Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pertama Kalinya Nyamuk Ditemukan di Islandia, Pertanda Apa?

ilustrasi nyamuk (pexels.com/Jimmy Chan)
ilustrasi nyamuk (pexels.com/Jimmy Chan)
Intinya sih...
  • Penemuan nyamuk pertama di Islandia
  • Berawal dari unggahan media sosial
  • Perubahan iklim membuat Islandia lebih panas
  • Perlu monitor lebih lanjut
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Nyamuk kini resmi menjejakkan “kaki” di wilayah yang sebelumnya bebas dari keberadaannya. Untuk pertama kalinya, serangga pengisap darah ini ditemukan di Islandia setelah negara tersebut mengalami rekor suhu panas pada musim semi tahun ini.

Dilansir laporan BBC, penemuan ini dilakukan oleh pengamat serangga Bjorn Hjaltason saat ia sedang mengamati ngengat menggunakan tali beraroma anggur pada malam hari.

Dari pengamatannya, Hjaltason berhasil menemukan dua nyamuk betina dan satu jantan, yang kemudian diidentifikasi sebagai Culiseta annulata. Ini merupakan salah satu spesies yang mampu bertahan hidup selama musim dingin.

Sebelumnya, Islandia dikenal sebagai salah satu dari hanya dua wilayah di dunia yang bebas nyamuk, selain Antarctica, berkat iklimnya yang sangat dingin.

1. Berawal dari unggahan media sosial

Penemuan mengejutkan ini terjadi di Kjós, sebuah lembah gletser di barat daya Islandia, tak jauh dari ibu kota Reykjavik. Bjorn Hjaltason pertama kali mengumumkan temuannya di sebuah grup Facebook pecinta satwa liar setempat dan menyebutnya sebagai “lalat aneh di pita anggur merah.”

Ia segera menyadari bahwa serangga ini berbeda dari yang pernah ia lihat sebelumnya dan membagikan informasi tersebut dalam sebuah unggahan. Morgunblaðið, media lokal setempat, kemudian menyoroti unggahan Hjaltason.

Untuk memastikan identitasnya, ia mengirimkan spesimen tersebut ke Icelandic Institute of Natural History, di mana ahli entomologi Matthías Alfreðsson mengonfirmasi bahwa serangga itu memang nyamuk.

2. Perubahan iklim membuat Islandia lebih panas

ilustrasi Islandia (pexels.com/Gabriel Kuettel)
ilustrasi Islandia (pexels.com/Gabriel Kuettel)

Matthías Alfreðsson menjelaskan bahwa spesies nyamuk ini sebenarnya umum ditemukan di berbagai wilayah Eropa dan Afrika Utara, meskipun belum jelas bagaimana mereka akhirnya bisa sampai ke Islandia. Selama ini, iklim dingin dan minimnya genangan air yang diperlukan untuk berkembang biak menjadi alasan utama negara ini bebas nyamuk, menurut World Population Review.

Namun tahun ini, Islandia mengalami rekor suhu tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Biasanya, suhu di bulan Mei jarang melampaui 20°C dan jika pun terjadi, gelombang panas hanya berlangsung 2–3 hari. Tapi kali ini, ambang tersebut terlampaui selama 10 hari berturut-turut di berbagai wilayah negara itu, menurut Icelandic Meteorological Office.

Sebuah studi pada bulan Juni yang diterbitkan oleh Global Heat Health Information Network mencatat bahwa perubahan tersebut dapat memiliki dampak "signifikan" pada ekosistem yang rapuh.

3. Perlu monitor lebih lanjut

Alfreðsson menekankan bahwa pemantauan lebih lanjut akan diperlukan pada musim semi mendatang untuk memastikan apakah spesies nyamuk ini benar-benar telah “menetap” di Islandia atau hanya sekadar temuan sementara.

Sementara itu, Hjaltason berspekulasi mengenai kemungkinan asal nyamuk-nyamuk tersebut. Ia menduga serangga itu mungkin datang melalui pelabuhan industri di Grundartangi, yang hanya berjarak sekitar enam kilometer dari rumahnya.

"Banyak hal sering tiba bersama kapal dan kontainer, jadi bisa saja nyamuk ini terbawa ke sini dengan cara itu,” ujarnya kepada Morgunblaðið.
"Kalau tiga ekor saja masuk ke kebun saya, kemungkinan besar ada lebih banyak lagi di luar sana." tambahnya.

Penemuan ini bisa menjadi tanda yang signifikan akan dampak dari perubahan iklim. Jika spesies ini benar-benar berhasil menetap, hal itu bisa menjadi indikator kuat bagaimana perubahan iklim memperluas jangkauan hewan dan serangga ke wilayah-wilayah baru.

Referensi

"Mosquitoes found in Iceland for first time after record heat". Diakses pada Oktober 2025. BBC.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Unik Trenggiling Ekor Panjang, Terancam oleh Perburuan Liar

23 Okt 2025, 08:49 WIBScience