- Telinga menempel ke belakang
- Mata membesar dan terbuka lebar
- Bulu dan ekor mengembang
- Tubuh merendah ke lantai, siap kabur atau menyerang.
7 Alasan Kenapa Kucing Mendesis, Bisa Karena Sedang Takut

- Kucing mendesis sebagai peringatan atau ancaman
- Agresi saat dielus bisa memicu desisan
- Stres, rasa sakit, penyakit, ketakutan, dan merasa terganggu adalah alasan kucing mendesis
Kucing dikenal sebagai hewan penuh misteri. Mereka bisa manja, bisa juga tiba-tiba menjaga jarak. Dari berbagai bahasa tubuh dan suara yang mereka keluarkan, desisan adalah salah satu yang paling kuat maknanya.
Meskipun kadang dianggap menyeramkan, tapi mendesis bukan berarti kucing membencimu. Desisan lebih berkaitan dengan emosi seperti ketakutan, stres, atau rasa bingung. Jadi, daripada menganggapnya sebagai penolakan, lebih baik pahami bahwa desisan adalah cara kucing berkomunikasi untuk melindungi dirinya. Berikut adalah beberapa alasan utama kenapa kucing mendesis.
1. Peringatan atau ancaman
Alasan paling umum kucing mendesis adalah sebagai tanda peringatan untuk mundur. Faktanya, kucing sebenarnya lebih suka menghindari konflik. Desisan bisa muncul saat ada kucing lain yang masuk ke wilayahnya, ketika induk kucing melindungi anak-anaknya, atau saat dokter hewan mencoba memeriksa mereka.
Desisan jenis ini sering terjadi pada kucing yang belum disteril atau dikebiri, terutama saat mereka sedang mencari pasangan kawin. Desisan bukan hanya peringatan, tapi juga untuk memperlihatkan gigi tajam mereka. Meski begitu, cakar biasanya jadi senjata pertama sebelum mereka benar-benar menggigit lawannya.
2. Agresi saat dielus
Saat kamu mengelus kucing, pada awalnya kucing mungkin tampak menikmatinya, tetapi beberapa menit kemudian ia mendesis. Hal ini dikenal dengan istilah petting aggression. Ini karena kucing punya batasan tertentu dalam menerima sentuhan.
Saat dielus terlalu lama atau di area yang sensitif, mereka bisa mengalami overstimulasi. Tanda-tanda kecil biasanya muncul sebelum desisan: ekor berkedut cepat, telinga bergerak resah, atau tubuh menegang. Jika tanda ini diabaikan, desisan akan keluar sebagai bentuk protes keras.
Kalau kamu tetap memaksa menyentuh setelah kucing mendesis, risiko serangan meningkat. Mereka bisa mencakar atau menggigit sebagai langkah terakhir. Jadi, penting untuk belajar membaca sinyal-sinyal kecil ini agar hubunganmu dengan anabul tetap harmonis.
3. Stres dan perubahan lingkungan

Kucing adalah makhluk yang sangat menyukai rutinitas. Mereka merasa aman dengan lingkungan, bau, dan orang-orang yang familiar. Karena itu, perubahan sekecil apapun bisa memicu stres. Misalnya: pindah rumah, kehadiran hewan peliharaan baru, anggota keluarga baru, atau bahkan perubahan furnitur di rumah.
Dalam kondisi stres, desisan menjadi cara kucing melindungi dirinya. Intinya, desisan dalam kondisi ini bukan tanda kebencian, melainkan bentuk respon terhadap situasi yang menekan mental mereka.
4. Rasa sakit
Desisan juga bisa menjadi tanda adanya rasa sakit. Jika kucing tiba-tiba mendesis ketika kamu menyentuh tubuhnya, bisa jadi mereka sedang mengalami cedera atau masalah kesehatan di bagian tersebut. Kadang, desisan muncul bukan hanya karena tidak ingin disentuh, tetapi juga karena mereka tidak mengerti kenapa tubuhnya terasa sakit.
Misalnya, kucing dengan radang sendi bisa mendesis ketika diangkat. Atau, kucing yang baru terluka bisa mendesis bahkan saat kamu mendekat. Dalam kasus seperti ini, desisan bukan agresi murni, tapi permintaan agar kamu berhati-hati.
5. Penyakit atau kondisi kesehatan serius
Selain rasa sakit sesaat, penyakit kronis juga bisa membuat kucing lebih sering mendesis. Jika organ dalam tidak bekerja sebagaimana mestinya, atau ada penyakit serius yang mengganggu tubuh mereka, kucing akan menjadi lebih mudah marah dan defensif.
Selain mendesis, kucing yang sakit kronis biasanya juga menunjukkan tanda-tanda lain: nafsu makan menurun, berat badan turun, bulu kusam, atau lebih sering bersembunyi. Jika desisan muncul berulang kali tanpa alasan jelas, sebaiknya segera bawa ke dokter hewan. Deteksi dini bisa membantu memperlambat atau mengelola penyakit tersebut.
6. Rasa takut atau cemas

Ketakutan adalah salah satu alasan paling klasik. Misalnya, ketika kucing melihat anjing di rumah atau mendengar suara keras yang mengejutkan, mereka bisa langsung mendesis. Dalam kondisi ini, tubuh kucing biasanya menunjukkan tanda lain:
Selain rasa takut, kecemasan juga bisa memicu desisan. Kucing yang tiba-tiba berada di tempat baru, atau bertemu orang asing, sering kali menunjukkan desisan sebagai tanda ketidaknyamanan.
7. Merasa terganggu
Kadang, alasan kucing mendesis itu sederhana sekali: kucing hanya sedang tidak ingin diganggu. Mereka mungkin ingin tidur, ingin menyendiri, atau tidak suka dipaksa digendong. Kalau kamu tetap memaksa, jangan heran kalau anabul mendesis sebagai bentuk penolakan keras.
Jadi, desisan adalah bagian dari “bahasa” kucing. Ini bukan sekadar suara marah, melainkan bentuk komunikasi untuk mengatakan bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja. Dengan memahami penyebab utama kucing mendesis, kita bisa lebih bijak memperlakukan mereka, sekaligus menjaga hubungan yang lebih harmonis antara manusia dan hewan kesayangan.
Referensi
Orlando Vets. Diakses pada Oktober 2025. 6 Reasons Why Cat Keeps Hissing
Purina UK. Diakses pada Oktober 2025. Why Do Cats Hiss
Rover. Diakses pada Oktober 2025. Why Do Cats Hiss?
Sparklecat. Diakses pada Oktober 2025. Hissing Isn’t Hating: Why Cats Really Hiss