4 Kisah Fantastis Balapan di Sirkuit Assen, Trek Legendaris MotoGP

Intinya sih...
Jim Redman pertama menang tiga balapan Grand Prix dalam satu hari
Mike Hailwood juga bisa menyusul menang tiga balapan Grand Prix dalam satu hari
Barry Sheene dan Giacomo Agostini finis dengan catatan waktu sama
Sirkuit Assen punya sejarah panjang di ajang Grand Prix. Ini adalah satu-satunya sirkuit di kalender MotoGP yang selalu ada sejak 1949. Hanya pada 2020 lintasan berjuluk Cathedral of Speed ini absen karena pandemik Covid-19.
Lebih dari 70 tahun jadi tuan rumah MotoGP, tentu banyak momen menarik yang terjadi di Sirkuit Assen. Dirangkum dari berbagai sumber, setidaknya ada empat kisah fantastis yang pernah mewarnai jalannya balapan di lintasan kebanggaan negeri Belanda ini. Apa saja? Yuk, simak ulasannya!
1. Jim Redman jadi yang pertama memenangkan 3 balapan Grand Prix dalam 1 hari
Balapan MotoGP era 1960-an punya aturan berbeda. Saat itu, tiap pembalap boleh mengikuti beragam kategori balap dalam 1 hari. Jim Redman pada 1964, misalnya, pernah mengikuti balapan kelas 125cc, 250cc, dan 350cc di Sirkuit Assen.
Hebatnya, pembalap berbendera Rhodesia yang memacu Honda itu bisa jadi kampiun pada tiga kelas tersebut. Itu prestasi yang tak bisa sembarang pembalap mampu meraihnya. Bisa menang balapan di tiga kelas berbeda bukan hanya tentang kesempatan, melainkan butuh kecepatan, ketahanan fisik, serta mental yang tangguh.
2. Mike Hailwood juga bisa menyusul memenangkan 3 balapan Grand Prix dalam 1 hari
Pada 1967, giliran Mike Hailwood yang menyusul menang 3 balapan dalam 1 hari. Hailwood jadi kampiun di kelas 250cc, 350cc, dan 500cc kala memacu Honda di Sirkuit Assen. Untuk menjadi pemenang di ketiga kelas itu, Hailwood harus menuntaskan balapan berdurasi lebih dari 3 jam. Total jarak balapannya mencapai 440 km.
Panjang Sirkuit Assen saat itu memang lebih panjang dari saat ini. Sampai dengan 1954, panjang lintasannya sekitar 16,54 km. Mulai 1955, panjangnya dikurangi menjadi 7,7 km. Pada 1984, panjang lintasannya turun lagi menjadi 6,1 km. Baru sejak 2006, Sirkuit Assen memiliki panjang 4,5 km dengan 18 tikungan.
3. Barry Sheene dan Giacomo Agostini finis dengan catatan waktu sama
Kisah lain yang tak kalah spektakuler adalah persaingan antara Barry Sheene dan Giacomo Agostini. Pada 1975, keduanya finis balapan kelas premier di Sirkuit Assen dengan catatan waktu yang sama. Penentuan pemenangnya pun unik.
Dari awal balapan dimulai, Sheene yang memacu Suzuki terus membayangi Agostini yang menggeber Yamaha. Selama 16 lap, jarak mereka selalu dekat. Menjelang garis finis, Agostini di atas Yamaha melakukan manuver untuk menghalangi Sheene. Namun, melalui slipstream, Sheene bisa menyalip Agostini dari bagian kanan. Keduanya pun melewati garis finis bersamaan.
Tak ada yang tahu siapa yang memenangkan balapan itu. Maklum saja, belum ada teknologi canggih yang merekam video atau gambar dengan presisi. Namun, menurut laman resmi MotoGP, satu orang bersorak sorai untuk kemenangan Barry Sheene. Selebrasi ini pun memancing penonton lainnya untuk merayakan kemenangan Sheene.
Saat pengumuman resmi diberikan, Sheene memang ditetapkan sebagai pemenang. Hanya saja, waktu balapan keduanya disebut identik. Baik Sheene maupun Agostini menuntaskan balapan dengan waktu 48 menit dan 1 detik. Penonton di Sirkuit Assen tak terlalu peduli siapa yang menang. Keseruan balapan yang ditampilkan Sheene dan Agostini telah menghibur mereka.
4. Dua pembalap tuan rumah pernah menang balapan kandang kelas premier
Tak ada yang lebih membanggakan dari kemenangan di balapan kandang. Sepanjang di gelarnya MotoGP di Sirkuit Assen, hanya dua pembalap tuan rumah yang bisa jadi kampiun di kelas premier. Mereka adalah Will Hartog dan Jack Middelburg.
Hartog menang pada 1977 dengan mengendarai Suzuki. Meski start dari urutan ke-10 di grid, ia memulai balapan dengan apik dan langsung melesat ke barisan depan saat balapan dimulai. Hartog menang di hadapan sekitar 100 ribu penonton tuan rumah. Ini juga jadi kemenangan kelas premier pertama untuk Belanda.
Tak mau kalah, Middelburg juga merengkuh prestasi serupa. Pada 1980, ia tampil kuat sejak sesi kualifikasi dengan merebut pole position. Meski saat balapan sempat ditantang Kenny Roberts, Middelburg jadi yang pertama melewati garis finis usai melahap 16 lap.
Jim Redman, Mike Hailwood, Barry Sheene, Giacomo Agostini, Will Hartog dan Jack Middelburg pernah membuat kisah fantastis di Sirkuit Assen. Kisah-kisah ini pun melegenda di MotoGP. Deretan kisah menarik apa lagi yang akan tercipta?