Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pembalap yang Gagal Pertahankan Gelar Juara Dunia MotoGP, Ada Rossi!

potret Valentino Rossi (commons.wikimedia.org/Artem Lepesin)

Musim MotoGP 2025 tidak dimulai dengan baik bagi Jorge Martin, juara dunia MotoGP 2024. Pembalap Spanyol itu terpaksa absen dalam tes pramusim di Buriram, Thailand, setelah mengalami kecelakaan serius saat tes di Sepang, Malaysia, awal Februari 2025 lalu. Martin menderita patah tulang pada tangan kanan dan kaki kiri yang memaksanya menjalani operasi di Barcelona.

Martin yang kini bergabung dengan tim Aprilia kehilangan waktu untuk beradaptasi dan memahami motor baru. Dengan kondisi seperti ini, peluang Martin untuk mempertahankan gelar menjadi sulit. Namun, jika benar-benar gagal, ia bukanlah satu-satunya juara dunia yang gagal mempertahankan mahkota MotoGP. Sejarah mencatat ada beberapa juara dunia yang gagal mengulang kesuksesan di musim berikutnya.

1 Fabio Quartararo (2022) digulingkan oleh Ducati dan Francesco Bagnaia

Setelah menjuarai MotoGP 2021 bersama Yamaha, Fabio Quartararo menghadapi musim 2022 dengan tantangan berat. Yamaha mengalami kesulitan dalam pengembangan motor pada musim 2022. Sementara rival mereka, Ducati, semakin kuat dengan Desmosedici GP22 dan Francesco Bagnaia pada musim yang sama.

Awal musim, Quartararo terbilang masih kompetitif. Pembalap Prancis itu sempat memimpin klasemen dengan keunggulan lebih dari 90 poin, tetapi performanya malah menurun di paruh kedua. Kesalahan pada race Assen dan Phillip Island membuatnya kehilangan banyak poin, sementara Bagnaia tampil dominan dengan kemenangan beruntun. Akhirnya, Quartararo gagal mempertahankan gelar dan puas sebagai runner-up dengan selisih 17 poin.

2. Joan Mir (2021) hanya raih enam podium setelah juara dunia pada musim sebelumnya

Joan Mir mencatat sejarah dengan berhasil menjuarai MotoGP 2020 bersama tim Suzuki. Namun, performa pembalap asal Spanyol ini mengalami penurunan drastis pada musim 2021. Tidak seperti musim sebelumnya, Suzuki gagal bersaing dengan pabrikan lain, seperti Ducati dan Yamaha. Pabrikan asal Jepang tersebut gagal mempertahankan konsistensi yang sama seperti musim sebelumnya.

Mir hanya mampu meraih enam podium sepanjang musim dan gagal memenangkan satu balapan pun. Meski berhasil finis di posisi ketiga klasemen akhir, Mir sama sekali tidak terlihat sebagai ancaman serius dalam perebutan gelar juara. Upaya mempertahankan gelar juara dunia MotoGP berakhir tanpa perlawanan berarti, sehingga menjadi musim mengecewakan bagi pembalap bernomor 36 ini.

3. Marc Marquez (2015) gagal pertahankan gelar akibat tampil terlalu agresif

Marc Márquez tampil luar biasa pada musim 2013 dan 2014 dengan dominasi yang sangat menonjol. Namun, musim 2015 menjadi tahun yang penuh dengan banyak kesalahan bagi Honda dan Márquez. Karakter mesin Honda RC213V yang sulit dikendalikan menjadi masalah utama kegagalan mempertahankan gelar pada 2015.

Alih-alih bermain aman dan mengumpulkan poin, Márquez tetap bermain agresif untuk meraih menang di setiap balapan. Akibatnya, ia mengalami beberapa kecelakaan serius di Argentina, Inggris, dan empat seri lainnya. Akhirnya, gelar juara dunia MotoGP 2015 jatuh ke tangan Jorge Lorenzo. Márquez harus puas finis di posisi ketiga, di bawah The Doctor, Valentino Rossi.

4. Nicky Hayden (2007) gagal beradaptasi dengan perubahan regulasi ke 800cc

Setelah mengejutkan dunia dengan menjuarai MotoGP 2006, Nicky Hayden menghadapi musim yang sulit pada tahun 2007. Perubahan regulasi dari motor 990cc ke 800cc tidak menguntungkan Honda RC212V miliknya. Pembalap asal Amerika Serikat itu tampak kesulitan beradaptasi dengan motor barunya, bahkan sejak awal musim.

Sepanjang musim tersebut, Hayden hanya mampu meraih tiga podium dan harus puas finis di posisi delapan klasemen akhir. Ia tertinggal jauh dari rekan satu timnya, Dani Pedrosa, yang mengakhiri musim sebagai runner-up setelah mengumpulkan 242 poin. Gelar juara yang ia raih susah payah pada tahun 2006 seakan sirna dalam satu musim akibat kesulitan beradaptasi dengan regulasi baru.

5. Valentino Rossi (2006) membuat kesalahan fatal pada GP Valencia

Legenda MotoGP asal Italia, Valentino Rossi, gagal mempertahankan gelar juara dunia pada tahun 2006. Dominasinya sejak tahun 2001 membuat Rossi tetap menjadi favorit kuat meraih gelar juara. Namun, beberapa insiden di lintasan membuat The Doctor kehilangan banyak poin. Rossi yang melakukan uji coba mobil Formula 1 bersama Ferarri pada musim yang sama disinyalir menjadi salah satu penyebab utama.

Puncak kegagalan The Doctor terjadi pada balapan terakhir di GP Valencia. Dengan keunggulan delapan poin atas Nicky Hayden, Rossi hanya perlu finis di posisi aman untuk memastikan gelar. Sayangnya, ia terjatuh pada tikungan kedua. Kesalahan fatal ini membuatnya kehilangan gelar dunia dan membuka jalan bagi Hayden untuk meraih gelar juara dunia pertamanya.

Kembali ke Jorge Martin, situasinya mirip dengan beberapa pembalap di atas. Dengan cedera serius yang dialaminya, Martin menghadapi tantangan berat untuk mempertahankan gelar juara. Waktu pemulihan yang panjang akan membuatnya harus bekerja ekstra keras untuk kembali ke performa terbaik. Apakah Martin mampu bangkit? Mari kita simak berama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhamad Luthfi Maruf
EditorMuhamad Luthfi Maruf
Follow Us