Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kalau 5 Gejala PTSD Ini Ada di Kamu, Segeralah Cari Pertolongan Ahli!

brainwellnessspa.com.au

PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang disebabkan oleh trauma atas sebuah kejadian. Kondisi kejiwaan yang terganggu ini biasanya dialami oleh orang-orang yang mengalami kejadiaan traumatis seperti pelecehan seksual, penyiksaan, bencana alam, dan lain-lain.

Perlu diingat, tidak seluruh kejadian yang menimbulkan trauma menyebabkan PTSD. Paling tidak, sekitar 30 persen orang-orang yang mengalami kejadian traumatis juga mengalami PTSD. Bila mengacu pada data American Psychiatric Association, sebanyak 1 dari 11 orang mengalami PTSD.

Meski begitu, penderita PTSD membutuhkan penanganan yang serius. Bila kamu mengalami gejala di bawah ini, atau ada orang-orang terdekatmu yang mengalami ini, segeralah pergi ke dokter kejiwaan atau psikiatris yang akan membantu.

1. Flashback

medicalnewstoday.com

Setiap penderita PTSD sesungguhnya ingin benar-benar lepas dan melupakan masa lalu tersebut. Walau begitu, bahkan tanpa ada sedikit pun niat untuk berpikir tentang hal itu, bayang-bayang kejadian traumatis itu muncul lagi dalam tidur maupun keadaan terjaga.

Hal ini juga dapat dipicu dengan efek trigger tertentu seperti suara, aroma, dan visual. Efek-efek ini telah masuk terlalu dalam pada memori dan kerap menimbulkan rasa takut, cemas, dan lain-lain.

Memori yang terus berulang ini juga sering membuat penderita PTSD mengalami insomnia. Selain merasa cemas, tidak sedikit pula dari mereka yang sampai merasa takut untuk tidur karena khawatir penggalan kejadian tersebut kembali datang lewat mimpi.

2. Menghindar

pixabay.com/Ayank

Penderita PTSD tidak ingin mengingat kejadian tersebut apalagi membicarakannya. Mereka cenderung lebih menutup diri, mengasingkan diri dari lingkungan yang bahkan sudah familier dengannya.

Tidak hanya dengan orang tertentu, penderita PTSD juga biasanya menjaga jarak dengan orang-orang lain yang bahkan tidak terlibat dalam kejadian tersebut. Mereka menghindari percakapan, menghindari tempat-tempat tertentu, menghindari acara-acara ramai, dan sebagainya.

Menghindarkan diri dari orang, tempat, maupun hal-hal tersebut juga merupakan bentuk emosi yang beku. Mati rasa. Bahkan sebagai gantinya, kerap kali penderita PTSD mencari distraksi dalam hal-hal negatif seperti alkohol maupun narkotika.

3. Sangat mudah terkejut

genpsych.com

Gejala ini juga disebut dengan hyperarousal, yakni semacam sikap waspada yang terlalu berlebihan. Penderita PTSD jadi lebih mudah terkejut dan terkadang sangat berlebihan.

Seperti contoh, bila seseorang datang dan mendekat pada seorang penderita PTSD tanpa dia sadari, penderita bahkan dapat terlonjak dari posisinya. Hal ini juga berlaku bila dia mencium aroma sesuatu secara tiba-tiba sehingga membuatnya jadi lebih awas, atau bahkan segera terbangun ketika mendengar bunyi pelan sekalipun.

Mereka selalu merasa dirinya terancam dan berada dalam pengawasan tertentu. Mereka pun selalu mengawasi lingkungan sekitarnya dengan pemikiran bahwa bahaya mengintai. Mereka ingin senantiasa siap untuk memberikan respon bilamana kejadian semacam traumanya dahulu kembali terulang.

5. Depresi

ladyclever.com

Tentu, gejala lain yang cukup mudah dikenali dari penderita PTSD adalah depresi. Sejak tahun 2013, diagnosis mengenai PTSD juga mencakup hal-hal yan berhubungan dengan mood, termasuk amarah, rasa malu, depresi, cemas, serta tidak adanya harapan soal masa depan.

Banyak penderita PTSD yang kemudian merasa marah dan bersalah yang begitu besar terhadap dirinya sendiri karena tidak (dapat) melakukan apa yang seharusnya dilakukan saat itu. Di sisi lain, penderita PTSD juga kerap merasa tak lagi berharga dan kehilangan asa untuk terus hidup dan menyongsong hari esok.

Pikiran soal mengakhiri hidup juga tak jarang menghampiri pikiran mereka. Hal-hal yang dulu membuat mereka sangat bergairah sekalipun tak mempan untuk mengembalikan pikiran dan perasaan bahagia mereka.

Kondisi kejiwaan yang terguncang yang dapat dikategorikan dalam PTSD adalah bilamana gejala tersebut telah berlangsung dalam kurun waktu lebih dari seminggu setelah kejadian traumatis. Bahkan tidak sedikit pula PTSD yang berlangsung selama bertahun-tahun.

Bila kamu atau orang terdekatmu menunjukkan gejala ini, carilah pertolongan. Hal ini bukan berarti bahwa kamu atau dia lemah, tetapi justru karena hal tersebut yang terlalu besar. Dengan penanganan yang tepat, walau sangat jarang dapat disembuhkan secara total, setidaknya penderita pun dapat kembali menikmati hidup dengan cara sebagaimana mestinya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Amanda Lizbeth
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Follow Us