Indonesia Berpeluang Raih 3 Gelar di Akita Masters 2018

Para pebulu tangkis Indonesia bisa mengakhiri turnamen Akita Masters 2018 secara happy ending alias akhir yang bahagia. Itu setelah tiga pemain Indonesia berhasil lolos ke final setelah memenangi pertandingan semifinal yang digelar di Akita, Jepang, Sabtu (28/7/2018).
Tiket lolos ke final tidak didapat dengan mudah. Dua dari tiga pemain Indonesia bahkan harus melakoni laga rubber game melelahkan selama satu jam lebih. Berikut cerita perjuangan pemain-pemain Indonesia untuk lolos ke final.
1. Tampil konsisten, ganda putra Akbar/Reza meraih tiket ke final dengan 'cara kilat'

Ganda putra, Akbar Bintang Cahyono/Moh Reza Pahlevi Isfahani menjadi pemain pertama Indonesia yang tampil di semifinal Akita Masters 2018. Hasilnya, Akbar/Reza tampil hebat. Menghadapi ganda Taiwan, Lee Sheng Mu/Lin Chiaa Yu, Akbar/Reza berhasil menang dua game langsung, 21-17, 21-14 dengan 'cara kilat' alias hanya dalam waktu 29 menit, seperti dikutip dari Tournamentsoftware.com.
Pasangan yang baru berusia 22 tahun (Akbar) dan 20 tahun (Reza) ini melanjutkan penampilan konsisten mereka di turnamen ini. Dari empat laga yang sudah mereka lakoni di Akita Masters 2018, dari mulai round 1 hingga semifinal, Akbar/Reza selalu menang dua game langsung.
Di final yang akan digelar Minggu (28/7/2018), Akbar/Reza akan menghadapi ganda putra senior Jepang, Hirokatsu Hashimoto (32 tahun)/Hiroyuki Saeki (31 tahun). Ganda tuan rumah ini lolos ke final setelah mengalahkan ganda Thailand unggulan 2, Inkarat Apisuk/Tanupat Viriyangkura 21-18, 21-19, seperti dikutip dari Twitter.com/inabadminton.
2. Ganda campuran gagal ciptakan "all Indonesian final, hanya Alfian/Angelica yang lolos ke final

Di sektor ganda campuran, pasangan Alfian Eko Prasetya/Angelica Wiratama tampil hebat di semifinal. Alfian/Angelica memastikan tampil di final setelah mengalahkan ganda Taiwan yang menjadi unggulan 1, Chang Ko-Chi/Cheng Chi Ya. Alfian/Angelica menang rubber game 21-16, 17-21, 21-14 dalam waktu 55 menit.
Sayangnya, harapan untuk menyaksikan final sesama pemain Indonesia di ganda campuran, tidak kesampaian. Itu setelah pasangan Rinov/Rivaldy/Pitha Mentari dikalahkan ganda Jepang Kohei Gondo/Ayane Kurihara lewat pertandingan tiga game yang melelahkan. Rinov/Pitha takluk 17-21, 21-19, 15-21 dalam waktu 1 jam lima menit, seperti dikutip dari Bwfbadminton.com.
Dengan demikian Kohei Gondo/Ayane Kurihara akan menjadi lawan bagi Alfian/Angelica di final besok.
3. Berhasil come back di pertandingan semifinal terlama, Ihsan melaju ke final

Penampilan hebat juga ditunjukkan tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa. Menghadapi pemain Jepang, Yu Igarashi, Ihsan berhasil memperlihatkan mental pemenang yang dalam beberapa turnamen sebelumnya seolah hilang. Dia berhasil come back setelah sempat tertinggal.
Ihsan takluk 14-21 di game pertama. Bahkan, awal-awal di game kedua, pemuda berusia 22 tahun ini kerapkali tertinggal dalam perolehan poin. Namun, dia lantas bangkit dan berhasil memenangi game kedua dengan 21-14. Di game penentuan, Ihsan semakin merajalela.
Semangat besarnya untuk menang akhirnya membuatnya menyudahi game ketiga dengan 21-15. Total, Ihsan membutuhkan waktu 1 jam 15 menit untuk mengalahkan Igarashi dan menjadi laga terlama di semifinal.
Di final, Ihsan akan menghadapi pemain Thailand, Sitthikom Thammasin yang berhasil mengalahkan pemain Denmark, Jan O Jorgensen di semifinal.