Tren Gim Daring di Indonesia, dari Counter Strike hingga Mobil Legends

Ada 170 juta pemain gim daring di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Membicarakan tren gim daring di Indonesia bisa dikatakan cukup menarik. Sejak gim daring merebak pada 2001 hingga sekarang, sudah banyak judul gim yang diminati. Namun, tidak semua popularitas gim tersebut bertahan lama di Indonesia.

Saat itu, dunia gim daring hanya berkembang di personal computer (PC) dengan massively multiplayer online role-playing (MMORPG) sebagai genre yang mendominasi. Para pemain gim memanfaatkan warung internet (warung internet) untuk membangun komunitas gim-gim yang mereka mainkan. Di antaranya adalah Nexia, Rising Force Online (RF), Ragnarok, dan Seal.

games Sejak 2001 sampai sekarang game-game di Indonesia, game online dulu hanya terdapat di PC saja dihiasi dengan berbagai genre game dimulai dari tahun 2001 sampai 2008 game dengan genre MMORPG lebih mendominasi game online di Indonesia seperti Nexia, Rising Force Online (RF Online), Ragnarok, dan Seal. MMOG seperti AyoDance atau yang lebih dikenal dengan Audition, FPS (Fisrt Person Shooter) seperti Counter Strike dan Point Blank, dan MOBA (Multiplayer Online Battle Arena)

MMORPG merupakan genre gim yang memungkinkan pemainnya terhubung dan berinteraksi melalui server yang dapat mencakup ratusan bahkan ribuan orang. Dalam MMORPG, seorang pemain memerankan sebagai suatu tokoh yang menjalani serangkaian cerita dengan berbagai misi (quest) yang menghasilkan peningkatan level karakter.

Nexia menjadi gim daring pertama yang muncul di Indonesia. Gim ini dikembangkan oleh perusahaan asal Korea Selatan bernama Nexon dan dibawa ke Indonesia oleh BolehGame. Nexia tidak bisa bertahan lama di Indonesia karena pada waktu itu akses internet di Indonesia masih terbatas dan lisensi gim tersebut tidak diperpanjang.

Nexia hanya bertahan selama empat tahun di Indonesia. RF Online hadir di Indonesia pada Agustus 2004 dan kemunculannya menjadi sebuah revolusi dalam gim daring di Indonesia. Di era popularitas RF Online, mulai banyak judul gim bermunculan dengan menggunakan grafis tiga dimensi. Genre gim yang dimainkan dan menjadi populer pun tidak hanya MMORPG.

1. Counter Strike jadi gim first-person shooter yang paling lama bertahan

Tren Gim Daring di Indonesia, dari Counter Strike hingga Mobil LegendseSportsJunkie

Counter-Strike menjadi judul gim bergenre first-person shooter (FPS) yang paling lama muncul di Indonesia. Gim ini menjadi pelopor untuk genre FPS di Indonesia dan mendorong kelahiran judul-judul sejenis, seperti Point Blank. Hadir secara resmi pada 8 November 2000, Counter-Strike hanya bisa dimainkan dengan melawan komputer (bot) atau melalui LAN untuk bermain dengan pemain lainnya.  Salah satu judul seri Counter-Strike, yaitu Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO) hadir pada 2012 dan lebih banyak digemari. Hingga Desember 2018, tercatat ada 746.548 pemain aktif CS:GO di Indonesia.

Genre lain yang menjadi populer di Indonesia adalah multiplayer online battle arena (MOBA) lewat kemunculan gim Dota 2 pada 2009. Hingga sekarang, Dota 2 menjadi salah satu gim yang paling banyak dimainkan. Menurut catatan steamspy.com, pada 2017 Dota 2 memiliki jumlah pemain aktif mencapai 900.000 orang dari keseluruhan pemain mencapai 3.232.151. Hal ini menjadikan Dota sebagai gim paling laku dan menyaingi Counter-Strike.

Kemajuan teknologi mengakibatkan pergeseran perilaku dalam hal bermain gim daring. Setelah era gim daring menggunakan PC, kini gim daring bisa diakses melalui smartphone. Fenomena gim daring ditandai dengan hadirnya Pokémon Go pada 6 Juli 2016. Berdasarkan data insight.co.id, indeks pencarian Pokémon Go di dunia maya mencapai 100 poin.  Jumlah ini mengalahkan pencarian “gerhana bulan” yang menjadi kata kunci terpopuler di dunia maya Tanah Air sejak 2014.

2. Pokemon Go yang fantastis

Tren Gim Daring di Indonesia, dari Counter Strike hingga Mobil LegendsPokémon GO

Fenomena yang dimunculkan oleh Pokémon Go pada saat itu terbilang sangat fanstastis. Rata-rata, pengguna Pokémon Go bisa menghabiskan waktu sekitar 43 menit per hari, lebih tinggi dari penggunaan WhatsApp dan Instagram pada saat itu.

Tidak lama berselang, pada 11 Juli 2016, Moonton mengeluarkan game MOBA untuk perangkat mobile, yaitu Mobile Legends: Bang Bang. Mobile Legends mampu merajai skena gim mobile dan menjadi gim MOBA terlaris di Indonesia.

Menggunakan smartphone, pemain MOBA sekarang bisa bermain di mana saja dan kapan saja, tidak lagi bergantung dengan perangkat seperti PC. Sama seperti MOBA lainnya, Mobile Legends menghadirkan pola permainan lima lawan lima (5 vs. 5) menggunakan menggunakan karakter-karakter hero yang memiliki keahlian berbeda di map yang telah ditentukan. Mobile Legends juga mengadaptasi hero-hero dari kebudayaan berbagai negara. Contohnya adalah Gatotkaca dan Kadita (Nyi Roro Kidul).

3. Ada 170 juta pemain gim dari Indonesia

Tren Gim Daring di Indonesia, dari Counter Strike hingga Mobil Legendsesportsnesia.com

Data yang diberikan Moonton mengungkapkan Indonesia memiliki jumlah pemain aktif dengan angka 29,4% dari sekitar 170 juta pemain secara global. Artinya, ada 49,98 juta pengguna aktif di Indonesia.  Dalam Google Play Store, tercatat Mobile Legends sudah mencapai lebih dari 100 juta unduhan.

Popularitas Mobile Legends di Indonesia mendorong munculnya berbagai turnamen yang mempertandingkan gim MOBA tersebut. Mobile Legends juga menjadi cabang gim yang paling diperhitungkan di skena esports Indonesia dengan banyaknya pemain profesional yang bertanding dalam turnamen-turnamen tersebut.

Pemerintah sudah mulai memberikan dukungan terhadap esports di Indonesia dengan Piala Presiden Esports  2019 yang menyajikan pertandingan Mobile Legends. Pemerintah menilai berkembangnya esports di Indonesia dengan dominasi Mobile Legends dapat diarahkan sebagai pendukung ekonomi negara di era modern. Industri esports dianggap menjadi potensi untuk membuka lapangan pekerjaan baru, seperti caster dan pemain profesional.

Baca Juga: Yuk, Mengenal Sejarah Esports!

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya