Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Produksi Kok Global Menurun?

potret shuttlecock bulu tangkis
potret shuttlecock bulu tangkis (pexels.com/Saif71.com)
Intinya sih...
  • Harga impor bulu angsa dan bebek melonjak sejak 2024
  • BWF menegaskan kekurangan suplai kok global belum krisis
  • BWF berkomitmen mengembangkan kok sintetis sebagai terobosan baru
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kok merupakan salah satu perlengkapan utama dalam olahraga bulu tangkis. Sebab, bulu tangkis tidak bisa dimainkan tanpa kehadiran benda yang terbuat dari bulu angsa atau bulu bebek tersebut. Oleh karena itu, kehadirannya sangat dibutuhkan dalam kompetisi bulu tangkis di seluruh dunia.

Namun, baru-baru ini, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menyebut bahwa komunitas bulu tangkis dunia sedang kekurangan suplai kok. Hal ini lantaran produksi kok global mengalami penurunan. Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi? 

1. Harga impor bulu angsa dan bulu bebek melonjak

Penyebab utama menurunnya produksi kok global adalah melonjaknya harga impor bulu angsa dan bulu bebek. Kondisi ini dikabarkan sudah terjadi sejak 2024. Dilansir The Hindu, melonjaknya harga impor bulu angsa dan bulu bebek ini terjadi karena adanya pergeseran pola konsumsi daging di China. 

China sendiri merupakan pengekspor utama bulu angsa dan bulu bebek sebagai bahan utama produksi kok. Saat ini, pola konsumsi daging masyarakat China sedang mengalami pergeseran. Warga China yang semula gemar makan daging angsa dan bebek kini beralih jadi gemar makan daging babi. 

Fenomena ini kemudian membuat para peternak di China yang mulanya beternak angsa dan bebek kini beralih jadi berternak babi. Ini bertujuan untuk memenuhi permintaan daging babi di China yang melonjak. Imbasnya, ekspor bulu angsa dan bulu bebek dari China untuk produksi kok pun menurun. Hal ini kemudian membuat produksi dan ketersediaan kok pun ikut berkurang secara global.

2. BWF menegaskan kekurangan suplai kok global belum mencapai tahap krisis

BWF sendiri membenarkan kekurangan pasokan kok global imbas melonjaknya harga impor bulu angsa dan bulu bebek. Namun, BWF menegaskan bahwa kekurangan suplai kok global saat ini belum mencapai tahap krisis. Artinya, suplai kok global memang menurun, tetapi ketersediaannya masih mencukupi meski dalam jumlah sedikit. 

"Kami menyadari menurunnya rantai pasokan global dan kenaikan harga kok yang berdampak pada komunitas bulu tangkis di seluruh dunia. Kami prihatin dengan tantangan ini. Namun, setelah kami berdialog dengan produsen kok global dan mengetahui penilaian mereka terhadap situasi ini, kami tidak yakin ini sudah mencapai tingkat krisis," jelas Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund, seperti dilansir Sports Star.

3. BWF berkomitmen untuk mengembangkan kok sintetis sebagai terobosan baru

Untuk mengatasi kekurangan pasokan kok global, BWF berkomitmen untuk terus mengembangkan produksi kok sintetis. Thomas Lund menegaskan bahwa organisasinya sudah berinvestasi dalam jumlah besar kepada produsen kok global untuk memproduksi kok sintetis. Hal ini dilakukan agar olahraga bulu tangkis tidak lagi bergantung pada kok yang terbuat dari bulu bebek dan bulu angsa.

“Federasi Bulu Tangkis Dunia berkomitmen penuh untuk berinvestasi dan mengembangkan kok sintetis demi keberlanjutan olahraga ini di masa depan. Kami juga akan memastikan aksesibilitas jangka panjang (terhadap ketersediaan kok) bagi generasi pemain selanjutnya. Kami telah berkomitmen pada proyek ini selama lebih dari 10 tahun terakhir,” ujar Lund masih dilansir Sports Star.

Kendati begitu, Lund menegaskan bahwa tanggung jawab produksi kok global bukan berada di tangan BWF, melainkan di tangan pabrik-pabrik kok yang ada di seluruh dunia. "Dengan mengatakan ini, BWF bukanlah produsen kok itu sendiri. Oleh karena itu, untuk mengatasi tantangan ini, tanggung jawab tetap berada di tangan produsen kok. Mereka juga berperan untuk mempercepat pengembangan kok sintetis yang lebih canggih," tambahnya.

Produksi kok global memang sedang mengalami penurunan. Namun, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengimbau kepada seluruh komunitas bulu tangkis untuk tidak khawatir. Sebab, mereka bakal terus mengawasi produksi dan suplai kok global agar tidak terus mengalami penurunan. BWF juga bakal mendorong produsen-produsen kok global untuk memproduksi kok sintetis sebagai terobosan baru ke depan.   

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us