5 Satelit Pluto yang Berhasil Diidentifikasi Astronom

Pluto yang dahulu dianggap sebagai planet kesembilan dalam tata surya sebelum dikategorikan sebagai planet katai, tetap menyimpan banyak misteri bagi para astronom. Salah satu hal yang menarik dari Pluto adalah sistem satelitnya yang cukup kompleks. Hingga saat ini, para ilmuwan telah berhasil mengidentifikasi lima satelit yang mengorbit Pluto yang masing-masing memiliki karakteristik unik untuk dikenali.
Artikel ini akan membahas kelima satelit Pluto yang telah ditemukan dan bagaimana mereka memberikan wawasan baru tentang sistem benda langit yang jauh dari Matahari. Yuk, simak!
1. Charon, bulan terbesar dan terdekat dari Pluto

Charon adalah bulan terbesar dan terdekat dengan Pluto yang ditemukan pada tahun 1978. Dengan ukuran sekitar setengah dari diameter Pluto, Charon menjadi bulan dengan rasio ukuran terbesar dibandingkan planet induknya di seluruh tata surya. Keunikan ini menjadikan hubungan Pluto–Charon sangat istimewa di antara planet–bulan lainnya.
Pluto dan Charon saling mengunci secara gravitasi (mutual tidal locking), yang berarti mereka selalu menampilkan wajah yang sama satu sama lain. Menariknya lagi, pusat massa (barycenter) sistem Pluto–Charon berada di luar tubuh Pluto itu sendiri, fenomena langka yang tidak ditemukan pada sistem planet-bulan lainnya. Inilah mengapa beberapa astronom menganggap Pluto dan Charon sebagai sistem planet katai biner, bukan sekadar planet dan bulannya. Permukaan Charon memiliki karakteristik berbeda dengan Pluto, dengan warna keabu-abuan dan banyak kawah serta tebing raksasa.
2. Styx, bulan terdalam dan terkecil di Pluto

Styx adalah bulan terdalam dari empat bulan kecil Pluto yang ditemukan pada tahun 2012. Ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan Charon dan mengorbit di antara orbit Charon dan Nix. Penemuan Styx menunjukkan betapa kompleksnya sistem Pluto meskipun lokasinya sangat jauh dari matahari.
Dengan diameter yang diperkirakan hanya sekitar 7–21 kilometer, Styx termasuk bulan yang sangat kecil di tata surya. Bulan ini mengelilingi Pluto dalam periode sekitar 20 hari dan memiliki orbit yang relatif stabil. Meskipun informasi detail tentang Styx masih terbatas, penemuan bulan sekecil ini pada jarak sejauh Pluto menunjukkan kemajuan luar biasa dalam teknologi astronomi observasional. Misi New Horizons yang melewati sistem Pluto pada tahun 2015 berhasil mengumpulkan beberapa data tentang bulan kecil ini, meskipun gambar resolusi tingginya masih terbatas.
3. Nix, bulan Pluto yang ditemukan tahun 2005 oleh Hubble

Nix ditemukan pada tahun 2005 dan merupakan salah satu dari dua bulan yang ditemukan oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble sebagai persiapan untuk misi New Horizons. Bulan ini berukuran lebih besar daripada Styx namun tetap jauh lebih kecil dibandingkan Charon. Penemuan Nix menandai era baru dalam pemahaman tentang sistem Pluto.
Dengan diameter sekitar 42 kilometer, Nix memiliki bentuk yang tidak beraturan dan mengelilingi Pluto dalam periode sekitar 24,9 hari. Bulan ini dinamai sesuai dengan dewi malam dalam mitologi Yunani, yang sesuai dengan tema penamaan objek-objek di sekitar Pluto yang diambil dari mitologi dunia bawah. Gambar dari New Horizons menunjukkan bahwa Nix memiliki permukaan kemerahan yang menarik, menunjukkan komposisi kimia yang berbeda dari bulan-bulan Pluto lainnya. Para ilmuwan menduga permukaan Nix mengandung es metana yang telah diubah oleh radiasi matahari menjadi senyawa organik kompleks.
4. Kerberos, bulan Pluto yang bentuknya tak biasa

Kerberos ditemukan pada tahun 2011 dan merupakan bulan kecil yang mengorbit di antara Nix dan Hydra. Bulan ini memiliki bentuk yang tidak beraturan dan ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan Charon. Penemuan Kerberos semakin memperkaya pemahaman tentang keragaman dan kompleksitas sistem Pluto.
Dengan diameter sekitar 12 kilometer, Kerberos awalnya diperkirakan lebih besar berdasarkan efek gravitasinya, namun gambar dari New Horizons menunjukkan ukuran sebenarnya yang lebih kecil dengan permukaan yang sangat reflektif. Bentuk Kerberos yang tidak beraturan menyerupai dumbbell, menunjukkan kemungkinan bahwa bulan ini terbentuk dari gabungan dua objek yang lebih kecil. Bulan ini mengorbit Pluto dalam periode sekitar 32,1 hari dan dinamai sesuai dengan anjing berkepala tiga yang menjaga gerbang dunia bawah dalam mitologi Yunani, meneruskan tema penamaan terkait dunia bawah.
5. Hydra, bulan terluar Pluto

Hydra adalah bulan terluar dari sistem Pluto yang juga ditemukan pada tahun 2005 bersamaan dengan Nix. Hydra merupakan bulan terbesar kedua setelah Charon, meskipun ukurannya masih jauh lebih kecil dibandingkan bulan utama tersebut. Posisinya sebagai bulan terluar memberikan perspektif unik tentang batas pengaruh gravitasi Pluto.
Dengan panjang sekitar 55 kilometer, Hydra memiliki bentuk memanjang dan tidak beraturan. Bulan ini mengelilingi Pluto dalam periode sekitar 38,2 hari dan memiliki permukaan yang sangat terang, menunjukkan kemungkinan adanya es air yang segar di permukaannya. Hydra dinamai sesuai dengan monster mitologi yang dijaga oleh Pluto di dunia bawah. Data dari New Horizons menunjukkan bahwa Hydra memiliki permukaan dengan banyak kawah akibat tabrakan dengan objek-objek kecil dari Sabuk Kuiper, memberikan petunjuk tentang sejarah pembentukan dan evolusi sistem Pluto secara keseluruhan.
Kelima bulan ini, bersama dengan Pluto sendiri, membentuk salah satu sistem planet-bulan paling unik di tata surya. Meskipun letak Pluto dan satelit Pluto sangat jauh dari Matahari, sistem Pluto terus memberikan data berharga bagi para ilmuwan untuk memahami proses pembentukan tata surya dan evolusi objek-objek di tepi luar wilayah planetari.