Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Pembalap MotoGP Belanda yang Pernah Menang Balapan Kandang

MotoGP Moto2 Moto3 Motorsport.jpg
ilustrasi balap motor (IDN Times/Mardya Shakti)
Intinya sih...
  • Hans Spaan menang di kelas 125cc pada 1989
  • Jack Middelburg menang di kelas 500cc pada 1980
  • Will Hartog tampil kuat di Sirkuit Assen dan meraih kemenangan di kelas premier pada 1977

Jika ada satu sirkuit yang begitu konsisten menggelar MotoGP, itu adalah Sirkuit Assen. Lintasan yang terletak di Belanda ini sudah masuk kalender balap sejak 1949. Sampai saat ini, ada lebih dari 70 seri Grand Prix yang dihelat.

Kendati begitu, tak banyak pembalap tuan rumah yang bisa menaiki podium tertinggi di balapan kandang. Hanya ada empat pembalap yang bisa melakukannya. Siapa saja para kampiun asal Negeri Kincir Angin itu? Berikut ini ulasannya!

1. Hans Spaan jadi kampiun kelas 125cc pada 1989

Hans Spaan masih jadi pembalap Belanda terakhir yang menang homerace. Momennya sudah terjadi lebih dari 35 tahun lalu. Pada 1989, Spaan menaklukkan Sirkuit Assen di kelas 125cc.

Span yang menggeber Honda RS125 bersaing dengan dua pembalap tangguh. Ia harus melawan pembalap asal Spanyol, Alex Criville, yang menggeber JJ Cobas-Rotax 125. Rival lainnya adalah pembalap Italia, Ezio Gianola, yang juga memacu Honda RS125.

Saat sengitnya persaingan, Gianola terjatuh. Perebutan podium pertama pun terjadi antara Spaan dan Criville. Mereka saling bertukar posisi terdepan hingga lap terakhir. Spaan menang dan membuat Sirkuit Assen bergemuruh.

2. Jack Middelburg menang di kelas 500cc pada 1980

Sebelum Spaan, kemenangan pembalap tuan rumah terjadi hampir 1 dekade sebelumnya. Kali itu terjadi di kelas premier pada 1980. Jack Middelburg tampil kuat dan memboyong trofi kemenangan.

Middelburg yang mengendari Yamaha merebut pole position. Ia punya modal bersaing di barisan depan. Namun, Kenny Roberts asal Amerika Serikat cukup tangguh untuk dilewati. Beruntung bagi Middelburg, Roberts mengalami kendala teknis pada motornya. Middelburg pun jadi kampiun di depan dua pembalap Italia, Graziano Rossi dan Franco Uncini.

3. Will Hartog tampil kuat di Sirkuit Assen dan meraih kemenangan di kelas premier pada 1977

Kemenangan Jack Middelburg terinspirasi dari Will Hartog. Will Hartog adalah pembalap Belanda pertama yang menang kelas premier di Sirkuit Assen. Pada 1977, pembalap berjuluk De Witte Reus atau White Giant ini menang di atas Suzuki RG500.

Hartog mengalahkan pembalap Inggris, Barry Sheene, dan pembalap Amerika Serikat, Pat Hennen. Sekitar 100 ribu penonton yang memadati Sirkuit Assen bersorak kegirangan. Bagaimana tidak, itu adalah momen perdana pembalap tuan rumah menang di kategori paling populer di ajang Grand Prix.

4. Paul Lodewijkx pernah menang balapan kelas 50cc pada 1968

Sebelum Will Hartog, sejatinya ada satu pembalap Belanda pionir yang menang di Sirkuit Assen. Pada 1968, Paul Lodewijkx jadi kampiun di kategori paling ringan, yakni kelas 50cc. Lodewijkx inilah pembalap Grand Prix asal Belanda pertama yang menang homerace.

Untuk bisa menang Lodewijkx harus bersaing ketat dengan pembalap Jerman, Hans-Georg Anscheidt. Sepanjang balapan, Lodewijkx terus membayangi Anscheidt. Kesempatan untuk menyalip datang di momen terakhir. Lodewijkx menyalip rivalnya tesebut tepat sebelum garis finis.

Kemenangan Lodewijkx pun jadi momen spesial. Ia memacu motor Jamathi, motor buatan teman-temannya, teknisi asal Belanda. Dengan kata lain, Lodewijkx adalah pembalap Belanda pertama yang menang di sirkuit yang terletak di Belanda dengan memacu motor buatan Belanda.

Hans Spaan, Jack Middelburg, Will Hartog, dan Paul Lodewijkx adalah para kampiun Grand Prix yang pernah menang balapan homerace. Sampai saat ini belum ada lagi pembalap Belanda yang meneruskan jejak mereka. Bisakah pembalap muda asal Negeri Kincir Angin menaklukkan Sirkuit Assen?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us