5 Fakta Olahraga Padel hingga Masuk ke Indonesia

- Padel adalah olahraga campuran tenis dan squash yang populer di Meksiko sejak 1969.
- Permainan ini menyebar ke Eropa, Amerika Selatan, dan Asia.
- Padel baru mulai dikenal di Indonesia pada 2020 dengan komunitas dan klub padel yang semakin berkembang.
Padel merupakan olahraga yang mirip dengan tenis, tetapi lebih santai dan menyenangkan. Ia sedang menjadi tren di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Dengan perpaduan antara permainan tenis dan squash, padel memberikan pengalaman bermain yang seru dan menantang. Dilansir International Padel Federation dan Premier Pade, kita intip perjalanan olahraga padel dari awal mula hingga bisa dinikmati di Indonesia, yuk!
1. Awal mula padel di Meksiko

Padel pertama kali muncul di Acapulco, Meksiko, pada 1969. Enrique Corcuera, seorang pengusaha Meksiko, adalah otak di balik permainan ini. Ia menciptakan padel dengan memodifikasi lapangan tenis di rumahnya, menambahkan dinding di sekitar lapangan, dan menggunakan raket yang lebih kecil.
Popularitas padel di Meksiko terus meningkat, terutama di kalangan masyarakat kelas atas yang mencari hiburan alternatif. Dari sinilah, padel mulai menarik perhatian dunia internasional. Perlahan-lahan, padel menyebar ke negara-negara lain.
2. Padel mulai menyebar ke Spanyol dan Amerika Selatan

Pada 1974, seorang teman Corcuera dari Spanyol, Alfonso de Hohenlohe, membawa padel ke tanah Eropa. Ia membangun lapangan padel pertama di klub Marbella, sebuah lokasi eksklusif di Spanyol. Sejak itu, padel meledak di Spanyol dan menjadi olahraga yang sangat populer.
Tak hanya di Spanyol, padel juga menyebar dengan cepat ke negara-negara Amerika Selatan, seperti Argentina dan Brazil. Di negara-negara ini, padel diterima dengan antusias. Padel dengan segera menjadi bagian dari budaya olahraga mereka.
3. Padel mulai berkembang di Eropa

Seiring waktu, padel terus berkembang di Eropa, terutama di negara-negara seperti Italia, Prancis, dan Portugal. Federasi-federasi padel mulai dibentuk dan turnamen-turnamen internasional mulai digelar. Hal tersebut meningkatkan popularitas dan profesionalisme olahraga ini.
Padel tidak hanya menarik minat pemain amatir, tetapi juga para atlet profesional. Mereka melihat peluang besar dalam olahraga ini. Inovasi-inovasi dalam peralatan dan teknik bermain terus dikembangkan. Hal ini membuat padel semakin menarik dan kompetitif.
4. Padel mulai menyentuh Asia

Pada akhir 2000-an, padel mulai memasuki Asia. Negara-negara seperti Jepang, China, dan Thailand mulai membangun lapangan padel dan memperkenalkan padel kepada masyarakat mereka. Meski awalnya kurang dikenal, padel berhasil menarik perhatian berkat sifatnya yang mudah diakses dan menyenangkan.
Komunitas padel di Asia terus berkembang dengan cepat. Beberapa negara bahkan mulai menggelar turnamen regional dan nasional. Ini menunjukkan betapa padel telah menjadi fenomena global.
5. Perkembangan padel di Indonesia

Sekitar 2020, padel baru mulai dikenalkan di Indonesia. Pionir olahraga ini di Indonesia membangun lapangan-lapangan padel di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Bali. Kehadiran lapangan padel ini mendapat sambutan dari masyarakat yang mencari alternatif olahraga yang menyenangkan dan menyehatkan.
Komunitas padel di Indonesia mulai terbentuk. Ada klub-klub padel yang aktif menggelar berbagai acara dan turnamen. Antusiasme terhadap padel terus meningkat dan membuat olahraga ini semakin dikenal serta digemari berbagai kalangan.
Perjalanan padel dari Meksiko hingga ke Indonesia menunjukkan betapa olahraga ini mampu menyatukan berbagai budaya dan negara melalui permainan yang seru dan dinamis. Dengan semakin berkembangnya komunitas padel di Indonesia, kita bisa berharap padel akan terus tumbuh dan menjadi bagian penting dari dunia olahraga nasional. Jadi, siapa tahu, mungkin padel bisa menjadi olahraga favorit kamu berikutnya! Tertarik mencoba?