Tak Hanya Manusia, OCD Juga Bisa Terjadi pada Kucing

Kamu mungkin pernah mendengar tentang gangguan obsesif-kompulsif atau obsessive-compulsive disorder (OCD), tetapi tahukah kamu bahwa kucing juga dapat memiliki bentuk gangguan ini? Ya, selain manusia, ternyata kucing juga dapat mengalami OCD. Bahkan, ini menjadi salah satu gangguan mental yang umum dialami oleh kucing.
OCD adalah gangguan perilaku yang menyebabkan kucing melakukan ritual tertentu tanpa alasan yang jelas. Ini umumnya perilaku abnormal, berulang, dan berlebihan yang tampaknya tidak memiliki tujuan praktis. OCD pada kucing mungkin bersifat genetik, tetapi masih belum pasti.
Lalu, apakah tanda-tanda OCD pada kucing? Apakah ini berbahaya? Apa yang dapat kamu lakukan sebagai pemilik untuk mengatasi OCD pada kucing? Semua pertanyaanmu akan dijawab pada pembahasan berikut.
1. Tanda-tanda OCD pada kucing
Kucing dengan OCD akan menunjukkan satu atau lebih perilaku obsesif-kompulsif. Sebagian kucing akan memililiki satu perilaku abnormal, sementara sebagian lainnya memiliki lebih dari satu perilaku obsesif-kompulsif.
Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin menunjukkan bahwa kucing mengalami OCD:
- Overgrooming. Kucing dengan OCD cenderung menjilat atau mengunyah bulunya secara berlebihan hingga mengalami kerontokan yang jelas. Namun, ingatlah bahwa overgrooming juga bisa menjadi tanda bahwa adanya kutu pada tubuh mereka.
- Mengisap, menjilat, atau mengunyah kain.
- Mengejar ekor dan/atau melukai diri sendiri.
- Mondar-mandir dan/atau mengeluarkan suara berulang-ulang.
Semua perilaku obsesif ini dapat dimulai sebagai aktivitas normal sesekali untuk kucing. Atau, perilaku juga dapat dipicu oleh situasi lingkungan atau fisik. Perilaku obsesif-kompulsif juga dapat menjadi mekanisme koping untuk kucing dalam situasi stres atau kucing dengan kecemasan.