9 Hal yang Kamu Rasakan saat Berada di Dalam Lift Jatuh

Jika kamu ingin dirimu selamat, hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah berbaring telentang di atas lantai. Kenapa demikian? Dilansir dari MIT, hal ini akan mendistribusikan kekuatan tabrakan ke seluruh tubuh sehingga tidak ada bagian tertentu yang terkena kekuatan lebih besar dari lainnya.

Walaupun begitu, berbaring di atas lantai tidak sepenuhnya akan menyelamatkanmu. Masih ada kemungkinan lain yang bisa melukai tubuh. Salah satunya adalah puing-puing lift yang hancur saat terjatuh. Kabar buruknya, jika kamu berbaring di lantai, tubuhmu akan menjadi sasaran empuk dari runtuhan tersebut.

Kecepatan lift bergantung pada ada tidaknya benda lain yang menghambat proses jatuh. Dilansir dari Mythbusters, jika tanpa adanya penghalang, kecepatan bisa mencapai lebih dari 85 kilometer per jam. Ini bisa mengakibatkan patah lengan dan tulang leher.

Kamu pernah naik roller coaster? Perasaan yang muncul saat wahana tersebut menukik ke bawah kurang lebih sama dengan berada di lift yang terjatuh.

Tubuhmu mendadak terasa lebih ringan. Dilansir dari Ranker, ahli astronomi dan fisika dari Georgia State University menjelaskan bahwa perasaan tersebut muncul karena tubuh melesat ke bawah dengan percepatan gravitasi tanpa adanya “berat nyata”.

NASA pernah meneliti apa yang terjadi pada tubuh manusia ketika dihadapkan dengan situasi tanpa berat nyata secara mendadak. Mereka mengatakan bahwa beberapa detik akan terasa menyenangkan.

Tiba-tiba waktu akan terasa lebih lambat dan kamu tidak bisa merasakan sakit dan khawatir. Perasaan yang sama ketika seseorang mengonsumsi stimulan.

Sama seperti berada di roller coaster yang tinggi, kamu akan merasa perutmu “terjatuh”. Dilansir dari WCCO, memang benar bahwa ketika jatuh dari ketinggian, usus akan bergeser sedikit dari tempatnya.

Begitu pula dengan semua cairan yang ada di dalam organ tubuhmu. Bedanya saat di roller coaster, masih ada sabuk pengaman yang menghambat gerak tersebut. Sedangkan di dalam lift tidak akan ada hambatan.

Para ahli saraf mengatakan bahwa saat terjatuh dari ketinggian, otak akan bekerja ekstra untuk membuatmu tetap sadar dan hidup. Caranya adalah dengan mengumpulkan ingatan jauh lebih banyak daripada biasanya.

Oleh karena itu, kamu akan mengetahui detail-detail tidak penting dari lingkungan sekitarmu. Misalnya berapa banyak tombol di dalam lift, apa warna baju yang dipakai orang di sampingmu, dan lain-lain.

Ketika sudah berada di dalam lift yang terjatuh, satu-satunya hal yang bisa kamu lakukan adalah pasrah dan berharap ada hal yang akan menghambatnya. Jangan pernah mencoba lompat ke luar lift seperti yang sering dilakukan di film action. Sebab gerak tubuhmu tentu lebih lambat daripada kecepatan lift.

Dilansir dari Ranker, ahli saraf David Eagleman mengatakan bahwa tubuhmu tidak akan merasakan sakit karena otak bekerja lebih lambat. Namun kondisimu akan mengenaskan karena tulang lengan dan leher yang patah. Hampir sama dengan kondisi kematian karena tabrakan mobil.

Semua proses tersebut terjadi dalam waktu yang relatif singkat, tergantung pada ketinggian berapa kamu berada. Sebisa mungkin hindari naik lift yang terlihat usang untuk menghindari hal ini.