5 Mamalia Berduri Paling Unik, Gunakan Durinya Untuk Pertahanan Diri

- Landak
- Ekidna
- Landak mini
Jika membahas hewan berduri, mungkin kamu akan terbayang serangga, ikan, atau reptil. Tidak mengherankan mengingat hewan-hewan tersebut memang merupakan hewan yang paling sering memiliki duri. Uniknya, ternyata mamalia gak mau kalah, lho. Jika diulik lebih dalam, ternyata tak sedikit mamalia yang memiliki duri. Tiap spesies juga unik dan bentuk durinya cukup berbeda.
Contohnya, ada mamalia petelur bernama ekidna yang punya duri panjang nan tajam. Kemudian, duri landak sebenarnya merupakan rambut yang mengeras. Tak cuma itu, ada juga landak mini yang durinya tidak terlalu tajam dan tidak bisa menusuk kulit manusia. Nah, apa kamu sudah tahu tentang eksistensi mamalia berduri? Jika belum, maka simak pembahasan berikut.
1. Landak

Sejatinya, landak masuk ke ordo Rodentia (hewan pengerat), jadi ia berkerabat dekat dengan tikus dan tupai. Secara spesifik, landak sendiri merupakan hewan pengerat berukuran besar yang masuk ke infraordo Hystricognathi. Landak punya beberapa ciri khas, seperti badan besar, ekor panjang, dan rambut yang sudah berevolusi menjadi duri tajam. Dilansir Britannica, duti tersebut digunakan untuk pertahanan diri.
Saat merasa terancam, landak akan menegakan durinya. Jika predator mendekat, duri tersebut bisa "menembak" dan menusuk predator. Durinya juga memiliki kail kecil, jadi saat menusuk predator duri tersebut akan tertancap kuat dan hampir tak bisa dilepas. Penyebaran landak cukup luas, yaitu mencakup Afrika hingga Asia. Gak cuma di daratan, ada juga beberapa spesies landak yang ahli memanjat.
2. Ekidna

Dilansir Animal Diversity Web, ekidna masuk ke ordo Monotremata. Seperti spesies Monotremata lain, ia merupakan mamalia yang bereproduksi dengan cara bertelur. Saat bereproduksi, ia hanya bisa menghasilkan satu butir telur yang bercangkang lunak. Setelah bertelur, telur tersebut akan langsung masuk ke kantung. Nantinya, telur dan anakan ekidna akan tumbuh dan berkembang di kantung tersebut.
Seperti halnya landak, hewan dari famili Tachyglossidae ini menggunakan durinya untuk mempertahankan diri. Saat bertemu predator, ia akan masuk ke dalam lubang. Kemudian, ekidna akan membiarkan tubuh bagian belakangnya terekspos di luar lubang. Nah, hal tersebut membuat predator tak bisa menangkap ekidna. Pasalnya, duri di bagian belakang tubuh akan langsung menusuknya.
3. Landak mini

Walau sama-sama bernama landak, namun landak mini dan landak biasa merupakan hewan yang berbeda. Dalam hal ini, landak mini bukan hewan pengerat yang berasal dari ordo Rodentia. Sebaliknya, hewan kecil ini berasal dari subfamili Erinaceinae dan justru berkerabat dekat dengan celurut. Lebih lanjut, landak mini juga lebih kecil, durinya kecil, dan duri tersebut juga tidak berbahaya bagi manusia.
Dilansir San Diego Zoo Animals & Plants, setidaknya landak mini memiliki 3,000 hingga 5,000 duri di seluruh tubuhnya. Saat merasa terancam, ia akan menggulung diri menjadi bola. Saat menggulung diri, duri dari landak mini akan tegak dan mencuat. Alhasil, predator seperti kucing, burung, ular, dan rubah tak bisa memakannya. Saat ini, landak mini juga sering dijual, mulai didomestikasi, dan jadi hewan peliharaan yang populer.
4. Tikus berduri

Dilansir iNaturalist, penyebutan tikus berduri atau spiny rats merujuk pada hewan yang berasal dari famili Echimyidae. Berbeda dari mamalia berduri lain, duri yang dimiliki hewan ini cenderung tipis dan panjang. Walau begitu, durinya tetap tajam dan merupakan alat pertahanan yang sangat efektif. Selain menggunakan duri, tikus berduri juga bisa memutuskan ekornya saat terancam, mirip seperti kadal.
Tergantung spesiesnya, tikus berduri memiliki gaya hidup yang berbeda. Ada yang pandai memanjat, hidup di area lembap, bahkan ada yang bisa menggali tanah. Berbeda dari tikus lain, tikus berduri merupakan herbivor yang makanannya mencakup buah-buahan, biji-bijian,, dedaunan, dan umbi. Sayangnya, gak banyak informasi yang diketahui tentang tikus berduri.
5. Tanderak

Laman A-Z Animals menjelaskan kalau hewan dari famili Tenrecidae ini merupakan satwa endemik Madagaskar. Ia merupakan insektivor, sangat aktif di malam hari, dan panjangnya tak lebih dari 39 centimeter. Tiap spesies juga memiliki warna yang berbeda, mulai dari cokelat, hitam, abu-abu, hingga kuning. Ciri fisiknya juga cukup unik dengan moncong panjang, kaki panjang, dan duri yang tidak beraturan.
Di alam liar, tanderak sering terlihat di hutan yang jauh dari pemukiman. Walau begitu, ia sering diburu, entah untuk dimakan oleh masyarakat lokal atau untuk dijual sebagai hewan peliharaan. Sebagai hewan nokturnal, tanderak memiliki penglihatan yang buruk. Jadi, saat mencari makanan dan berkelana ia sangat mengandalkan indra penciumannya. Terakhir, populasi tanderak masih cukup melimpah.
Duri di tubuh mamalia bukanlah hiasan semata. Justru, duri-duri tersebut sangat penting karena digunakan sebagai alat pertahanan diri. Gak cuma itu, tiap mamalia berduri juga memiliki keunikannya tersendiri. Karena berduri, kamu juga harus waspada terhadap hewan-hewan tersebut. Pasalnya, beberapa spesies berukuran besar mampu menusuk kulit manusia dan tusukannya sangat menyakitkan.