Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Fakta Sejarah Piala Thomas & Uber Indonesia yang Perlu Kamu Tahu

badmintonindonesia.org

Kejuaraan bulu tangkis beregu paling bergengsi di dunia, Piala Thomas dan Uber 2018 akan resmi dimulai Minggu (20/5/2018) di Bangkok, Thailand. Indonesia berharap bisa mengakhiri 'paceklik gelar" di piala dunianya bulu tangkis ini setelah tak pernah juara sejak tahun 2002.

Tim putra Indonesia akan mengawali perjuangan di Piala Thomas 2018 dengan menghadapi tim Kanada (20/5/2018). Tim putra Indonesia satu grup dengan Kanada, Korsel dan Thailand di Grup B.

Sementara tim putri Indonesia akan menghadapi Malaysia (21/5/2018). Tim putri Indonesia satu grup dengan Cina, Malaysia dan Prancis di Grup D.

Berikut empat fakta menarik penampilan tim putra/putri Indonesia dalam penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber. Dari beberapa fakta ini, semoga memotivasi Indonesia untuk bisa juara di tahun ini.

1. Tim putra Indonesia paling sering juara Piala Thomas, kini memburu gelar ke-14

twitter.com/inabadminton

Dalam sejarah penyelenggaraan Piala Thomas yang dimulai sejak tahun 1949 hingga tahun 2016 lalu, hanya ada lima negara yang pernah menjadi juara. Yakni Indonesia, Cina (Tiongkok), Malaysia, Denmark dan Jepang.

Nah, dari lima negara tersebut, Indonesia-lah yang paling sering juara dengan 13 kali meraih trofi disusul Cina (9 kali juara), Malaysia 5), Denmark dan Jepang satu kali. Hanya saja, sudah lama tim putra Indonesia tidak juara yakni terakhir kali tahun 2002.

Nah, tahun ini tim putra Indonesia berharap bisa kembali juara dan meraih gelar ke-14. Manajer tim Piala Thomas dan Uber Indonesia, Susi Susanti menyampaikan, tim putra punya peluang untuk merebut kembali Piala Thomas setelah tahun 2016 lalu jadi finalis (kalah 2-3 dari Denmark di final).

"Kalau di pertandingan beregu, tim Indonesia lebih kuat karena kebersamaannya dan semangatnya, ini menjadi suatu keunggulan kami," tutur Susi, dikutip dari Badmintonindonesia.org.  

Di Piala Thomas 2018, di nomor ganda tim putra Indonesia akan mengandalkan ganda ranking 1 dunia, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya, ganda senior Hendra Setiawan/Mohamad Ahsan dan Fajar Alfian/M Rian Ardianto. Sementara di nomor tunggal adal Anthony Ginting, Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa dan Firman Abdul Kholik.

2. Tim putri Indonesia "puasa gelar" dalam 22 tahun

Twitter.com/inabadminton

Piala Uber 2018 yang digelar di Bangkok, Thailand, akan menjadi kesempatan bagi tim putri Indonesia untuk mengakhiri "puasa gelar". Kali terakhir tim putri Indonesia juara terjadi pada tahun 1996 silam di Hongkong atau 22 tahun lalu.

Kala itu, Susy Susanti dkk membawa Indonesia juara setelah mengalahkan Cina 4-1 di final. Di Piala Uber tahun 2016 lalu, tim putri Indonesia terhenti di perempat final usai dikalahkan Korsel.

Kali ini, meski bukan unggulan utama, tim Uber Indonesia diharapkan bisa membuat kejutan. Susi Susanti yang kini menjabat Manajer Tim Piala Thomas dan Uber Indonesia, menyebut fokus tim putri Indonesia adalah lolos fase grup lebih dulu.

"Untuk tim putri, kami harus realistis melihat kekuatan tim. Masuk semifinal sudah bagus, fokusnya lolos penyisihan grup dulu," ujar Susi, dikutip dari Badmintonindonesia.org.

Tim Uber Indonesia 2018 untuk nomor tunggal diperkuat Fitriani, Gregoria Mariska Tunjung, Ruselli Hartawan dan Dinar Dyah Ayustine. Sementara nomor ganda ada pasangan Greysia Polii, Apriyani Rahayu, Della Destiara Haris, Rizki Amelia Pradipta, Ni Ketut Mahadewi Istarani dan Nitya Krishinda Maheswari.

3. Hanya dua kali, tim Piala Thomas dan Uber Indonesia sukses "kawinkan gelar"

Instagram.com/alansusy

Sepanjang sejarah penyelenggaraan Piala Thomasdan Uber, tim putra Indonesia memang lebih sukses dengan 13 kali juara dan menjadi negara dengan gelar terbanyak di Piala Thomas. Sementara tim putri Indonesia baru 3 kali juara Piala Uber.

Meski begitu, tim putra/putri Indonesia pernah dua kali berhasil mengawinkan gelar alias bisa juara bersamaan. Tepatnya di Piala Thomas dan Uber edisi tahun 1994 di Jakarta dan tahun 1996 di Hongkong, seperti dikutip dari Instagram badmintalk_com.

Di tahun 1994, Indonesia meraih Piala Thomas dengan kemenangan 3-0 atas Malaysia dan tim Uber juara usai menang dramatis 3-2 atas Cina. Lalu di tahun 1996, Indonesia meraih Piala Thomas usai menang 5-0 atas Denmark di final. Sementara tim Uber juara usai Susi Susanti dkk menang 4-1 atas Cina.

4. Indonesia pernah empat kali jadi tuan rumah

facebook.com/BadmintonNewsFlash

Dalam sejarah penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber yang mulai digelar bersamaan di tahun 1984 (Sebelumnya hanya digelar Piala Thomas sejak tahun 1949), Indonesia pernah empat kali menjadi tuan rumah yang digelar di Jakarta.

Tepatnya di tahun 1986, 1994, 2004 dan 2008. Jakarta hanya kalah dari Kuala Lumpur yang pernah lima kali menjadi tuan rumah.

Menariknya, dari empat kali menjadi tuan rumah tersebut, Indonesia pernah merasakan suka duka. Turnamen tahun 1986 menjadi duka terpahit ketika tim Thomas dan Uber Indonesia dikalahkan Cina di final. Dan final tahun 1994 menjadi yang termanis ketika tim Piala Thomas dan Uber Indonesia berhasil mengawinkan gelar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us