Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi polusi udara (pexels.com/SpaceX)
ilustrasi polusi udara (pexels.com/SpaceX)

Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam The Medical Profession Journal of Lampung pada tahun 2023, polusi udara (di dalam maupun luar ruangan) terbukti meningkatkan tanda-tanda penuaan kulit, seperti lentigines (bercak cokelat pada kulit) dan kerutan. Selain itu, tinggal di lingkungan yang udaranya tercemar juga bisa mengurangi kelembapan kulit.

Masih membahas topik yang serupa, berikut ini beberapa titik di Jakarta yang udaranya paling tercemar per Jum'at (3/11/2023) pukul 10.00 WIB. Here we go!

1. Mengenal tentang indeks kualitas udara terlebih dahulu

Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Index (AQI) adalah metode pengukuran global untuk mengetahui bersih atau tidaknya udara di suatu lokasi. Berdasarkan skornya, AQI dibagi menjadi enam kategori, yaitu:

  • Baik: AQI 0-50. Partikulat halus (PM2.5) berkisar antara 0-12 μg/m³. Kualitas udara memuaskan dengan sedikit risiko bagi kesehatan.
  • Sedang: AQI 51-100. PM2.5 berkisar antara 12-35 μg/m³. Individu yang sensitif harus menghindari aktivitas di luar ruangan.
  • Tidak sehat untuk populasi sensitif: AQI 101-150. PM2.5 berkisar antara 35-55 μg/m³. Masyarakat umum dan individu yang sensitif berisiko mengalami iritasi dan gangguan pernapasan.
  • Tidak sehat: AQI 151-200. PM2.5 berkisar antara 55-150 μg/m³. Peningkatan kemungkinan efek samping pada jantung dan paru-paru pada masyarakat umum.
  • Sangat tidak sehat: AQI 201-300. PM2.5 berkisar antara 150-250 μg/m³. Masyarakat umum akan sangat terpengaruh. Kelompok sensitif harus membatasi aktivitas di luar ruangan.
  • Berbahaya: AQI di atas 300. PM2.5 di atas 250 μg/m³. Masyarakat umum berisiko tinggi mengalami iritasi yang kuat dan efek kesehatan yang merugikan. Semua orang harus menghindari aktivitas di luar ruangan.

2. Daftar titik di Jakarta dengan kualitas udara terburuk

ilustrasi Tugu Proklamasi Jakarta (wikipedia.org/Gunawan Kartapranata)

Setelah membaca penjelasan singkat tentang indeks kualitas udara, berikut ini 10 titik di Jakarta dengan kualitas udara terburuk:

  1. Tangkas Sports Centre (AQI 172)
  2. Layar Permai PIK (AQI 171)
  3. Tatalogam Tower (AQI 169)
  4. Duitku PG, Kebon Jeruk (AQI 166)
  5. Puretrex Indonesia - Tegal Alur/Kalideres (AQI 165)
  6. Taman Resort Mediterania (AQI 165)
  7. Ascott Kuningan (AQI 164)
  8. Jeruk Purut (AQI 164)
  9. Pasir Putih (AQI 163)
  10. Kompas Gramedia (AQI 162)

3. Saat kualitas udara memburuk, lakukan ini untuk melindungi diri

American Lung Association memberikan beberapa tips sederhana untuk melindungi diri sendiri dan orang tersayang dari bahaya polusi udara, seperti:

  • Periksa prakiraan polusi udara harian di daerah kita. Misalnya dengan memantau www.iqair.com atau aplikasi Nafas sebelum keluar rumah.
  • Hindari berolahraga di luar ruangan saat AQI tinggi. Lebih baik, lakukan home workout.
  • Gunakan masker yang tepat jika akan keluar rumah. Yang paling direkomendasikan adalah masker N95 atau KN95.
  • Mengurangi pemakaian listrik.
  • Lebih baik berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi.
  • Tidak membakar sampah karena asapnya mengandung bahan kimia beracun.

Editorial Team