3 Pembalap Formula 1 yang Menjadi Korban Keganasan Sirkuit Monza

Monza merupakan salah satu sirkuit legendaris di Formula 1. Sirkuit ini sudah menggelar balapan Formula 1 sejak musim pertama pada 1950. Sejak saat itu, sirkuit ini tak pernah absen menggelar balapan di Formula 1, kecuali pada 1981 ketika GP Italia berpindah ke Sirkuit Imola.
Sirkuit Monza memiliki julukan Temple of Speed karena menjadi salah satu lintasan paling cepat di Formula 1. Hal itulah yang membuat sirkuit ini menjadi salah satu yang berbahaya. Terlebih, dulunya sirkuit ini pernah memiliki tikungan banking yang cukup menakutkan bagi para pembalap. Saat ini, sirkuit ini tak lagi seberbahaya dulu berkat peningkatan keselamatan di sirkuit, seperti penambahan chicane di beberapa titik untuk memperlambat pembalap.
Sirkuit Monza pernah memakan korban jiwa di Formula 1. Mereka meregang nyawa secara tragis setelah mengalami kecelakaan fatal. Berikut tiga pembalap Formula 1 yang menjadi korban keganasan Sirkuit Monza.
1. Wolfgang von Trips tewas dalam kecelakaan parah di Sirkuit Monza pada 1961

GP Italia 1961 menjadi salah satu pekan balap paling kelam dalam sejarah Formula 1. Wolfgang von Trips yang mengendarai Ferrari Dino 156 mengalami kecelakaan fatal setelah bersenggolan dengan pembalap Lotus, Jim Clark, ketika memasuki tikungan parabolica. Kecelakaan itu tak hanya menewaskan Von Trips tetapi juga 15 penonton yang berada di samping lintasan. Clark yang juga terlibat dalam kecelakaan itu berhasil selamat.
Kecelakaan itu membuat Von Trips gagal meraih gelar juara dunia. Pembalap asal Jerman itu merupakan pimpinan klasemen sebelum GP Italia digelar. Gelar juara dunia musim itu akhirnya jatuh ke tangan Phil Hill yang merupakan rekan setim Von Trips di Ferrari. Hill juga merupakan pemenang balapan GP Italia.
GP Italia 1961 juga merupakan kali terakhir Sirkuit Monza menggunakan layout penuh sepanjang 10 kilometer dengan tambahan dua tikungan banking. Setelahnya, tikungan banking tak pernah lagi dipakai karena dianggap terlalu berbahaya bagi pembalap. Kini, panjang Sirkuit Monza tinggal menyisakan 5,793 kilometer.
2. Jochen Rindt meregang nyawa pada sesi latihan GP Italia 1970

Jochen Rindt merupakan juara dunia Formula 1 pada 1970 bersama Lotus. Tragisnya, pada tahun yang sama, pembalap asal Austria itu meninggal dunia di Sirkuit Monza. Hal itu membuat Rindt menjadi satu-satunya pembalap yang meraih gelar juara dunia secara anumerta.
Rindt mengalami kecelakaan fatal pada sesi latihan bebas. Ia tak mampu mengendalikan mobil Lotus 72C miliknya ketika memasuki tikungan parabolica. Hal itu membuatnya menabrak pagar pembatas dengan keras. Namun, faktor utama penyebab kematian Rindt adalah karena lehernya tercekik oleh sabuk pengaman.
Meski Rindt telah dinyatakan meninggal dunia, ia tetap berhasil merengkuh gelar juara dunia. Raihan 5 kemenangan pada 9 balapan awal membuat koleksi 45 poin miliknya tak mampu dikejar oleh siapa pun. Jacky Ickx yang merupakan pesaing terdekatnya saat itu hanya mampu mengoleksi 40 poin meski meraih 2 kemenangan dari 4 balapan tersisa.
3. Ronnie Peterson terlibat kecelakaan besar di Sirkuit Monza pada 1978

Ronnie Peterson merupakan pembalap Formula 1 terbaik asal Swedia dengan koleksi sepuluh kemenangan. Sayang, ia mengalami kecelakaan hebat di GP Italia 1978 yang merenggut nyawanya. Pada awal balapan, senggolan antara mobil Riccardo Patrese dan James Hunt memicu terjadinya tabrakan beruntun. Salah satu pembalap yang terlibat dalam kecelakaan tersebut adalah Peterson yang berada di balik kemudi mobil Lotus 78.
Mobil pembalap asal Swedia itu menabrak tembok setelah terhantam mobil McLaren milik Hunt. Keadaan semakin parah ketika mobil Peterson tiba-tiba mengeluarkan api yang begitu besar. Melihat keadaan itu, Hunt mencoba menarik keluar Peterson dari mobilnya, sementara para marshall memadamkan kobaran api. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa Peterson tak dapat diselamatkan karena cedera yang terlalu parah.
Kematian Peterson menimbulkan duka yang mendalam bagi dunia balap Formula 1. Sang pembalap saat itu tengah mendominasi musim 1978 bersama rekan setimnya, Mario Andretti. Sebelum GP Italia, keduanya memuncaki klasemen pembalap dengan Andretti berada di puncak dan Peterson menempati urutan kedua. Posisi itu kemudian tak berubah hingga musim berakhir.
Sirkuit Monza memang merupakan salah satu sirkuit legendaris yang sudah menggelar balapan Formula 1 sejak 1950. Namun, sirkuit berjuluk Temple of Speed itu juga menjadi saksi meninggalnya ketiga pembalap hebat di atas secara tragis.