Mengenal Yamal, Kapal Pemecah Es Kelas Arktika Asal Rusia
Dalam dunia maritim, salah satu kapal laut yang memiliki fungsi unik dan khusus adalah kapal pemecah es atau yang dikenal dengan nama kapal icebreaker yang beroperasi di perairan yang dingin di salah satu tempat paling ekstrem di atas muka bumi ini. Yamal adalah salah satu kapal pemecah es terkenal bertenaga nuklir asal Rusia dari Arktika class atau kelas Arktika. Dikenal sebagai salah satu kapal pemecah es yang paling powerful di dunia, Yamal adalah simbol kekuatan maritim Rusia di wilayah perairan beku Arktik tempatnya beroperasi.
Menurut laman Cruisemapper, Yamal merupakan kapal pemecah es yang dimiliki oleh negara Rusia (state owned) melalui perusahaan bernama Atomflot, sebuah perusahaan yang menjadi bagian dari grup perusahaan yang dimiliki oleh negara yaitu Rosatom group. Perusahaan Atomflot yang berbasis di kota Murmansk, Rusia tersebut menyediakan layanan perawatan dan teknologi untuk semua kapal pemecah es bertenaga nuklir milik Rusia. Nama Yamal diambil dari nama Semenanjung Yamal di bagian barat laut Siberia. Arti nama tersebut adalah "ujung tanah Suku Nenets", Suku Nenets atau dikenal pula dengan nama Suku Samoyed adalah penduduk asli yang tinggal di wilayah Arktik yang juga masuk dalam wilayah Rusia. Yamal menjadi nama dari salah satu kapal pemecah es ikonik dari Rusia yang dikenal saat ini.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai kapal pemecah es kebanggaan Rusia ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!
1. Kapal pemecah es dari kelas Arktika
Menurut Cool Antarctica, Yamal adalah kapal pemecah es bertenaga nuklir yang mulai dibangun di Rusia pada era Soviet. Yamal merupakan salah satu dari 6 kapal pemecah es Arktika class yang dibangun sejak pertengahan tahun 1980-an oleh galangan kapal Baltic Shipyard. Peletakan pertama lunas kapal ini dilakukan pada tahun 1986 di St. Petersburg, Yamal diluncurkan pada bulan Oktober 1992 ketika komunisme di Rusia telah runtuh. Secara teknis Yamal memiliki panjang: 150 m, lebar 30 m, tinggi: 55 m serta berbobot 23.455 ton. Kapal tersebut digerakkan oleh dua reaktor nuklir yang masing-masing reaktornya berbobot 160 ton dan berada dalam kompartemen tertutup bertekanan rendah. Dari segi ukurannya, hingga tahun 2016, Arktika class termasuk kapal pemecah es terkuat dan tercanggih yang pernah dibuat sebelum kemunculan kapal pemecah es dari kelas baru.
Selain Yamal terdapat 5 kapal lain di Arktika class yaitu: Arktika sebagai kapal pemimpin di kelasnya yang telah dipensiun pada tahun 2008 silam, Sibir (dipensiun 1992), Rossiya (dipensiun 2013), Sovetskiy Soyuz (dipensiun 2014), Yamal dan 50 Let Pobedy. Saat ini hanya 2 unit kapal pemecah es dari kelas tersebut yang masih beroperasi, yaitu: Yamal dan 50 Let Pobedy. Rusia juga diketahui mengembangkan kelas kapal baru yaitu Arktika class (2016 icebreaker) yang dikenal dengan nama Project 22220, kapal-kapal pemecah es dari kelas baru tersebut lebih panjang dan memiliki bobot tonase yang lebih berat dari kapal-kapal Arktika class sebelumnya. Terdapat 7 kapal dari kelas baru Arktika class tersebut, yaitu: Arktika (diluncurkan 2016), Sibir (diluncurkan 2017) , Ural (diluncurkan 2019), Yakutia (diluncurkan 2022), Chukota (dalam pembuatan), Leningrad (dalam pembuatan) dan Stalingrad (on order).
