Honda Masih Harus Berbenah, Luka Marini Gusar?

Jakarta, IDN Times - Luka Marini masih gusar melihat performa Honda dalam tes MotoGP 2024. Terlebih, dalam tes terakhir di Qatar jarak waktunya masih jauh dari pembalap di pabrikan lainnya.
Tentu hal itu jadi beban berat bagi Marini, karena dia bakal menjalani debut yang tak mungkin mudah menggunakan motor Honda RC213V. Perlu banyak evaluasi agar motor tersebut bisa bersaing dengan pabrikan lainnya.
Dia harus puas berada di posisi 20 lantaran tertinggal 1,7 detik dari dari pembalap Ducati, Francesco Bagnaia pada final tes pramusim Qatar. Sedangkan pembalap Honda lainnya juga tercecer di belakang, seperti Johann Zarco (posisi 17), Takaaki Nakagami (18), dan Joan Mir (19).
1. RC213V masih perlu banyak perbaikan

Marini tak memungkiri, RC213V masih perlu banyak perbaikan. Namun demikian, dia menilai ada peningkatan, teruma adalam kenyamanan saat menggeber motor di lintasan.
“Sepertinya jaraknya masih jauh, yang pasti gapnya sangat besar. Terlebih, saat kami ingin memakai ban baru, ban lunak, kita tidak bisa menggunakannya dengan baik,” ujar Marini dikutip Crash.
“Saat ini kami benar-benar memulai dari belakang, kami perlu bersabar. Kami bakal segera tiba,” lanjut dia.
2. Kekurangan yang dirasakan Marini

Marini mengakui, sampai saat ini grip motor tak memungkinkannya bisa menjadi lebih cepat dan kuat. Terlebih, saat menggunakan ban yang lebih lunak.
“Ini tidak hanya saat exit, tapi juga saat entri tikungan, karena hari ini saya sedikit mengikuti semua motor lain dan saya bisa melihat di mana mereka lebih kuat dari kami,” bebernya.
3. Kepindahan Marini ke Honda sempat kagetkan publik

Sebelumnya, kepindahan Marini ke Honda membuat banyak pencinta MotoGP bertanya-tanya. Tak sedikit yang menilai kepindahannya itu sebagai degradasi. Tapi, Marini tak peduli dan berniat memecah anggapan tersebut.
Fakta Honda kesulitan sejak 2020 hingga sekarang, diakui oleh Marini. Namun, dia yakin Honda bisa bicara banyak di atas lintasan musim depan.
"Kami tak boleh terburu-buru. MotoGP olahraga yang kompleks dengan kompetisi ketat. Tak cuma Ducati, ada KTM, Aprilia, dan Yamaha, yang selalu mengembangkan motornya. Tak muda, tapi kami harus bekerja lebih baik ketimbang rival," kata Marini.