Bumi, baik seluruhnya maupun sebagian.
Peristiwa tertutupnya piringan matahari berlangsung perlahan, selama kurang lebih satu jam hingga tiba pada fase totalitas gerhana, saat piringan ditutupi sepenuhnya.
Fase totalitas akan terjadi selama beberapa menit saja sampai perlahan Matahari meninggalkan bayangan umbra dan gerhana berangsur selesai.
Dalam kasus GMT, piringan Matahari akan tertutup seluruhnya oleh Bulan. Gerhana tersebut hanya terjadi sekali setiap 360 hingga 410 tahun di lokasi tertentu.