Final NBA 2021/22 Tampilkan Kampanye End Gun Violence

Jakarta, IDN Times - Ajang NBA kerap digunakan sebagai ajang kampanye sosial. Dalam game kedua laga final NBA 2021/22, kampanye sosial kembali muncul, digelorakan oleh para pemain Boston Celtics dan Golden State Warriors.
Ketika para pemain kedua tim melakukan pemanasan, mereka menggunakan kaus bertuliskan 'End Gun Violence', atau bisa diartikan akhiri kekerasan bersenjata. Para pemain NBA ini mengkritik aksi penembakan yang acap terjadi di Amerika Serikat.
1. NBA mengkritik kepemilikan senjata yang bebas di Amerika Serikat

Lewat kampanye ini, NBA juga ingin mengkritik kebijakan kepemilikan senjata di Amerika Serikat, yang dianggap terlalu bebas. Buah dari hal ini, kerap terjadi kasus penembakan yang memakan korban di Negeri Paman Sam.
Mengesampingkan rivalitas di final, para pemain Warriors dan Celtics pun rela mengenakan baju bertuliskan 'End Gun Violence'. Dipimpin oleh pelatih Warriors, Steve Kerr, kampanye ini pun digaungkan.
2. Steve Kerr mengomentari penembakan yang kerap terjadi

Kerr mengaku kesal dengan banyaknya kasus penembakan yang terjadi di Amerika Serikat. Terbaru, ada kasus penembakan yang terjadi di Texas, menewaskan 19 orang yang semuanya adalah anak-anak.
"Kapan kita akan mengakhiri semua ini? Saya sudah kesal dan lelah. Saya lelah mengucapkan belasungkawa atas banyaknya kasus penembakan yang terjadi di Amerika Serikat. Sudah cukup. Saatnya kita melakukan sesuatu," ujar Kerr, dilansir Marca.
3. San Francisco jadi tempat protes kerap terjadi

Sekadar informasi, kampanye 'End Gun Violence' ini dilangsungkan di Chase Center, San Francisco. Memang, wilayah yang jadi tempat bermukimnya Jembatan Golden Gate ini merupakan tempat di mana kampanye sosial dari olahraga kerap tercipta.
Selain kampanye di game kedua final NBA 2021/22, sebelumnya sudah banyak kampanye sosial dalam momen olahraga terjadi. Protes Colin Kaepernick beberapa tahun lalu, juga diawali dari San Francisco ini.