Sebagian besar hewan menjaga keseimbangan dengan ekornya. Ada pula yang membutuhkan tangan dan kaki untuk melakukan hal tersebut. Jauh lebih kompleks, manusia juga memiliki rangkaian sistem tertentu yang digunakan untuk menjaga tubuh agar bisa berdiri dengan seimbang.
Kita memang jarang memikirkannya karena mekanisme keseimbangan terjadi tanpa sepengetahuan kita. Kira-kira organ tubuh apa saja yang terlibat? Bagaimana sistem keseimbangan kita bekerja? Simak penjelasannya berikut ini.
Telingamu tidak hanya berguna untuk mendengar tetapi juga digunakan untuk menjaga keseimbangan tubuh. Dilansir dari Mayo Clinic, terdapat dua struktur telinga dalam yang memegang peranan besar.
Mereka adalah utricle dan saccule. Keduanya membantu memantau pergerakan linear kepala, yaitu ke kanan-kiri dan ke atas-bawah. Struktur lain yang berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh adalah cairan yang ada di dalam koklea atau rumah siput. Cairan tersebut berfungsi untuk memantau gerakan rotasi kepala.
Dilansir dari Vestibular Disorders Association (VEDA), reseptor sensorik yang ada di otot, sendi, dan kulit bisa membantu otak untuk mengetahui lokasi tubuh. Ini disebut dengan kemampuan proprioception. Reseptor tersebut sangat sensitif terhadap tekanan dan peregangan.
Sebagian terletak di sepanjang punggung, bawah kaki, dan pergelangan tangan. Reseptor yang berada di leher akan memberi tahu otak ke arah mana kepala digerakkan. Sedangkan yang berada di kaki bisa memberi tahu bagaimana gerak tubuh terhadap tanah.
Walaupun ukurannya paling besar di antaranya jari kaki lainnya, ternyata jempol tidak memegang peran krusial untuk keseimbangan. Walaupun kita tidak memilikinya, kita tetap bisa berjalan dengan normal lho.
Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Clinical Orthopaedics and Related Research, pasien yang diamputasi ibu jari kakinya bahkan masih bisa berlari walaupun mereka mungkin akan lebih lambat. Peneliti mengamati bahwa ada perubahan cara jalan akan tetapi hal tersebut tidak memengaruhi keseimbangan.
Organ lain yang berperan penting dalam keseimbangan tubuh adalah mata kita. Lebih tepatnya reseptor batang dan kerucut yang berada di retina. Reseptor batang berfungsi untuk melihat di cahaya rendah, sedangkan reseptor kerucut membantu identifikasi warna dan tekstur.
Ketika ada cahaya yang mengenai keduanya, mereka akan mengirimkan sinyal ke otak. Selanjutnya, otak akan mengidentifikasi bagaimana orientasi tubuh kita terhadap benda lain dan lingkungan sekitar. Hal ini membuat kita tahu seberapa jauh sebuah benda dari tubuh sehingga kita tidak akan menabraknya.
Migrain ternyata juga bisa disebabkan karena adanya masalah keseimbangan pada seseorang. Ini disebut juga sebagai vestibular migraine atau vertigo. Medical News Today menuturkan bahwa penyebabnya berkaitan dengan telinga bagian dalam, sistem saraf, dan pembuluh darah.
Kondisi ini akan memengaruhi pembuatan sinyal di otak dan memperlambat proses informasi sensorik dari mata dan telinga dalam. Akhirnya kepala pun terasa pusing dan berputar.
Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan keseimbangan manusia pun semakin terganggu. Dilansir dari The Conversation, terdapat tiga sistem pendukung yang bertambah buruk, yaitu penglihatan, vestibular (telinga dalam), dan proprioception. Kerusakan tersebut ditambah dengan semakin buruknya kekuatan otot dan fleksibilitas. Itulah kenapa semakin tua, manusia akan semakin sering terjatuh.
Pernahkah kamu duduk di kereta memandang ke luar dan tiba-tiba merasa bahwa keretamu bergerak padahal ternyata benda lain yang bergerak? Fenomena ini disebut sebagai vection. Ini adalah ilusi yang dibuat oleh otak karena dipengaruhi oleh sistem keseimbangan tubuh.
Penglihatan memberi tahu otakmu bahwa tubuh sedang bergerak. Akan tetapi reseptor sensorik lain mengatakan bahwa hal itu tidak benar. Pihak yang bertugas untuk mendamaikan kedua sinyal berlawanan itu adalah telinga dalam.
Ternyata sistem keseimbangan tubuh manusia kompleks juga ya. Jika kamu ingin menjaga kemampuan tersebut, pelihara organ-organ yang terlibat adalah cara yang tepat.