5 Tipe OCD, Gangguan yang Diidap Aliando Syarief

Ternyata jenis OCD ada lebih dari satu

Gangguan obsesif kompulsif atau obsessive-compulsive disorder (OCD) adalah kondisi mental yang melibatkan obsesi dan kompulsi.

Obsesi melibatkan gejala pikiran atau ide yang tidak diinginkan yang mengganggu hidup dan membuat pengidapnya sulit untuk fokus pada hal-hal lain. Sementara pada kompulsi, gejalanya melibatkan hal-hal yang dirasakan penderitanya harus dilakukan dengan cara tertentu sebagai respons terhadap obsesi.

Bila kamu atau orang terdekatmu mengidap OCD, akan hadir pikiran atau dorongan yang bikin kesal dan menyulitkan. Pengidap mungkin mencoba mengabaikannya atau menyingkirkannya dari pikiran, tetapi umumnya ini sulit atau tidak mungkin. Bahkan, jika pengidapnya berhenti memikirkannya untuk sementara waktu, mereka biasanya terus kembali. Jadi, tentu saja gangguan ini memengaruhi kualitas hidup seseorang.

Hidup dengan OCD, penderitanya dapat memiliki berbagai gejala yang berbeda. OCD datang dalam berbagai bentuk, tetapi umumnya inilah beberapa kategori atau tipe OCD. 

1. Cleaning and contamination

5 Tipe OCD, Gangguan yang Diidap Aliando Syariefilustrasi pengidap OCD mencuci tangan (pexels.com/rawpixel.com)

Suka cuci tangan berulang kali namun tetap merasa kotor atau banyak kuman yang menempel? Waspada, sebab bisa jadi ini merupakan tanda dari OCD tipe cleaning and contamination.

OCD tipe ini memiliki ketakutan irasional yang berkaitan dengan kebersihan, membuat penderitanya sangat takut terkontaminasi oleh kuman atau merasa kotor yang menurutnya berpotensi membuat ia menjadi sakit atau bahkan mengalami kematian.

Dilansir Healthline, tipe ini melibatkan:

  • Kekhawatiran terus-menerus tentang kuman atau penyakit.
  • Pikiran tentang perasaan kotor atau tidak bersih (secara fisik atau mental).
  • Ketakutan terus-menerus tentang paparan darah, zat beracun, virus, atau sumber kontaminasi lainnya.
  • Menghindari kemungkinan sumber kontaminasi.
  • Dorongan untuk menyingkirkan barang-barang yang dianggap kotor (walaupun sebetulnya tidak kotor).
  • Dorongan untuk mencuci atau membersihkan barang-barang yang terkontaminasi.
  • Ritual pembersihan atau pencucian tertentu, seperti mencuci tangan atau menggosok permukaan beberapa kali.

2. Harm obsessions with checking compulsions

5 Tipe OCD, Gangguan yang Diidap Aliando Syariefilustrasi memeriksa rumah sebelum pergi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Tanda dari subtipe OCD ini adalah memiliki pikiran yang intens terkait kemungkinan membahayakan diri sendiri atau orang lain. Pengidapnya akan menggunakan ritual checking atau terus memeriksa untuk menghilangkan gejala yang menyulitkannya, mengutip Verywell Health.

Misalnya, seseorang membayangkan rumah terbakar dan kemudian berulang kali melewati rumah untuk memastikan tidak terjadi kebakaran. Atau, seseorang mungkin merasa bahwa hanya dengan memikirkan suatu peristiwa bencana, itu akan meningkatkan kemungkinan terjadinya peristiwa semacam itu.

Baca Juga: Studi: Obat Kecemasan dan OCD Bisa Cegah COVID-19 Bergejala Berat 

3. Symmetry and ordering

5 Tipe OCD, Gangguan yang Diidap Aliando Syariefilustrasi menata rak buku sesuai warnanya (unsplash.com/Jason Leung)

Pada OCD tipe ini, gejalanya bisa termasuk:

  • Kebutuhan untuk benda-benda atau barang-barang untuk disejajarkan dengan cara tertentu.
  • Kebutuhan ekstrem untuk simetri atau organisasi dalam barang-barang.
  • Kebutuhan akan simetri dalam tindakan (misalnya kalau menggaruk lutut kiri, maka harus menggaruk lutut kanan juga).
  • Kompulsi untuk mengatur barang-barang sampai penderitanya merasa susunannya sudah benar.
  • Merasa tidak lengkap bila jika penyusunan barang-barang tidak tepat.
  • Ritual menghitung atau counting, misalnya perlu menghitung ke angka tertentu beberapa kali.
  • Punya pemikiran bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi bila penderitanya tidak mengatur hal-hal dengan cara yang benar.
  • Ritual organisasi atau cara tertentu untuk menyelaraskan objek.

