Mengenal Elena De Cia, Ahli Matematika yang Berkarier di MotoGP

Elena De Cia sosok yang unik. Ia perempuan, ia ahli matematika terapan, dan ia sosok penting di garasi balap Aprilia Racing. Sangat jarang ditemui di manapun.
Saat ini Elena memegang posisi Control Strategies and Model Support Manager. Posisi mentereng yang bisa mengatur strategi balap. Mari mengenal lebih dekat dengan Elena, yuk!
1. Sejak kecil menggemari matematika dan dunia balap

Sejak kecil Elena memang punya hasrat untuk matematika dan dunia balap. Elena kecil bercita-cita menjadi seorang guru matematika.
Meski begitu, saat akhir pekan, ia menikmati waktu dengan menonton Grand Prix bersama pamannya.
“Aku tak pernah membayangkan bekerja di MotoGP. Jika aku ingat kembali saat aku menonton balapan, aku ingat teknisi, pembalap dan protagonis lainnya yang aku lihat di televisi. Dan hari ini, mereka adalah orang-orang yang berhubungan denganku setiap hari,” kata Elena dikutip MotoGP.com.
2. Bergabung dengan Aprilia saat mengerjakan tesis

Kegemaran Elena pada matematika tak pernah surut. Ia bahkan menjadi lulusan pascasarjana di bidang matematika terapan. Tesisnya membahas tentang lintasan sepeda motor (motorcycle trajectories).
Saat mengejakan tesis inilah ia bergabung dengan Aprilia. Pada 2010, ketika ia tahu seorang manajer di Aprilia sedang mencari ahli matematika terapan, ia mengambil kesempatan ini untuk magang di pabrikan Noale.
Sejak saat itu, ia selalu terlibat dengan proyek Aprilia. Ia menangani simulasi komputer lintasan sepeda motor, analisis data telemetri, dan pengembangan strategi elektonik yang dipasang pada ECU (Electronic Control Unit).
“Aku menyukai pekerjaanku, karena ini adalah kombinasi sempurna antara teori, praktik, dan hasrat,” kata Elena seperti dikutip mestierideimatematici.it.
3. Pernah bergabung dengan Suzuki Ecstar

Selain dengan Aprilia, Elena De Cia pun pernah bekerja untuk pabrikan Jepang. Pada 2017, perempuan asal Italia ini bergabung dengan tim Suzuki Ecstar. Ia menjadi satu-satunya perempuan yang bekerja di tim pabrikan asal Hamamatsu.
“Aku sering berada di Jepang dan merupakan satu-satunya perempuan yang hadir dalam pertemuan tersebut. Namun, aku tak pernah merasa didiskriminasi, karena ketika kamu mulai berbicara tentang aspek teknis, hambatan budaya dan gender hilang,” kata Elena dikutip MotoGP.com.
4. Kembali ke Aprilia Racing dan mendirikan tim strategi

Berkarier selama dua tahun di Suzuki, Elena lalu balik ke pabrikan asal Italia. Pada 2019, ia kembali ke Aprilia Racing. Di sini Elena punya kesempatan untuk mewujudkan mimpinya membentuk tim strategi.
“Impianku adalah membuat departemen kecil tentang metode dan strategi untuk menganalisis data. Untuk membangun sesuatu yang nyata, di mana berbagai departemen dapat saling berhubungan untuk berbagi data dan informasi rinci tentang berbagai aspek, dan itu tercapai,” ujar Elena dilansir MotoGP.com.
Saat ini, Elena bertanggung jawab atas strategi yang akan digunakan tim Aprilia Racing. Ia fokus pada simulasi aerodinamis, pengoptimalan pengembangan, dan strategi balap. Ia juga punya peran dalam pengembangan RS-GP.
“Berada di departemen yang mengumpulkan data dan informasi, aku punya kesempatan untuk berhubungan dengan pengendara, bagian elektronik, aerodinamis, dan pembalap untuk dapat belajar lebih lanjut tentang setiap aspek motor,” kata Elena dikutip laman resmi MotoGP.
5. Punya peran penting pada setiap balapan akhir pekan

Sebagai seorang yang bekerja di dunia balap, Elena ikut berkeliling dunia untuk melakukan tes dan balapan. Ia mendengarkan komentar dari pembalap, menganalisis datanya, lalu mencoba memberikan solusi atau saran peningkatan performa.
Apa yang dilakukan Elena saat minggu balapan? Elena punya peran penting saat sesi latihan bebas. Dimulai dari FP1 (free practice 1) hingga seterusnya, ia memeriksa data sesaat setelah pembalap kembali ke pit box.
“Dalam peranku, yang paling penting saat itu adalah mendukung para teknisi dengan memberi mereka umpan balik sesegera mungkin. Dan antara satu shift dan berikutnya, kami berpikir tentang bagaimana mengoptimalkan data dan informasi,” ungkap Elena dikutip laman resmi MotoGP.
Sesi latihan bebas memang penting untuk mencari pengaturan terbaik. Inilah momen untuk menyempurnakan detail terakhir pada motor sebelum mengikuti sesi kualifikasi dan balapan sesungguhnya.
Perempuan di garasi balap MotoGP mungkin tak banyak. Namun, bukan berarti perannya tak signifikan. Dengan kemampuan mumpuni di bidangnya dan gairah di dunia balap, Elena bisa jadi contoh bahwa siapa pun bisa unjuk gigi di MotoGP.