Urutan Vaksin Kucing Lengkap dan Jadwal Pemberiannya

Pemberian vaksin kucing sangat dianjurkan untuk mencegah penyakit. Masing-masing vaksin memiliki perlindungan tersendiri yang harus diberikan pada waktu tertentu agar hasilnya maksimal.
Dokter hewan mungkin menyarankan waktu berbeda terkait pemberian vaksinnya. Akan tetapi, secara umum ini urutan vaksin kucing yang direkomendasikan oleh ahli.
Urutan vaksin kucing
Pemberian vaksin pada beberapa momen dapat melindungi anabul dari risiko penyakit. American Association of Feline Practitioners membagi dua jenis vaksin yang diberikan untuk anabul, yakni vaksin inti dan vaksin tambahan. Berikut urutan dan fungsi dari masing-masing vaksin tersebut.
1. Vaksin FVRCP

Vaksin FVRCP merupakan tiga vaksin kombinasi yang diberikan dalam satu suntikan. Lebih spesifik, vaksin ini diberikan untuk melindungi kucing dari gangguan kesehatan berikut:
- Feline rhinotracheitis virus/herpesvirus 1 (FVR/FHV-1) yang sebagian besar menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas
- Feline Calicivirus (FCV)
- Feline Panleukopenia (FPV) atau distemper kucing yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, saraf, dan pencernaan kucing.
Umumnya, vaksin ini diberikan pada kucing usia 6—8 minggu dan kemudian diulang setiap 3—4 minggu hingga atau setelah 16 minggu.
2. Vaksin FeLV
Vaksin ini wajib dan masuk jenis inti untuk anak kucing. Vaksin FeLV dapat melindungi anabul virus leukimia. Suntikan vaksin ini terdiri dari dua dosis dengan jarak 3—4 minggu dan diulangi lagi 1 tahun kemudian saat kucing masuk usia dewasa, melansir PetMD.
Namun, pengulangannya dapat berbeda tergantung kondisi dan risiko penularan pada anabul. Vaksin ini diberikan ke kucing usia 11—14 minggu, berdekatan dengan FVRCP.
3. Vaksin rabies
Vaksin rabies menjadi salah satu jenis vaksin inti yang harus diberikan untuk anabul. Hal itu sesuai dengan pedoman AAFP. Vaksin jenis ini umumnya diberikan setiap tahun atau setidaknya tiap 3 tahun sekali, tergantung pada aturan masing-masing negara.
Pengaturan vaksin ini perlu diperhatikan mengingat rabies bersifat zoonosis yang dapat menular ke manusia. Perlu diperhatikan juga, rabies juga membahayakan manusia. Oleh karena itu, kucing peliharaan perlu mendapatkan vaksin ini. Adapun pemberian vaksin pertama kali bisa dilakukan ketika anabul berusia 12—16 minggu.
4. Vaksin Chlamydophila Felis

Dilansir BetterVet, vaksin ini merupakan bentuk vaksin sampingan yang tidak harus diberikan, tetapi direkomendasikan. Chlamydophila Felis sendiri merupakan bakteri yang menyebabkan konjungtivitis (radang mata) dan masalah pernapasan kucing.
Vaksin ini diberikan secara intranasal. Secara umum, vaksin ini direkomendasikan diberikan untuk kucing yang tinggal di lingkungan berisiko tinggi atau tinggal dengan banyak kucing lain.
5. Vaksin Bordetella
Bordetella merupakan infeksi bakteri yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada saluran pernapasan atas. Mirip dengan vaksin sebelumnya, dosis diberikan secara intranasal dan direkomendasikan pada kucing dengan risiko tinggi. Secara umum, vaksin ini diberikan sebagai metode pengenalian infeksi di rumah atau peternakan, lokasi yang banyak kucing, melansir VCA Animal Hospitals.
Urutan vaksin kucing di atas bisa berubah tergantung pada kondisi anabul, ya. Kamu perlu menanyakan kepada dokter hewan untuk menentukan waktu tepat bagi kucing untuk melakukan vaksinasi.