Apa yang Terjadi jika Mangrove Musnah dari Dunia?

- Hilangnya habitat dan biodiversitas spesies
- Sebagai acaman bagi masyarakat pesisir
- Pelepasan karbon dan percepatan pemanasan global
Bayangkan sebuah dunia tanpa hutan atau tumbuhan mangrove. Sudah tak ada lagi pohon-pohon kokoh berakar di lumpur pesisir, tempat ribuan ikan kecil biasa hidup, dan tempat nelayan menggantungkan harapannya. Tanpa disadari, mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam hidup manusia.
Sayangnya, banyak orang belum begitu menyadari betapa vitalnya peran mangrove dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, jika mangrove musnah dari dunia, dampaknya bisa sangat luas, bahkan mengancam manusia itu sendiri. Supaya makin paham tentang tanaman yang satu ini, kamu bisa menyimak apa saja fakta-fakta ilmiah di balik pentingnya mangrove bagi kehidupan manusia di dalam artikel ini ya!
1. Hilangnya habitat dan biodiversitas spesies

Hilangnya hutan mangrove dari muka bumi akan memberi dampak besar pada ekosistem global. Hal ini dikarenakan hutan mangrove merupakan habitat penting bagi ribuan spesies, mulai dari ikan, udang, kepiting, hingga burung yang sedang bermigrasi.
Sekitar 75 % spesies ikan juga memulai siklus hidupnya di wilayah perairan hutan mangrove, sehingga nantinya jika ekosistem mangrove ini hilang akan berdampak pada keseimbangan rantai makanan laut dan industri perikanan dunia.
Selain itu, deforestasi magrove juga bisa menurunkan biodiversitas hingga 20% dan meningkatkan kepunahan beberapa kelompok fauna laut seperti Cladocera dan Priapulida. Hal ini bisa menciptakan ketidakseimbangan ekologi yang berisiko meluas ke perairan terbuka dan terumbu karang di sekitarnya.
2. Sebagai acaman bagi masyarakat pesisir

Selain memberi dampak dari segi lingkungan, musnahnya hutan mangrove juga bisa membawa dampak serius bagi masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup pada ekosistem ini. Dilansir dari The Indian Express, tercatat lebih dari 120 juta orang di seluruh dunia telah mengandalkan ekosistem mangrove sebagai sumber mata pencaharian.
Jika ekosistem ini rusak, maka banyak masyarakat pesisir yang akan terdampak atau kehilangan mata pencahariannya baik itu dari sektor perikanan, budidaya, pangan, dan pengobatan. Hilangnya mangrove dari bumi juga dapat diartikan sebagai runtuhnya ketahanan ekonomi lokal, terutama di negara-negara yang bergantung pada hasil sumber daya alam pesisir.
Selain itu, kajian dari The Commonwealth Blue Charter juga menegaskan bahwa rusaknya hutan mangrove juga bisa meningkatkan kerentanan masyarakat terhadap perubahan iklim ekstrim dan bencana alam, sehingga memperburuk kemiskinan yang sudah ada sebelumnya.
3. Pelepasan karbon dan percepatan pemanasan global

Mangrove memiliki peran yang vital sebagai penyerap karbon yang sangat efektif. Tanaman ini bisa menyimpan karbon empat kali lebih banyak dibandikan hutan tropis. Ini dikarenakan kuat dan dalamnya sistem perakaran mangrove sehingga bisa menyerap karbon lebih banyak.
Jika hutan mangrove rusak atau bahkan musnah, maka karbon yang sudah tersimpan selama ratusan tahun akan terlepas begitu saja ke atmosfer dalam bentuk CO₂, sehingga bisa mempercepat laju pemanasan global secara signifikan.
Menurut Donato et al (2011) dalam Nature geoscience, jika bumi kehilangan 1% hutan mangrove maka dapat melepaskan lebih dari 0,15 petagram karbon setiap tahun ke atmosfer yang setara dengan emisi dari puluhan juta kendaraan bermotor.
4. Hilangnya perlindungan pantai dan meningkatnya risiko bencana alam

Selain mampu menyerap karbon, mangrove juga berfungsi sebagai pagar atau benteng alami yang melindungi garis pantai dari gelombang besar. Menurut Spalding et al (2014) dalam Ocean & Coastal Management, akar tanaman mangrove mampu meredam gelombang besar hingga 66%, memperlambat erosi pantai, dan menangkap sedimen sehingga bisa menjaga kestabilan struktur tanah pesisir.
Tanpa hutan mangrove, masyarakat pesisir akan yang menjadi yang paling pertama kali terdampak dan jauh lebih rentan terhadap bencana alam seperti badai tropis, banjir rob, dan tsunami. Selain melindungi infrastruktur dan pemukiman, mangrove juga penting dalam menjaga kualitas air dan mengurangi salinitas yang bisa merusak pertanian pesisir.
Dengan beberapa fakta ilmiah di atas, menjadi semakin jelas bahwa mangrove bukan sekadar hutan pesisir, melainkan fondasi bagi keberlangsungan ekosistem dan kehidupan manusia di sana. Jika mangrove musnah dari dunia dan kita kehilangan ekosistemnya, maka akan ada konsekuensi yang sangat serius di masa depan.
Referensi:
"The impact of deforestation on mangroves and the urgency of their restoration" LIFE NGO. Diakses Juli 2025.
"6 Reasons for Restoring and Protecting Mangroves" Pew Charitable Trusts. Diakses Juli 2025.
Carugati, L., Gatto, B., Rastelli, E., Lo Martire, M., Coral, C., Greco, S., & Danovaro, R. (2018). Impact of mangrove forests degradation on biodiversity and ecosystem functioning. Scientific reports, 8 (1), 13298. Diakses Juli 2025.
"What happens if all mangroves are destroyed? A plant scientist explains" The Indian Express. Diakses Juli 2025.
"Mangrove Ecosystems and Livelihoods" The Commonwealth Blue Charter. Diakses Juli 2025.
Donato, D. C., Kauffman, J. B., Murdiyarso, D., Kurnianto, S., Stidham, M., & Kanninen, M. (2011). Mangroves among the most carbon-rich forests in the tropics. Nature geoscience, 4(5), 293-297. Diakses Juli 2025.
Zeng, Y., Friess, D. A., Sarira, T. V., Siman, K., & Koh, L. P. (2021). Global potential and limits of mangrove blue carbon for climate change mitigation. Current Biology, 31(8), 1737-1743. Diakses Juli 2025.
Spalding, M. D., Ruffo, S., Lacambra, C., Meliane, I., Hale, L. Z., Shepard, C. C., & Beck, M. W. (2014). The role of ecosystems in coastal protection: Adapting to climate change and coastal hazards. Ocean & Coastal Management, 90, 50-57.