Toprak Razgatlioglu akhirnya merasakan sensasi menggeber YZR-M1 di MotorLand Aragon. Untuk pertama kalinya, juara dunia Superbike itu menunggangi motor MotoGP, Selasa (21/6/2022).
Tak sendirian, Toprak ditemani oleh Cal Crutchlow yang merupakan pembalap penguji Yamaha MotoGP. Tes ini termasuk spesial lantaran jadi hadiah Yamaha untuk sang juara dunia Superbike pertama kali sejak Ben Spies meraihnya pada 2009.
Bagaimana kesan Toprak Razgatlioglu geber motor MotoGP?
Selain sebagai hadiah, Yamaha sendiri ingin mengetahui seberapa cepat Toprak Razgatlioglu bisa memacu motor MotoGP. Di sisi lain, Toprak pun penasaran apakah dirinya bisa menikmati saat memacu motor prototipe tersebut.
Para penggemar pun dibuat penasaran apakah pembalap asal Turki itu bisa mengaspal di lintasan MotoGP. Meski begitu, sejatinya kemungkinan Toprak berlaga di MotoGP telah hilang lantaran berkurangnya slot untuk pembalap musim depan. Terlepas dari masa depannya, Toprak punya penilaian sendiri dengan pengalamannya di atas motor MotoGP.
Seperti diketahui motor di Superbike adalah motor produksi massal. Hal itu berbeda dengan motor MotoGP, motor prototipe yang komponennya dibuat khusus untuk balapan Grand Prix.
“Itu adalah pertama kalinya aku memacu Yamaha M1. Motor MotoGP sepenuhnya sangat terasa berbeda dengan R1 milikku. Lebih banyak tenaga, elektronik yang berbeda, gearbox seamless, semua itu hal baru untukku,” kata Toprak dikutip Speedweek.
Toprak Razgatlioglu tentu saja belum terbiasa dengan motor MotoGP. Banyak hal teknis yang terasa baru bagi pembalap asala Turki itu. Tak terkecuali terkait faktor ban, dimana MotoGP menggunakan Michelin, sementara Superbike menggunakan Pirelli.
“Aku belajar banyak pada setiap putarannya karena tak mudah untuk terbiasa dengan motor MotoGP. Motornya terasa bagus, terutama di lintasan lurus dimana itu bisa sangat cepat. Rem karbon pun sangat menarik,” kata pembalap berusia 25 tahun tersebut.
Toprak beberapa kali turun ke lintasan melahap beberapa putaran singkat, lalu kembali ke pit untuk memberikan umpan balik agar kru bisa membuat perubahan pada motornya. Total ia melibas 40 putaran. Hujan yang mengguyur Sirkuit Aragon memaksa tes privat tersebut berhenti lebih awal.
“Secara keseluruhan itu adalah tes yang sangat positif meskipun aku mengemudi lebih sedikit dari yang aku inginkan lantaran hujan. Sangat menyenangkan bisa mengendarai Yamaha MotoGP. Terima kasih untuk kesempatannya,” ungkap Toprak dikutip Speedweek.
Tes privat Yamaha ini tentu mendapat perhatian dari pembalap lain. Rekan satu mereknya dari kejuaraan berbeda, Fabio Quartararo, punya opini jika Toprak bisa jadi pembalap cepat jika memilih pindah ke MotoGP.
“Menurutku, ia pembalap yang sangat bertalenta. Itu terlihat dari gaya berkendaranya, misalnya, dari aksi penyelematannya di Estoril, bagaimana ia mendorong Yamaha hingga batasnya. Aku pikir ia punya potensi pindah ke MotoGP.
Akan tetapi, tentu saja MotoGP sangat berbeda dengan Superbike. Setelah Aragon ia pasti tahu bahwa motornya jauh lebih kaku dan perlu dikendalikan dengan berbeda. Meski begitu, jika ia sepenuhnya termotivasi untuk berada di MotoGP, ia pasti jadi pembalap yang cepat,” ungkap Quartararo dilansir Speedweek.
Tak ada informasi waktu putaran yang dirilis oleh Yamaha dalam tes tersebut. Menurut Speedweek, catatan waktu Toprak Razgatlioglu mendekati Cal Crutchlow dalam rentang sepersepuluh detik. Bagaimanapun, pengalaman ini akan jadi bahan pertimbangan bagi Toprak jika nanti ada yang memberikannya penawaran untuk berlaga di MotoGP.