Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Evaluasi Hasil 4 Turnamen Perdana 2025, Ini Catatan PBSI

Lanny Triya Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti juara di Thailand Masters 2025 (dok.PP PBSI)
Intinya sih...
  • Tim Indonesia hanya meraih satu gelar juara dari empat turnamen BWF sepanjang 2025.
  • PBSI mengakui bahwa eksekusi akhir dan pola permainan atlet Indonesia masih kurang kuat.
  • PBSI berencana mengirimkan lebih banyak atlet muda untuk berlaga di turnamen besar sebagai upaya mempertajam permainan dan mengembangkan individu.

Jakarta, IDN Times - PBSI melakukan evaluasi terhadap penampilan wakil Indonesia di empat turnamen pertama BWF sepanjang 2025. Skuad Garuda hanya mamu meraih satu titel juara setelah melakoni empat laga.

Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) membuka musim 2025 dengan menggelar empat pertandingan per Januari 2025 yakni Malaysia Open 2025 (Super 1000), India Open 2025 (Super 750), Indonesia Masters 2025 (Super 500), dan Thailand Masters 2025 (Super 300). Rapor Indonesia tak terbilang cukup baik di empat turnamen tersebut.

1. Evaluasi PBSI untuk tim Indonesia

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Pelatnas PBSI, Eng Hian ditemui di Pelatnas Cipayung (IDN Times/Margith Damanik)

Dari empat turnamen yang sudah digelar, tim Indonesia hanya meraih satu gelar juara dari BWF Super 300 Thailand Masters 2025. Gelar dipersembahkan oleh ganda putri, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Melihat hasil ini, PBSI mengevaluasi diri. Eksekusi akhir dari tiap pertandingan yang dilalukan wakil Indonesia dirasa masih kurang kuat.

“Dari empat pertandingan sejak Malaysia Open hingga Thailand Master, saya mencatat atlet kita butuh penguatan saat penyelesaian akhir, bagaimana mengatasi situasi kritis, dan harus mematangkan pola permainan,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Pelatnas PBSI, Eng Hian dalam keterangan tertulis.

2. Tingkatkan kemampuan perorangan

Alwi Farhan di babak kualifikasi Indonesia Masters 2025 (IDN Times/Fauzan)

Pola permainan yang kurang matang masih menjadi sorotan utama PBSI. Namun, pengembangan kemampuan perseorangan dalam pertandingan juga jadi perhatian tim Merah Putih.

“Ini akan menjadi catatan dalam pengembangan latihan ke depan selain peningkatan individual skill di semua sektor,” kata Eng Hian.

Sebagai upaya untuk mempertajam permainan dan mengembangkan individu, PBSI berencana untuk mengirimkan lebih banyak atlet muda untuk berlaga di turnamen besar.

3 Hanya satu gear dari empat turnamen

Lanny Triya Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti juara di Thailand Masters 2025 (dok.PP PBSI)

Tim Merah Putih babak belur di BWF Super 1000 Malaysia Open 2025. Mengirimkan sembilan wakil untuk berlaga, tim Merah Putih hanya mampu bertahan hingga babak perempat final.

Pada India Open 2025, hasil wakil Indonesia membaik. Punya lima wakil untuk bertanding, dua andalan Merah Putih yakni Jonatan Christie (tunggal putra) dan Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri) mampu menembus laga semifinal.

Tim Merah Putih juga ramai-ramai berlaga di Istora Senayan, Jakarta saat menjadi tuan rumah untuk Indonesia Masters 2025. Namun, skuad Garuda gagal meraih gelar juara di turnamen BWF Super 500 tersebut. Jonatan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra) kandas di laga final.

Pada Thailand Masters 2025, nasib skuad Merah Putih membaik. Setidaknya, sebanyak empat wakil Indonesia berhasil menembus final turnamen BWF Super 300 tersebut. Sayangnya, gelar uara hanya diraih Lanny/Fadia. Sementara wakil Indonesia lainnya tumbang saat jalani laga final.

“Selamat kepada Lanny/Fadia yang berhasil menjadi juara Thailand Masters 2025 dan juga para runner up, baik di Daihatsu Indonesia Masters dan Thailand Masters,” kata Eng Hian.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Margith Juita Damanik
EditorMargith Juita Damanik
Follow Us