4. Forbidden thought

5 Tipe OCD, Gangguan yang Diidap Aliando Syariefilustrasi tipe OCD forbidden thought (pexels.com/Andrew Neel)

Tanda dan gejalanya bisa berupa:

  • Pikiran mengganggu yang sering bersifat seksual atau kekerasan.
  • Rasa bersalah, malu, dan kesusahan lainnya tentang pikiran.
  • Pertanyaan terus-menerus tentang orientasi seksual, keinginan, atau minat seksual.
  • Kekhawatiran terus-menerus bahwa pengidap akan bertindak berdasarkan pikirannya yang mengganggu, atau bahwa memiliki pikiran-pikiran tersebut akan membuat pengidap menjadi orang jahat.
  • Sering khawatir akan menyakiti diri sendiri atau orang lain tanpa ada maksud.
  • Obsesi tentang ide-ide keagamaan yang terasa menghujat atau salah.
  • Perasaan bertanggung jawab terus-menerus karena menyebabkan hal-hal buruk terjadi.
  • Dorongan untuk menyembunyikan hal-hal yang bisa digunakan sebagai senjata.
  • Mencari kepastian bahwa pengidapnya tidak akan bertindak berdasarkan pikiran yang mengganggu.
  • Mencari kepastian bahwa pengidapnya bukan orang jahat.
  • Ritual mental untuk menghilangkan atau membatalkan pikiran yang muncul.
  • Sering meninjau aktivitas harian untuk memastikan penderita OCD tidak menyakiti siapa pun, baik secara mental atau fisik menelusuri hal-hal yang telah dilakukan.

5. Hoarding

5 Tipe OCD, Gangguan yang Diidap Aliando Syariefilustrasi hoarding (unsplash.com/Pawel Czerwinski)

Tanda dari OCD kategori ini melibatkan:

  • Kekhawatiran terus-menerus bahwa membuang sesuatu dapat membahayakan diri atau orang lain.
  • Merasa butuh untuk mengumpulkan atau mengoleksi sejumlah barang untuk melindungi diri atau orang lain dari bahaya.
  • Ketakutan ekstrem tidak sengaja membuang barang penting atau esensial (misalnya surat yang berisi informasi sensitif atau penting).
  • Kompulsi untuk memberi beberapa atau banyak barang yang sama, bahkan jika penderitanya tidak butuh barang-barang sebanyak itu.
  • Sulit membuang barang-barang karena seseorang berpikir dengan menyentuh barang tersebut dapat menyebabkan kontaminasi.
  • Merasa tidak lengkap bila tidak bisa menemukan harta benda atau kehilangan atau membuangnya secara tidak sengaja.
  • Kompulsi untuk memeriksa atau meninjau barang-barang yang dimiliki.

Hoarding pada konteks OCD berbeda dengan gangguan hoarding, kondisi mental yang terpisah. Perbedaan utama antara keduanya adalah penderitaan yang terkait dengan OCD terkait hoarding. Pada orang dengan OCD, ia tidak ingin semua barang-barang yang dikumpulkannya, tetapi ia mungkin merasa terdorong untuk menyimpannya karena pikiran obsesif atau kompulsif.

Gejala OCD bisa muncul dalam beragam bentuk. Ada pula kemungkinan OCD hadir bersamaan dengan kondisi dan situasi mental lainnya, seperti skizofrenia, kecemasan, gangguan tic, atau OCD pascapersalinan.

Apa pun gejala OCD yang dimiliki, pengobatan dapat membantu. Bila kamu atau orang terdekatmu punya gangguan ini dan berjuang dengan aktivitas dan tanggung jawab sehari-hari serta hubungan pribadi karena gejala OCD, konsultasilah dengan tenaga profesional mental atau terapis. Mereka dapat membantu menemukan perawatan yang tepat untuk membantu pengidapnya mengatasi OCD.

Baca Juga: Kenali 5 Tanda Penyakit OCD yang Wajib Diwaspadai Sejak Dini Ini

Frederick K Photo Verified Writer Frederick K

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya