Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Inovasi Anak Muda Indonesia Lewat Samsung Solve for Tomorrow 2025

Seluruh Tim Pemenang SFT 2025, Perwakilan Kementerian Agama RI, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.jpg
Seluruh Tim Pemenang SFT 2025 (dok. Samsung Indonesia)
Intinya sih...
  • Inovasi anak muda dari perguruan tinggi menunjukkan teknologi sebagai solusi bagi tantangan sosial, seperti kacamata pintar untuk pelari tunanetra dan aplikasi penerjemah bahasa isyarat.
  • Inovasi dari siswa sekolah menengah menyoroti kepedulian terhadap lingkungan, dengan sistem pemantauan tanah berbasis jaringan jamur alami dan sistem pengolahan limbah cair industri pertanian.
  • Dua tim akan mewakili Indonesia di kompetisi tingkat Asia Tenggara dan Oseania, dengan kesempatan melangkah ke level global di ajang Olimpiade Musim Dingin 2026 sebagai SFT Global Ambassador.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pada 16 Oktober 2025, Samsung Electronics Indonesia secara resmi mengumumkan enam tim pemenang dari program Samsung Solve for Tomorrow 2025. Ini merupakan inisiatif global yang mendorong inovasi berbasis teknologi untuk menjawab tantangan nyata di masyarakat.

Mengusung dua tema utama, “Teknologi untuk Keberlanjutan Lingkungan” dan “Teknologi untuk Perubahan Sosial melalui Olahraga: Untuk Pendidikan dan Masa Depan yang Lebih Baik”, ajang ini menjadi wadah bagi ide-ide orisinal dan berdampak dari pelajar Indonesia.

Tahun ini, program tersebut semakin istimewa berkat kolaborasi dengan International Olympic Committee. Hal ini membuka peluang bagi para pemenang untuk melangkah ke kompetisi tingkat regional dan global serta berkesempatan menjadi SFT Global Ambassadors di Olimpiade Musim Dingin 2026.

1. Inovasi anak muda dari perguruan tinggi

Ide-ide yang lahir dari kategori Pendidikan Tinggi tahun ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjadi jembatan solusi bagi beragam tantangan sosial. Tim Labmino dari Universitas Indonesia berhasil meraih juara pertama dengan RunSight, kacamata pintar berbasis AI yang membantu pelari tunanetra berlari lebih aman melalui panduan suara real-time.

Di posisi kedua, tim Hackie Chan dari Universitas Brawijaya menghadirkan Pantara, platform digital berbasis AI yang mendukung efisiensi manajemen bahan pangan segar dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Sementara itu, tim KYGB dari Universitas Bina Nusantara Alam Sutera menonjol dengan Gesti Talk, aplikasi penerjemah bahasa isyarat berbasis AI yang dirancang untuk memudahkan komunikasi teman-teman tuli di ruang publik.

Ketiga ide ini mencerminkan semangat inovasi yang inklusif dan berdampak langsung bagi masyarakat.

"Lomba Samsung Solve for Tomorrow adalah kompetisi yang mengejawantahkan semangat Diktisaintek Berdampak sebagai gerakan menyalakan masa depan melalui karya nyata anak bangsa," ucap Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, dalam keterangan tertulis.

2. Inovasi dari siswa sekolah menengah

Juara Pertama Samsung Solve for Tomorrow 2025 dari Kategori SMA_SMK_MA  dan Kategori Pergu.jpg
Juara Pertama Samsung Solve for Tomorrow 2025 dari Kategori SMA_SMK_MA (dok. Samsung Indonesia)

Tak kalah inspiratif, ide-ide dari kategori Sekolah Menengah tahun ini menyoroti kepedulian generasi muda terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan. Tim Fungaes dari SMAN Unggulan M.H. Thamrin meraih juara pertama dengan MycoSense, sistem pemantauan kualitas tanah berbasis jaringan jamur alami dan Edge-AI untuk mendukung pertanian berkelanjutan.

Di posisi kedua, tim TIMSES dari MAN 2 Kota Malang memperkenalkan EcoZone, sistem pengolahan limbah cair industri pertanian yang memanfaatkan teknologi electro-ozonation dan IoT.

Sementara itu, tim R2045 NEST-X dari MAS International Technonatura menghadirkan Kandang H.I.J.A.U, inovasi peternakan ayam otomatis berbasis smart sensor dan tenaga surya yang ramah lingkungan. Ketiga proyek ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjadi alat ampuh untuk menciptakan masa depan pertanian dan lingkungan yang lebih hijau.

3. Berlanjut ke kompetisi internasional

Perjalanan inovasi para pemenang tidak berhenti di tingkat nasional. Dua tim dari kategori Social Change through Sport & Tech, yaitu tim Labmino dari Universitas Indonesia dan tim KYGB dari Universitas Bina Nusantara Alam Sutera, akan mewakili Indonesia di ajang kompetisi tingkat Asia Tenggara dan Oseania (SEAO).

Jika berhasil menjadi yang terbaik di kawasan ini, mereka akan melangkah ke level global sebagai bagian dari 10 tim SFT Global Ambassador yang tampil di ajang Olimpiade Musim Dingin 2026. Ini menjadi kesempatan emas untuk membawa semangat inovasi anak muda Indonesia ke panggung dunia.

Program Samsung Solve for Tomorrow 2025 menjadi bukti bahwa anak muda Indonesia mampu menghadirkan solusi inovatif untuk menjawab tantangan sosial dan lingkungan melalui teknologi. Inisiatif ini membuka jalan bagi generasi muda untuk berkontribusi nyata, baik di tingkat nasional maupun global. Harapannya, ide-ide brilian ini bisa terus berkembang dan memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Salamander Raksasa China, Amfibi Raksasa Terancam Punah!

20 Okt 2025, 20:49 WIBScience