2. Memiliki sejumlah fungsi di bidang maritim

Sejumlah sumber informasi menuliskan bahwa salah satu fungsi utama dari Yamal sebagai kapal pemecah es adalah untuk memecah es tebal di wilayah perairan Arktik untuk menciptakan jalur air yang aman bagi kapal niaga ataupun kapal lain yang dikawalnya untuk melewati perairan beku tersebut. Kapal-kapal tersebut tidak akan dapat melalui wilayah tersebut tanpa bantuan kapal pemecah es yang memecah es dan menciptakan jalur air sementara yang bisa dan aman dilalui oleh kapal-kapal yang mengikuti di belakangnya. Kapal Yamal juga berfungsi sebagai kapal platform pendukung penelitian para ahli di wilayah perairan Arktik untuk pengumpulan data penelitian di lingkungan tersebut.
Selain fungsi pengawalan kapal niaga dan kapal pendukung penelitian, Yamal juga memiliki peran sebagai kapal yang dapat dioperasikan sebagai pendukung operasi SAR (search and rescue) dan melakukan evakuasi dari tempat yang paling terpencil (remote) di bumi seperti di wilayah perairan Arktik ini. Dalam kondisi darurat ia dapat pula difungsikan sebagai kapal untuk merespon tumpahan minyak sekaligus operasi pembersihannya. Sebagaimana dilansir oleh laman mining-technology, fungsi kapal pemecah es akan semakin signifikan di masa mendatang karena menurut rencana pengembangan rute laut utara Pemerintah Rusia, negara tersebut berencana untuk mengangkut setidaknya 150 juta ton minyak mentah, gas alam cair, batubara serta kargo-kargo lainnya melalui rute laut utaranya per tahun, yang akan dimulai pada tahun 2030.
3. Kapal pembawa wisatawan ke Kutub Utara

Selain fungsi-fungsi maritim yang telah disebutkan, yang paling menarik dari fungsi kapal pemecah es Yamal saat ini adalah kapal tersebut merupakan kapal yang memainkan peran penting dalam ekspedisi perjalanan tahunan yang mampu membawa turis ke wilayah Kutub Utara, tentu saja ini adalah perjalanan ekspedisi wisata yang mahal. Yamal merupakan salah satu dari sedikit kapal yang mampu membawa wisatawan berlayar ke Kutub Utara dan kembali dengan aman. Sejumlah sumber informasi menuliskan Yamal telah melakukan sekitar 47 pelayarannya ke Kutub Utara, termasuk perjalanan awal mileniumnya yang terkenal di tahun 2000 silam. Yamal dilengkapi dengan sebuah helikopter dan sejumlah perahu karet (zodiac boats).
Voyage Hollow Earth melansir, Yamal mampu menampung penumpang di 50 kabin dan ruang suitenya, semuanya dilengkapi dengan fasililitas pribadi seperti: toilet, jendela besar, meja, televisi dan fasilitas lainnya. Area publiknya meliputi ruang makan besar yang dapat menampung semua penumpang dengan kapasitas 100 kursi, terdapat perpustakaan, lounge, audiotorium bergaya teater, lapangan voli, gimnasium, kolam renang indoor dan sauna. Para wisatawan dapat melihat pemandangan ketika berlayar dari jembatan navigasinya (navigation bridge) dan terdapat pula sejumlah dek terbuka yang besar di beberapa lantai. Yamal juga dilengkapi dengan rumah sakit kecil untuk menjamin kesehatan para penumpang dan kru selama pelayarannya.
4. Hanya bisa beroperasi di wilayah lautan Arktik

Kapal pemecah es Yamal ini hanya bisa beroperasi di wilayah lautan Arktik saja. Menurut laman Theshipyardblog, dibangun sepenuhnya untuk beroperasi di Laut Arktik, Yamal tidak dapat berlayar ke Antartika di Kutub Selatan karena sistem pendinginan reaktor nuklirnya. Yamal menggunakan air laut Arktik yang dingin untuk mendinginkan reaktor nuklirnya agar dapat bekerja dengan efektif sehingga mustahil baginya untuk berlayar ke Antartika karena ia harus melintasi perairan tropis yang hangat di sekitar wilayah khatulistiwa. Yamal dan sister shipnya 50 Let Pobedy terbatas hanya bisa beroperasi di wilayah perairan Kutub Utara.
