4 Seni Bela Diri yang Menginspirasi Pengendalian di Avatar

Avatar: The Last Airbender (2005—2008) maupun sekuelnya, Avatar: The Legend of Korra (2012—2014), menceritakan seorang Avatar, orang yang mampu mengendalikan empat elemen. Dalam Avatar, dunia sendiri dibagi menjadi empat kekuatan besar yang masing-masing memiliki spesialisasi pengendalian elemen.
Ternyata pengendalian elemen dalam seri Avatar ini terinspirasi dari seni bela diri sungguhan. Mereka mengadaptasi bela diri kung fu yang populer dari China.
Penasaran apa saja? Yuk, simak seni bela diri yang menginspirasi pengendalian di Avatar ini!
1. Earthbending terinspirasi dari hung ha, bela diri dengan gerakan kuat dan tegas

Hung ga atau hung ga kuen adalah seni bela diri asal China yang masuk ke gaya Shaolin Selatan. Ilmu bela diri ini diciptakan oleh shaolin legendaris, Jee Sin Sim See, pada masa Dinasti Qing. Bela diri ini identik dengan kuda-kuda yang solid dan gerakan yang tegas serta kuat. Wong Fei Hung adalah praktisi paling terkenal dari seni bela diri ini.
Dari gerakannya, hung ga jelas sekali menginspirasi teknik earthbending. Ini bisa dilihat dari kuda-kuda kuat dan gerakan yang tegas serta mengentak dari para pengendali bumi. Ini merepresentasikan soliditas dari bumi itu sendiri. Uniknya, karakter Toph Beifong juga menunjukkan gerakan bela diri tang lang quan dalam pengendalian buminya. Itu karena Toph memiliki gangguan penglihatan.
2. Waterbending terinspirasi dari tai chi yang selalu tampak luwes

Tai chi adalah seni bela diri populer asal China. Teknik ini populer lewat waralaba film Ip-Man yang dibintangi Donnie Yen. Tai chi masuk aliran halus yang berfokus kepada gerakan lemah lembut dan luwes. Bela diri ini juga sering digunakan sebagai olahraga kesehatan.
Tidak sulit membayangkan waterbending sebagai tai chi. Ia berfokus kepada gerakan luwes bagaikan aliran air. Itulah mengapa Katara dan Master Pakku seolah sedang menari saat sedang bertarung. Sama seperti tai chi, kebanyakan jurus waterbending menggunakan teknik yang mengalihkan serangan lawan kembali kepada mereka.
3. Firebending terinspirasi kung fu shaolin utara dengan gerakan lincah kombinasi kaki dan tangan

Bela diri kung fu shaolin adalah salah satu dasar dari berbagai ilmu bela diri, seperti tai chi, wushu, dan tiger fist. Kung fu shaolin utara sendiri dikembangkan oleh Ku Yu Cheung dari kuil shaolin di Henan. Kung fu shaolin utara berfokus kepada gerakan lincah, seperti transisi antara kaki dan tangan, untuk menciptakan gerakan cepat dan beruntun untuk menghajar lawan.
Firebending dalam seri Avatar: The Last Airbender (2005) mengadaptasi kung fu shaolin utara. Ini bisa dilihat dari gerakan para pengendali api yang lincah dengan menggunakan kombinasi gerakan kaki dan tangan. Ini terlihat jelas dalam Agni Kai Zuko dan Zhao. Kekuatan tangan dan kaki yang jadi kunci kung fu shaolin utara juga jadi faktor utama firebender sangat ditakuti.
4. Airbending mengadaptasi baguazhang yang identik dengan gerakan memutar yang dinamis

Airbending adalah ilmu pengendalian yang paling langka di Avatar: The Last Airbender. Para pengendalinya dibantai oleh pengendali api yang dipimpin Raja Api Sozin. Ia menunggu hingga fenomena komet untuk menyerang mereka karena airbender dikatakan sangat kuat. Para pengendali udara ini sendiri biasanya menggunakan gerakan memutar untuk menciptakan pusaran angin. Kelincahan mereka menghindari serangan sangat baik.
Baguazhang adalah seni bela diri yang jadi sumber gerakan airbending. Ia adalah salah 1 dari 3 ilmu kung fu utama dari China. Mereka menggunakan gerakan memutar seperti aspek yin dan yang dalam ajaran Taoisme. Baguazhang sendiri adalah ilmu yang berfokus kepada gerakan defensif, hal yang jadi aspek ajaran airbender.
Ternyata, gerakan di serial Avatar bukan hanya fiksional, ya? Memang, jika dilihat kembali, teknil pengendalian elemen dalam Avatar adalah ilmu kung fu yang ditambahkan kekuatan elemental. Nah, dari keempat pengendalian elemen di atas, mana, nih, yang menurutmu paling kuat?