Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ngeri! 5 Bagian Tubuh Manusia Ini Dulu Sering Digunakan sebagai Obat

freepik.com/jigsawstocker
freepik.com/jigsawstocker

Obat merupakan salah satu elemen penting dalam dunia kesehatan dan paling banyak digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Saat ini, kebanyakan obat dibuat dari kombinasi bahan kimia yang telah melalui penelitian panjang di laboratorium.

Tapi, jauh sebelum obat-obatan kimia seperti saat ini populer, orang zaman dahulu ternyata menggunakan bagian tubuh manusia sebagai obat. Memang terdengar mengerikan dan kejam, tapi nyatanya obat dari bagian tubuh manusia sangat populer pada zamannya.

Inilah beberapa bagian tubuh manusia yang pernah digunakan sebagai obat.

1. Tengkorak

pixabay.com/kabe32
pixabay.com/kabe32

Dulunya, para penjual obat di Inggris, terutama yang dari London, menjual kepala atau tengkorak orang mati yang di permukaannya terdapat sesuatu mirip lumut kehijauan kecil yang disebut usnea. Untuk menghasilkan usnea, dikatakan perlu menggunakan tengkorak seorang laki-laki yang telah meninggal dengan kejam dan telah terpapar selama beberapa waktu ke elemen tertentu, dikutip dari Pharmaceutical Journal.

Dilansir dari laman Mental Floss, pada abad ke-17, campuran bubuk tengkorak dan cokelat digunakan untuk menyembuhkan pendarahan. Tengkorak manusia juga direndam dalam alkohol untuk menciptakan tingtur yang dikatakan baik untuk asam urat, edema, dan penyakit sampar.

2. Otak

ilustrasi otak (unsplash.com/Robina Weermeijer)
ilustrasi otak (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Zaman dahulu, otak manusia digunakan untuk menyembuhkan epilepsi. Dalam buku The Art of Distillation tahun pada tahun 1651, dijelaskan bahwa untuk membuat obat dari otak manusia, mula-mula otak seorang pemuda yang meninggal dalam kematian yang kejam ditumbuk dalam lesung batu, direndam dalam wine, dan dikubur dalam kotoran kuda selama setengah tahun, kemudian disuling.

Pada masa itu, tengkorak dan otak manusia dipandang sangat berguna untuk menyembuhkan penyakit yang berasal dari kepala. Pengobatan yang diambil dari mayat yang telah mati secara mengerikan sering kali dianggap sangat kuat, karena kekerasan dipandang memusatkan kekuatan hidup.

3. Lemak

ilustrasi minyak evening primrose (pixabay.com/silviarita)
ilustrasi minyak evening primrose (pixabay.com/silviarita)

Lemak manusia pernah menjadi obat yang banyak dicari untuk pendarahan, memar, kram otot, kerusakan saraf, nyeri sendi, dan berbagai penyakit lainnya. Lemak manusia sangat populer di Jerman, sampai pertengahan abad ke-18.

Menurut catatan American Journal of Pharmacy and the Sciences Supporting Public Health, sering kali lemak dibuat menjadi salep, tetapi dokter dari beberapa raja Inggris dan Prancis menggabungkan bahan tersebut dengan hemlock dan opium dan membuatnya sebagai plester pereda nyeri.

4. Rambut

pixabay.com/Alexas_Fotos
pixabay.com/Alexas_Fotos

Menurut buku Mummies, Cannibals and Vampires: The History of Corpse Medicine from the Renaissance to the Victorians, tonik yang disebut "liquor of hair" biasa digunakan untuk merangsang pertumbuhan rambut pada individu yang mengalami kebotakan. Ini karena rambut orang yang telah meninggal diyakini bermanfaat bagi rambut orang yang masih hidup.

Akan tetapi, bubuk rambut kadang juga digunakan untuk mengatasi keluhan yang tidak ada hubungannya dengan kepala, seperti penyakit kuning.

5. Semua bagian tubuh mumi

pixabay.com/Meelimello
pixabay.com/Meelimello

Mumi dianggap sebagai obat mujarab selama abad ke-16 dan 17. Masa tersebut merupakan zaman keemasan pengobatan mayat, dan mumi menjadi obat paling populer dan sulit dicari. Untuk mendapatkan mumi, orang-orang menjarah makam-makam Mesir. Mumi digunakan untuk ditambahkan ke tingtur atau plester yang digunakan untuk mengobati pendarahan, gigitan berbisa, memar, dan nyeri sendi.

Kala itu, pengobatan dari mumi benar-benar diminati hingga permintaan jauh melebihi pasokan yang ada. Akhirnya, dilansir dari laman The Guardian, minat pasar yang tinggi ini dimanfaatkan oleh para pengusaha dengan membuat mumi palsu dari tubuh penderita kusta, pengemis, dan bahkan unta.

Demikianlah bagian tubuh manusia yang dulu pernah dijadikan obat. Seandainya saat ini berbagai obat-obatan masih menggunakan tubuh manusia sebagai bahan utamanya, kira-kira kamu bakal tertarik atau malah ngeri?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eka Ami
EditorEka Ami
Follow Us