Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Perbedaan Nyamuk DBD dan Nyamuk Malaria, Cek di Sini!

kolase foto nyamuk Anopheles (kiri) dan nyamuk Aedes aegypti (kanan) (dok. CDC | pexels.com/iconO com)
Intinya sih...
  • Malaria dan DBD disebarkan oleh nyamuk berbeda: Anopheles untuk malaria dan Aedes aegypti untuk DBD.
  • Anopheles memiliki posisi tubuh lurus dengan kepala menunduk, sedangkan Aedes aegypti membungkuk membentuk huruf V terbalik saat menggigit manusia.
  • Perbedaan lainnya adalah corak tubuh. Anopheles tidak memiliki corak garis hitam dan putih yang jelas, sementara Aedes aegypti memiliki corak tersebut di seluruh tubuhnya.

Malaria dan demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang sama-sama ditularkan melalui gigitan nyamuk. Namun, tahukah kamu jika nyamuk penyebab DBD dan malaria itu berbeda? Yap, penyakit DDB dan malaria ditularkan jenis nyamuk yang berbeda.

Mengutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), malaria disebarkan lewat gigitan nyamuk Anopheles, sedangkan DBD dari nyamuk Aedes aegypti. Sekilas mungkin keduanya terlihat sama. Namun, apabila diperhatikan secara lebih detail, Anopheles dan Aedes aegypti memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Apa saja perbedaan nyamuk DBD dan nyamuk malaria? Yuk, simak secara lebih jelasnya di bawah ini!

1. Posisi tubuh nyamuk DBD ketika menggigit membungkuk, sementara nyamuk malaria cenderung lurus

kolase foto nyamuk Anopheles (kiri) dan nyamuk Aedes aegypti (kanan). (dok. ECDC | pexels.com/Anuj)

Untuk membedakan nyamuk DBD (Aedes aegypti) dan nyamuk malaria (Anopheles), kamu bisa memperhatikan posisi tubuh mereka ketika menggigit manusia. Mengutip Sanger Institute, posisi tubuh nyamuk malaria cenderung akan lurus dengan kepala menunduk dan ekor menghadap ke atas. Bila diperhatikan lebih dekat, bagian kepala dan dada nyamuk malaria bakal tampak menyatu dengan kulit.

Sementara, posisi tubuh nyamuk DBD cenderung membungkuk saat menggigit mangsanya. Kepala dan ekornya akan mengarah ke bawah sehingga membentuk huruf V terbalik. Jadi, apabila ada nyamuk DBD yang hinggap di kulitmu, perhatikanlah gestur tubuhnya untuk mengetahui apakah ia nyamuk DBD atau malaria.

2. Corak nyamuk malaria lebih sedikit dibandingkan dengan nyamuk DBD

ilustrasi nyamuk Aedes aegypti (pexels.com/Pixabay)

Perbedaan yang mencolok antara nyamuk DBD dan malaria terletak pada corak tubuh mereka. Jika diperhatikan lebih dekat, nyamuk malaria tidak memiliki corak garis hitam dan putih yang jelas di sekujur tubuhnya. Akan tetapi, nyamuk jenis ini memiliki warna tubuh yang beragam, mulai dari berbagai variasi warna gelap hingga cokelat.

Sementara, nyamuk DBD mempunyai corak garis hitam dan putih yang mencolok di seluruh tubuhnya. Kamu bisa menemukan garis hitam dan putih tersebut di bagian kepala, dada, perut, belalai, hingga kaki. Corak ini membuat nyamuk DBD atau Aedes aegypti lebih mudah dikenali daripada nyamuk malaria atau Anopheles.

3. Nyamuk DBD membawa virus, sedangkan nyamuk malaria membawa parasit

ilustrasi nyamuk Anopheles (unsplash.com/Erik Karits)

Nyamuk malaria membawa parasit Plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit malaria. Dilansir Malaria Vaccine, parasit tersebut akan menyerang organ hati manusia sebelum akhirnya menginfeksi sel darah. Ketika sel darah sudah terinfeksi, akan muncul penyakit yang dinamakan malaria.

Berbeda dengan nyamuk DBD atau Aedes aegypti, nyamuk tersebut membawa virus dengue yang bisa menyebabkan penyakit DBD. Saat virus ini masuk ke dalam kulit manusia, ia akan langsung menginfeksi aliran darah dan memicu penyakit DBD. Selain virus dengue, nyamuk DBD juga membawa virus demam kuning, virus cikungunya, dan virus Zika.

Terlepas dari perbedaan-perbedaan tersebut, ada yang menarik dari nyamuk Anopheles dan Aedes aegypti. Adapun, spesies betinanya saja yang bisa menularkan penyakit. Alasannya karena nyamuk betina membutuhkan darah untuk menghasilkan telur. Yap, nyamuk Anopheles dan Aedes aegypti jantan tidak menularkan malaria atau DBD kepada manusia lantaran tidak memiliki belalai untuk menghisap darah manusia. Apakah kamu termasuk salah satu yang baru mengetahui fakta satu ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mohamad Aria
Yudha
Mohamad Aria
EditorMohamad Aria
Yudha
EditorYudha
Follow Us