Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Kucing Selalu Bisa Mendarat dengan Kakinya saat Jatuh?

ilustrasi kucing (pexels.com/Aleksandr Nadyojin)
ilustrasi kucing (pexels.com/Aleksandr Nadyojin)
Intinya sih...
  • Kucing memiliki refleks khusus yang disebut righting reflex, mulai berkembang pada usia 3 minggu dan matang pada usia 6-7 minggu.
  • Tulang belakang yang lentur dan struktur tulang selangka yang kaku memungkinkan kucing berputar dengan cepat di udara tanpa cedera serius.
  • Telinga bagian dalam kucing mengandung sistem vestibular yang membantu mengenali arah gravitasi, memperkirakan rotasi tubuh, dan memperlambat kecepatan jatuh.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mungkin kamu pernah mendengar bahwa kucing memiliki kemampuan luar biasa untuk bisa langsung mendarat dengan posisi kaki terlebih dahulu ketika terjatuh dari tempat yang tinggi. Kemampuan ini sebetulnya bukanlah sebuah kebetulan, melainkan hasil dari kombinasi anatomi tubuh, evolusi, hingga refleks alami yang terus mengalami perkembangan selama ribuan tahun.

Fenomena yang satu ini kerap disebut sebagai cat righting reflex yang memungkinkan kucing untuk memutar tubuhnya di udara dan berusaha menstabilkan posisi sebelum menyentuh tanah. Kecepatan reaksi, serta fleksibilitas yang ada bisa membuat kucing jadi mampu melindungi organ vital dan juga meminimalisir cedera. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa penjelasan ilmiah berikut ini terkait kemampuan kucing pada saat mendarat.

1. Refleks meluruskan tubuh

ilustrasi kucing (unsplash.com/River Kao)
ilustrasi kucing (unsplash.com/River Kao)

Kucing memiliki refleks khusus yang disebut dengan righting reflex, yaitu kemampuan bawaan untuk bisa memutar tubuhnya di udara agar pada saat mendarat bisa menggunakan kakinya. Refleks ini ternyata mulai berkembang pada anak kucing sejak usia 3 minggu dan sepenuhnya matang pada saat mereka berusia 6 sampai dengan 7 minggu.

Pada saat terjatuh biasanya kucing akan secara otomatis memutar kepala terlebih dahulu untuk menentukan arah bawah, lalu kemudian tubuh bagian atas dan bawah akan mengikuti rotasi tersebut secara terordinasi. Refleks yang ada sangat memungkinkan kucing untuk mengatur posisi tubuh hanya dalam hitungan sepersekian detik sebelum nantinya berhasil menyentuh tanah.

2. Tulang belakang yang sangat fleksibel

ilustrasi kucing (pexels.com/umit ozbek)
ilustrasi kucing (pexels.com/umit ozbek)

Struktur tulang belakang yang dimiliki kucing ternyata sangat lentur, bahkan terdiri dari banyaknya ruas yang memungkinkan rotasi tubuh dengan cepat dan presisi. Tidak seperti manusia ternyata tulang selangka pada kucing bisa menempel secara kaku pada tulang lainnya, sehingga inilah yang dapat meningkatkan fleksibilitas pada bagian bahu atau pun tubuh bagian depan.

Fleksibilitas membantu tubuh kucing untuk bisa berputar dengan cepat di udara, bahkan ketika kehilangan keseimbangan. Dengan cara tersebut, maka kucing dapat secara presisi mengatur posisi punggungnya dan kaki untuk siap mendarat secara optimal tanpa mengalami cedera serius.

3. Keseimbangan dan indra vestibular yang tajam

ilustrasi kucing (unsplash.com/Jiawei Zhao)
ilustrasi kucing (unsplash.com/Jiawei Zhao)

Telinga bagian dalam kucing mengandung adanya organ keseimbangan yang sangat sensitif, yaitu disebut sebagai sistem vestibular. Sistem tersebut dapat membantu kucing untuk bisa mengenali adanya arah gravitasi, serta menentukan posisi tubuh pada saat berada di udara.

Pada saat kucing terjatuh, maka indra vestibular akan memberikan sinyal cepat ke otak untuk mengaktifkan adanya refleks meluruskan tubuh. Dengan bantuan sistem tersebut, maka kucing dapat memperkirakan rotasi tubuh dan juga berusaha mengatur posisi kaki dengan cara yang akurat sebelum nantinya berhasil mendarat.

4. Kemampuan menyesuaikan kecepatan jatuh

ilustrasi kucing (unsplash.com/Marko Blažević)
ilustrasi kucing (unsplash.com/Marko Blažević)

Kucing memiliki kemampuan luar biasa untuk bisa memperlambat kecepatan jatuh, yaitu dengan cara melebarkan tubuh dan juga menyesuaikan posisi kakinya. Posisi tubuh yang seperti parasut dapat menciptakan adanya hambatan udara, sehingga inilah yang membuat laju jatuhnya jadi berkurang secara signifikan.

Melalui kecepatan jatuh yang dikurangi, maka tubuh kucing memiliki lebih banyak waktu untuk berputar dan juga mempersiapkan posisi mendarat yang ideal. Hal ini juga dapat mengurangi potensi cedera pada saat mendarat di permukaan yang keras atau pun tidak rata.

Kemampuan kucing untuk selalu mendarat dengan kakinya bukanlah sekadar keberuntungan, melainkan merupakan hasil dari serangkaian mekanisme biologis dan juga adaptasi fisik yang luar biasa. Tidak heran apabila dengan kemampuan tersebut, maka kucing bisa bertahan hidup apabila sampai tidak sengaja terjatuh dari ketinggian yang cukup ekstrem. Namun, tetap harus menjaga keamanan lingkungan agar kucing peliharaanmu tidak sampai mengalami bahaya serius!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us