Sebagaimana diinformasikan dalam laman Cool Antarctica, Yamal dilengkapi dengan lambung kapal ganda (double hull) dengan pemberat air (water ballast) di antara kedua lapisan tersebut. Lambung luarnya terbuat dari baja berlapis setebal 48 mm di bagian yang bertemu dengan permukaan es dan lapisan baja setebal 25 mm di bagian lain. Kecepatan maksimumnya adalah 22 knot (40 km/jam) dan kecepatan jelajahnya adalah 19,5 knot (35 km/jam) di perairan terbuka yang tenang. Es setebal 2,3 m dapat pecah pada kecepatan 3 knot (5,5 km/jam).
Tebal es maksimum yang dapat ditembus diperkirakan sekitar 5 m. Reaktor nuklirnya dilindungi oleh lapisan baja, beton tebal dan air. Tingkat radiasi di kapal dipantau oleh 86 buah sensor yang tersebar di seluruh kapal dari area dalam kompartemen reaktor hingga area akomodasi. Reaktornya dapat menghasilkan 75.000 tenaga kuda atau setara dengan tenaga listrik sebesar 55,3 MW yang cukup untuk memasok listrik ke kota dengan 18.750 rumah.
5. Tercatat 2 kali mengalami insiden kecelakaan

Dari sejumlah literatur mengenai dunia pelayaran kapal pemecah es yang ada, dalam sejarah pengoperasiannya, kapal pemecah es Yamal ini tercatat setidaknya pernah mengalami insiden dan kecelakaan sebanyak 2 kali. Catatan kecelakaan pertama adalah insiden yang terjadi pada tanggal 23 Desember 1996 ketika terjadi kebakaran di atas kapal pemecah es tersebut. Dilaporkan seorang awak tewas dalam insiden ini. Reaktor nuklir Yamal tidak terpengaruh oleh kebakaran tersebut dan para awak kapal berhasil memadamkan api dalam waktu 30 menit.
Catatan kecelakaan kedua terjadi pada tanggal 16 Maret 2009, Yamal bertabrakan dengan kapal tanker MT Indiga di Teluk Yanisei, wilayah perairan Laut Kara. Akibat tabrakan tersebut, kapal tanker tersebut dilaporkan mengalami retakan sepanjang 9,5 m di dek utamanya sedangkan kapal pemecah es Yamal dilaporkan tidak mengalami kerusakan dan reaktor nuklirnya dalam keadaan aman.
Kecelakaan kapal seperti Yamal tidak bisa dianggap sebagai sebuah kecelakaan kapal biasa, kenapa? karena Yamal adalah kapal yang digerakkan oleh reaktor nuklir dan bahan bakar nuklirnya tersebut mengandung unsur radioaktif yang sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia bila bocor dan terlepas ke alam. Untungnya dua kecelakaan yang menimpa Yamal tersebut tidak membahayakan kondisi reaktor nuklirnya.
Berbeda dengan bahan bakar minyak (BBM) yang bisa memakan banyak tempat penyimpanan di kapal untuk sekali pelayaran, bahan bakar nuklir memiliki sejumlah keunggulan. Dengan bahan bakar nuklir atau dengan beberapa kg uranium saja, kapal mampu beroperasi selama beberapa tahun tanpa perlu melakukan pengisian bahan bakar ulang, untuk Yamal dengan bahan bakar nuklirnya mampu beroperasi selama 5 tahun tanpa perlu mengisi bahan bakar di pelabuhan. Contoh lainnya yang menggunakan bahan bakar nuklir adalah kapal induk milik AL Amerika Serikat (AS) dan AL Prancis serta sejumlah kapal selam milik negara: AS, Rusia, Prancis, Inggris dan China yang mampu beroperasi puluhan tahun dengan reaktor nuklirnya tanpa perlu melakukan isi ulang bahan bakar sebelum periode waktu yang ditentukan.
Semoga informasi ini menambah wawasan kamu mengenai salah satu kapal yang mempunyai fungsi khusus dan unik dalam dunia maritim, ya!