Massimo Rivola Bawa Aprilia Selangkah Lebih Maju

Semua orang akan setuju bahwa Aprilia tampil mengesankan sepanjang MotoGP 2022. Di bawah arahan Massimo Rivola selaku CEO Aprilia Racing, pabrikan Noale bertransformasi menjadi selangkah lebih maju dibandingkan musim-musim sebelumnya.
Langkah maju Aprilia pun berakselerasi dalam tiga tahun terakhir, tepatnya setelah kedatangan Rivola di bulan Januari 2019. Punya segudang pengalaman di Formula 1, kehadiran Rivola layaknya seorang agen perubahan.
Aprilia melangkah pasti merebut prestasi. Pada klasemen sementara konstruktor, Aprilia duduk di peringkat ke-3, di atas KTM, Suzuki, dan Honda. Bahkan untuk klasemen tim, Aprilia Racing tengah menikmati posisi puncak.
Sebelum hadirnya Rivola, Aprilia RS-GP terkenal sebagai motor yang lambat dan kurang bisa diandalkan. Akan tetapi, semua itu tinggal masa lalu. Aprilia kini makin berjaya di atas lintasan.
Apa sebenarnya yang dilakukan Massimo Rivola sehingga membuat Aprilia lebih kompetitif?
1. Massimo Rivola membuat Aleix Espargaro makin mantap bersama Aprilia

Pembalap adalah aktor utama dalam setiap Grand Prix. Bagi Aprilia, Aleix Espargaro adalah ujung tombak di lintasan balap. Bergabung sejak 2017, rider berusia 32 tahun itu mengikuti seluruh jalur evolusi RS-GP.
Namun, hubungan Aleix dan Aprilia tak selalu baik-baik saja. Ada masanya ketika Aleix punya pikiran untuk pensiun lantaran merasa sudah tak kompetitif. Beruntungnya, Massimo Rivola yang merupakan mantan Direktur Olahraga Ferrari di Formula 1 mampu mengubah perspektif Aleix.
“Ketika Rivola datang, sudut pandangku mulai sedikit berubah. Aprilia mengatur dirinya dengan cara yang berbeda. Kami mulai lebih banyak bekerja. Tahun lalu aku mulai melihat ada cahaya di ujung terowongan. Pendekatan tahun ini, aku lebih menikmatinya,” ujar Aleix dilansir laman resmi MotoGP pada pertengahan musim 2021 lalu.
Sampai dengan musim 2020, peringkat Aleix pada klasemen akhir selalu ada di antara peringkat ke-14 dan ke-17. Sejak 2021, hasil balapnya makin membaik. Musim itu Aleix meraih peringkat ke-8 klasemen dengan mengamankan satu podium ke-3 di Sirkuit Silverstone, Inggris.
Pada bulan September 2021, Rivola dengan yakin mengatakan bahwa Aleix dapat berjuang memperebutkan gelar pada 2023. Rivola menepati janjinya. Bahkan, setahun lebih awal, Aleix punya peluang kuat merebut titel bergengsi itu.
Sepanjang sebelas balapan musim 2022, Aleix hanya tertinggal 21 poin dari Fabio Quartararo yang memuncaki klasemen. Momen bersejarah terjadi di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina. Berhasil merebut pole position, Aleix mampu mengubah keunggulannya menjadi kemenangan. Itu kemenangan pertama Aleix sepanjang kariernya di ajang Grand Prix.
Massimo Rivola berhasil mempertahankan pembalap andalannya. Apa lagi yang dilakukan Rivola sehingga membuat Aprilia menjadi selangkah lebih maju?
2. Pembagian tugas yang jelas antara pengembangan motor dan organisasi

Sebelum datangnya Massimo Rivola, hanya ada Romano Albesiano di puncak pimpinan organisasi. Albesiano harus mengurusi banyak masalah birokrasi. Padahal, ia sangat dibutuhkan dalam hal pengembangan motor.
Kedatangan Rivola mengubah peran itu. Rivola mengambil alih semua masalah birokrasi organisasi balap Aprilia. Di tangan Rivola, bujet balap Aprilia bertambah. Sumber daya mereka pun berkembang.
Kini Albesiano bisa fokus pada pengembangan teknis motor. Dibantu para insinyur andal, Albesiano bisa fokus mengembangkan Aprilia RS-GP.
3. Perubahan mesin baru buat RS-GP makin kompetitif

Bagi Massimo Rivola, pembagian tugas itu menjadi salah satu langkah perubahan yang penting. Albesiano dan timnya jadi bisa membuat mesin yang lebih kompetitif. Performa mesin mereka pun berubah drastis. Mesin baru berkonfigurasi V90 yang mereka kembangkan pada 2020 menjadi semakin bertenaga.
“Aku pikir pada awal 2019 dan seterusnya kami telah membuat banyak perubahan permanen di perusahaan ini. Pertama, sudut silinder pada mesin berubah dari 70 menjadi 90 derajat.
Setelah itu, ada peningkatan lebih lanjut pada mesin dan aerodinamis. Untuk tujuan ini, setiap tahun kami meningkatkan staf kami di Aprilia Racing. Kami berhasil menemukan teknisi yang sangat andal,” kata Rivola dikutip Speedweek.
4. Aprilia merekrut banyak teknisi andal

Performa RS-GP yang mumpuni tak terlepas dari peran para teknisi. Pada tahun 2020, Rivola memboyong banyak insinyur andal.
Paolo Biasio, Elena De Cia, Stefano Romeo, Marco de Luca, dan Michele Fantini yang berbakat di bidangnya masing-masing kini memperkuat Aprilia. Beberapa di antara mereka adalah jebolan dari tim Formula 1, seperti Ferrari dan McLaren. Ada juga yang berasal dari Suzuki.
“Dengan cara ini kami dapat membangun banyak kompetensi. Untuk tahun ini kami telah merekrut ahli lain dari Suzuki. Kami tim yang lebih baik sekarang, tak ada keraguan tentang itu. Struktur kami telah meningkat,” ujar Rivola seperti dikutip Speedweek.
Para teknisi Aprilia berhasil memanfaatkan keuntungan sebagai tim konsesi yang akan berakhir tahun ini. Aprilia banyak berkembang tak hanya dalam hal mesin, tetapi, juga pada aspek aerodinamis.
5. Mulai musim 2023 Aprilia punya tim satelit baru

Massimo Rivola terus membawa Aprilia menapaki langkah yang lebih maju. Mulai 2023, mereka akan punya tim satelit baru. Tim WithU RNF akan menggeber RS-GP selama berlaga pada MotoGP musim depan. Rivola sukses membujuk Razlan Razali untuk meninggalkan Yamaha dan memilih pabrikannya.
“Bagi kami, tim satelit adalah kesempatan untuk memperkuat perusahaan. Kami dapat pekerja baru dan mendapatkan lebih banyak motor di grid. Kami akan mendapatkan lebih banyak data dan kami akan memiliki lebih banyak insinyur yang menganalisis data,” kata pria berusia 50 tahun itu dilansir Speedweek.
Momentum baik sedang memihak Aprilia. Bersama Massimo Rivola serta dukungan para teknisinya, mampukah Aleix Espargaro menjadi pemuncak klasemen MotoGP 2022 akhir musim nanti?