6 Sejarah Perjalanan Parfum Sejak Pertama Kali Ditemukan

Parfum adalah wewangian yang memiliki daya tarik misterius dan kemampuan untuk membangkitkan kenangan. Parfum telah menjadi bagian dari sejarah manusia sejak zaman kuno. Penggunaan wewangian sebagai aroma yang menggoda dan memiliki fungsi khusus, ternyata menyebar melalui peradaban zaman.
Parfum telah menjadi penanda status sosial, keagungan, bahkan keintiman. Lalu, bagaimana sejarah parfum ini sejak ditemukan dari zaman kuno hingga era modern sekarang? Berikut penjelasannya lengkapnya.
1. Zaman kuno: Aroma dan keagungan

Kata parfum berasal dari bahasa Latin "per" artinya through (melalui) dan "fumum/fumus" yang artinya smoke (asap). Berasal dari 4000 tahun lalu saat bangsa Mesopotamia membakar kemenyan untuk ritual keagamaan. Negara Perancis menggunakan istilah parfum untuk menggambarkan aroma atau wangi yang dihasilkan dari kemenyan yang dibakar ini.
Lalu, perfumery atau seni membuat wewangian juga masuk ke Mesir sekitar tahun 3000 SM. Hingga awal Zaman Keemasan Mesir, parfum hanya digunakan dalam ritual keagamaan sebagai persembahan untuk Dewa atau Fir'aun dan dianggap sebagai tanda kekayaan. Bahan yang digunakan untuk membuat parfum awalnya hanya rempah-rempah, seperti ketumbar dan myrtus.
2. Romawi dan Persia: Puncak kesempurnaan

Penggunaan wewangian secara pribadi pertama kali dicatat oleh orang Mesir yang menaruh bunga, dan rempah-rempah ke dalam kerucut lilin lalu dikenakan di kepala. Ketika lilin meleleh, campuran aromatik mengalir keluar dan mengharumkannya. Dari sinilah awalnya bunga mulai digunakan sebagai bahan pembuat parfum.
Kemudian, bangsa Romawi dan Persia menjadi pusat inovasi dalam produksi parfum. Proses destilasi minyak dari bunga dan rempah-rempah dikembangkan dengan baik, dan menghasilkan wewangian dengan kualitas tinggi. Parfum pun menjadi barang dagangan yang sangat bernilai dan menunjukkan status sosial.
Filsuf dan dokter Persia, Ibnu Sina (sekitar tahun 980–1037) adalah orang yang pertama memperkenalkan proses ekstraksi minyak dari bunga melalui penyulingan. Dilakukan dengan merebus bunga atau tanaman hingga menghasilkan cairan, kemudian kandungan kimia alami dipisahkan sesuai sifatnya. Metode ini pun masih digunakan sampai sekarang.
3. Abad pertengahan: Terapi dan penyembuhan

Selama Abad Pertengahan, parfum semakin populer dan memiliki peran tambahan sebagai pengusir bau busuk, khususnya di Perancis. Kebersihan pada masa itu sangat buruk sehingga wewangian digunakan untuk memberikan kesegaran dan untuk menutupi bau badan yang tidak sedap.
Pada tahun 1307 atas perintah Ratu Elizabeth dari Hongaria, parfum modern pertama kali mulai diproduksi dari minyak wangi yang dicampur dalam larutan alkohol. Parfum ini kemudian disebut sebagai "Air Hongaria." Sedangkan di Inggris, parfum digunakan secara ekstensif pada masa pemerintahan Henry VIII dan Ratu Elizabeth I. Semua tempat umum diberi wewangian pada masa pemerintahan Elizabeth karena ia tidak tahan dengan bau tak sedap.
4. Renaissance dan Eropa abad ke-17: Aroma bangsawan

Pada zaman Renaisans, fashion perfume benar-benar terlahir kembali. Perancis pun menjadi pusat pengembangan dan budaya parfum, dan menjadikan negara ini sebagai legenda pembuatan parfum hingga hari ini. Pada abad keenam belas dan ketujuh belas, kegemaran mengharumkan segala sesuatu begitu meluas hingga hewan peliharaan dan perhiasan pun dibubuhi aroma favorit oleh pemiliknya.
Proses destilasi yang terus berkembang dan penggunaan parfum yang semakin populer di kalangan bangsawan Eropa, melahirkan tokoh terkenal seperti Catherine de Medici. Ia menjadi pelopor dalam mempopulerkan parfum sebagai bagian integral dari gaya hidup mereka saat itu.
Pada tahun 1709, seorang ahli parfum Perancis mengusulkan agar setiap kelas yang berbeda diberi wewangian yang berbeda pula. Dia membuat parfum kerajaan untuk bangsawan, parfum borjuis untuk kelas menengah, tetapi mengatakan bahwa orang miskin hanya dianggap layak menggunakan disinfektan.
5. Revolusi industri: Parfum massal

Abad ke-19 menjadi saksi revolusi dalam industri parfum. Proses produksi massal dan penggunaan bahan kimia sintetis membuka pintu bagi pembuatan parfum dalam jumlah besar. Setelah mengalami fase konservatif di era 1950-an yang menyebabkan kemunculan stereotip terkait parfum, peningkatan tak terduga yang terjadi di Amerika memberikan angin segar untuk industri parfum di seluruh dunia.
Maison Guerlain dan Chanel menjadi tokoh utama dalam memajukan industri parfum. Chanel No.5 yang dibuat pada tahun 1921, adalah parfum kelima dari rangkaian parfum yang dikembangkan oleh Ernest Beaux untuk Gabrielle "Coco" Chanel. Parfum ini mendapat popularitas di Perancis dan Eropa setelah peluncurannya, tetapi lebih laris ketika diluncurkan di Amerika Serikat pada awal 1950-an, dan semakin terkenal setelah dipopulerkan oleh Marilyn Monroe.
Sejak pertengahan 1950-an, Chanel No.5 telah menjadi parfum paling terkenal di dunia dan terus mengalahkan banyak saingan modernnya. Chanel No.5 juga merupakan parfum pertama yang dibuat dengan menggunakan bahan kimia sintetis. Sebelum bahan sintetis digunakan, aroma parfum cepat memudar dan parfum harus terus menerus diaplikasikan ulang.
6. Abad ke-20 dan 21: Inovasi tak tergoyahkan

Dalam dekade-dekade terakhir, teknologi terus mengubah wajah industri parfum. Seiring pergantian abad, parfum biasanya berasal dari aroma bunga tunggal. Namun, saat ini parfum sangat kompleks, terdiri dari banyak bahan kimia alami dan sintetis yang sering disebut sebagai notes atau overtones. Hingga saat ini, penggunaan bahan sintetis dalam parfum semakin luas, dan merek terkenal seperti Dior, Estée Lauder, dan Calvin Klein terus memimpin dalam inovasi formulasi dan pemasaran dengan ciri khasnya masing-masing.
Sejarah parfum ini memperlihatkan bahwa aroma bukan hanya tentang wangi yang menyenangkan, tetapi juga tentang warisan budaya dan ekspresi diri. Sejak ditemukan dari zaman kuno hingga era modern, parfum telah menjadi cermin dari perubahan sosial, kebudayaan, dan perkembangan teknologi. Dalam setiap semprotan, kita dapat melanjutkan perjalanan tak terlupakan melalui jejak sejarah aromatik manusia. Menarik sekali, bukan?