7 Lukisan Terkenal Mudah Ditiru, Lahir dari Seniman Dunia

Ada beragam cara unik yang bisa dilakukan untuk memicu kreativitas dan mengumpulkan inspirasi. Salah satunya dengan menikmati lukisan populer dari seniman lain. Bagi pemula, langkah ini bisa membantu menemukan gaya dan mengembangkan keterampilan, lho.
Nah, di antara banyaknya karya, ada lukisan terkenal mudah ditiru. Kamu bisa menjadikan lukisan tersebut panduan untuk belajar teknik melukis hingga memainkan warna untuk mengasah skill-mu.
Lukisan terkenal mudah ditiru
Bagi pemula, meniru bisa jadi langkah untuk mengembangkan pemikiran kreatif plus melemaskan tangan agar terbiasa. Nah, lukisan berikut cocok untuk dilukis ulang demi tujuan tersebut.
1. Oriental Poppy oleh Georgia O'Keeffe

Lukisan terkenal mudah ditiru yang pertama ada Oriental Poppies karya Georgia O’Keeffe. Lukisan yang disebut sebagai mahakarya seni inovatif ini dibuat pada 1928.
O'Keeffe sendiri sosok yang dikenal tertarik pada keabstrakan bunga. Nah, Oriental Poppies adalah lukisan yang menggambarkan dua bunga poppy raksasa dalam kanvas berukuran 30 x 40 inci.
O'Keeffe membuatnya menggunakan cat minyak dengan ledakan warna-warna cemerlang sehingga menghadirkan efek memukau. Cocok untukmu yang mau eksplorasi warna, nih.
2. The Starry Night oleh Vincent van Gogh

Tampak rumit, The Starry Night karya Vincent van Gogh banyak disebut sebagai lukisan yang mudah ditiru, lho. Lukisan yang aslinya berjudul De sterrennacht ini menggambarkan pemandangan rumah sakit jiwa di Saint-Rémy-de-Provence yang merupakan salah satu tempat sang maestro pernah tinggal.
Karya yang selesai padaJuni 1889 ini dibuat dengan efek tekstur memutar. Nah, kamu bisa mengikuti teknik ini dengan menggunakan sapuan kuas tebal sambil tangan berputar.
3. Girl with a Pearl Earring oleh Johannes Vermeer

Lukisan yang berjudul Girl with a Pearl Earring ini juga terhitung mudah ditiru. Lukisan ini terkenal berkat teknik troine atau istilah seni dari Belanda abad ke-17 yang merujuk pada pose tak seperti potret formal.
Meski sekilas terlihat sederhana, lukisan karya Johannes Vermeer ini fokus pada ekspresi, tipe, fisiognomi, dan penggambaran karakter yang menarik. Nah, kamu bisa menggunakan lukisan untuk melatih hal tersebut.
4. Under the Wave off Kanagawa oleh Katushika Hokusai

Lukisan terkenal untuk inspirasi berikutnya datang dari pelukis Jepang, Katushika Hokusai. Lukisan yang juga dikenal sebagai Kanagawa Oki Nami Ura ini merupakan bagian dari seri Thirty-six Views of Mount Fuji. Sang maestro memainkan perspektif untuk membuat gunung termegah di Jepang ini tampak kecil di tengah gelombang.
Salah satu teknik yang digunakan dalam lukisan ini adalah permainan pigmen. Kekuatan warna dan eksperimen pigmen yang tidak biasa membuat lukisan tampak lebih hidup.
5. Bridge over a Pond of Water Lilies oleh Claude Monet

Tampak rumit, ya? Namun, lukisan Monet di atas dikatakan sebagai salah satu lukisan yang mudah ditiru, lho. Lukisan berjudul Bridge over a Pond of Water Lilies dibuat pada 1893 dengan media kanvas berukuran 92,7 x 73,7 cm dan menggunakan cat minyak.
Lukisan ini memuat jembatan penyeberangan bergaya Jepang di atas kolam milik Claude Monet. Kamu bisa menggambar ulang kemegahan kolam yang menjadi subjek utama dari mahakarya sang maestro, nih.
6. The Scream oleh Edvard Munch

Pada dasarnya, The Scream merupakan sebuah otobiografi, melansir situs Edvard Munch. Karya ini merupakan konstruksi ekspresionis pengalaman nyata sang pelukis. Teknik yang digunakan seolah-olah mengajakmu merasakan emosi yang tergambar di dalamnya.
Latar belakang yang menunjukkan ekspresi intens bisa jadi cara mempraktikkan teknik melukis tersebut. Kamu pun bisa mencoba berbagai eksperimen warna dengan metode dramatis.
7. The Birth of Venus oleh Sandro Botticelli

Kalau kamu tertarik mencoba melukis lukisan era Reinaisans, The Birth of Venus karya Sandro Botticelli ini bisa jadi bahan latihan. Karyanya memamerkan kebangkitan mitologi klasik, menggambarkan Venus, si Dewi Cinta. Lukisan ini dibuat pada pertengahan 1480-an.
Teknik Reinaisans menggambarkan kualitas lukisan yang halus. Dalam lukisan ini, Botticelli menggunakan teknik seperti bayangan lembut alias sfumato, melansir Paint Vibe. Teknik tersebut sendiri jadi ciri khas seni Reinaisans yang cocok untuk diasah.
Lukisan terkenal mudah ditiru di atas mungkin tidak sepenuhnya gampang dibuat ulang, ya. Namun, poinnya bukan seberapa mirip, melainkan membiasakan tanganmu dengan teknik yang digunakan oleh pelukis terkenal guna menemukan gayamu sendiri.