Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menilik Asrama PB Djarum Kudus, Saksi Lahirnya Bintang Bulutangkis

Audisi Umum PB Djarum 2025
Suasana Audisi Umum PB Djarum 2025 (IDN Times/Margith Damanik)
Intinya sih...
  • Asrama PB Djarum Kudus menjadi tempat lahirnya bintang bulutangkis Indonesia
  • Asrama ini memiliki fasilitas kamar berdua, nutrisi makanan terjaga ketat, dan fasilitas latihan yang lengkap
  • Para atlet juga diperhatikan pendidikannya dengan sekolah dan kursus, serta diatur dengan aturan main yang ketat
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kudus, IDN Times - Asrama PB Djarum Kudus menjadi saksi bisu lahirnya bintang-bintang baru bulutangkis Indonesia. Di tempat ini, ratusan atlet muda dibina dan ditempa. Dibentuk untuk layak mewakili Merah-Putih di panggung dunia nantinya.

Berlokasi di Jalan Raya Kudus KM 0.3, Purwodadi, Kudus, Jawa Tengah, GOR Djarum Jati berdiri di tanah seluas 4,3 hektare. Sejumlah sarana dan prasarana dari GOR hingga asrama dihadirkan PB Djarum di sini.

Tempat ini sudah berdiri sejak 2006. Menjadi saksi bisu terciptanya bintang bulu tangkis dunia seperti Kevin Sanjaya Sukamuljo, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, atau nama terbaru, Moh Zaki Ubaidillah.

Ini tidak sekadar menjadi tempat tinggal sementara. Tapi menjadi rumah kedua untuk para bintang dunia. Menjadi 'pabrik' pencipta legenda. Penakluk Olimpiade, Kejuaraan Dunia, Sudirman Cup hingga Thomas-Uber diapresiasi lewat nama-nama yang ditampilkan di taman plaza. 

Dinding-dinding bangunan seolah menjadi saksi bisu keseharian padat nan disiplin yang dijalani para penggawa. Mari kita intip dan lebih mengenal Asrama PB Djarum.

1. Satu kamar berdua

asrama PB Djarum
Fasilitas asrama PB Djarum Jati, Kudus (IDN Times/Margith Damanik)

Ada bangunan terpisah untuk putra dan putri, masing-masing memiliki 20 kamar. Menariknya, tiap kamar hanya dihuni dua orang. 

Asrama GOR Jati diisi para pemain tunggal putra dan tunggal putri. Sementara, GOR Kaliputu yang juga terletak di Kabupaten Kudus, diisi pemain sektor ganda.

Secara total, PB Djarum punya 160 atlet binaan. Sebanyak 80 di antaranya berada di Kudus, sementara pemain yang sudah masuk level elite akan mengisi asrama PB Djarum Jakarta.

IDN Times berkesempatan mengintip fasilitas yang ada di kamr asrama. Kamar terdiri dari dua tempat tidur, dua meja belajar, dan lemari dengan ukuran cukup besar. Setiap kamar juga dilengkapi dengan pendingin ruangan dan keranjang pakaian kotor serta kamar mandi yang berada di luar kamar.

2. Nutrisi makanan terjaga ketat

Asrama PB Djarum
Fasilitas asrama PB Djarum Jati, Kudus (IDN Times/Margith Damanik)

Tak hanya ruang personal, asrama PB Djarum juga dilengkapi dengan ruang komunal atau ruang bersama. Tempat makan salah satunya. Ruangan besar itu berisikan 10 meja persegi dengan masing-masing empat kursi.

Para atlet muda dapat menikmati makanan yang sudah disediakan di sana. Juru masak dibekali informasi soal apa yang boleh dan tidak boleh digunakan dalam makanan mereka. Seperti MSG, yang menjadi pantangan bagi para penghuni asrama.

Selain itu, para juru masak juga dibekali informasi soal kebutuhan gizi dan diet dari para atlet yang membutuhkan. Tujuannya, memastikan semua atlet tetap berada dalam kondisi fisik terbaik.

Selain makanan, para atlet juga mendapatkan multivitamin yang dapat diambil di sebuah keranjang kecil yang berada di depan piring, sebelum para atlet mengambil makanan mereka.

Tak hanya itu, tersedia juga kulkas untuk menyimpan susu segar. Menurut Kepala asrama PB Djarum Kudus (Jati), Dharma Gunadi, para atlet diwajibkan mengonsumsi setidaknya satu liter susu setiap harinya.

3. Fasilitas latihan yang lengkap

Audisi PB Djarum
Peserta Audisi Umum PB Djarum 2025 dari Jayapura, Holiness Nicely Pinontoan di GOR Djarum Kudus (IDN Times/Margith Damanik)

Bicara soal fasilitas, PB Djarum jelas memiliki GOR yang dipakai untuk latihan sehari-hari para penghuni asrama. GOR Jati disebut memiliki 16 lapangan. Sebanyak 12 di antaranya beralas kayu, sisanya karpet sintetis.

Selain itu, para atlet muda juga dipastikan mendapat fasilitas gym penunjang untuk fitness. Biasanya, para atlet akan melakukan latihan dua kali sehari, pagi dan sore. Kecuali Rabu dan Sabtu. Latihan terdiri dari latihan fisik dan teknik. 

4. Sekolah dan kursus untuk para atlet

Asrama PB Djarum
Fasilitas asrama PB Djarum Jati, Kudus (IDN Times/Margith Damanik)

Para penghuni asrama PB Djarum tetap diperhatikan pendidikannya. Ada dua opsi sekolah yang dapat dipilih penghuni asrama, yakni Kanisius atau Al Ma’ruf.

Kedua sekolah tersebut bekerja sama dengan PB Djarum. Artinya, jadwal para peserta akan disesuaikan juga dengan sekolah. Sehingga ketika para atlet harus menjalani ujian di masa yang sama dengan turnamen, mereka bisa melakukan ujian lebih dulu atau menyusul.

Menurut Dharma, selain pendidikan formal di sekolah, pendidikan non-formal para atlet juga diperhatikan. Para atlet muda punya jadwal les bahasa Inggris setiap Sabtu. Kursus ini sengaja disiapkan untuk memastikan para atlet muda bisa berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa Inggris, terutama untuk keperluan komunikasi jika suatu saat menjalani turnamen internasional.

Kursus akan dilakukan di ruang serba guna asrama yang berlokasi dekat dengan GOR.

5. Aturan main yang ketat

Asrama PB Djarum
Fasilitas asrama PB Djarum Jati, Kudus (IDN Times/Margith Damanik)

Menjadi penghuni asrama PB Djarum bukan hanya soal kelayakan dan sempurnanya fasilitas. Tapi juga soal aturan main keras yang diberlakukan. 

"Kalau Minggu boleh keluar (asrama), tapi jam enam sore sudah harus kembali," kata Dharma.

Selain itu, Dharma juga menegaskan, orang tua atlet juga diizinkan berkunjung. "Tapi gak boleh sering-sering. Dan tidak selalu bisa masuk ke dalam kamar," kata dia.

Asrama PB Djarum Jati juga memberlakukan jam malam. Para peserta diizinkan menggunakan ponsel, tetapi pukul 21.30 WIB, ponsel sudah harus dikembalikan ke kepala asrama.

Meskipun, Dharma mengakui kadang beberapa kelonggaran bisa saja diberikan. Soal aturan makanan atau membeli makanan dari luar, misalnya.

"Misalnya ada yang ulang tahun, lalu bilang orang tuanya sudah titipkan uang supaya beli kue untuk dimakan bersama, jadi saya izinkan untuk membelinya," kata Dharma.

Ini bukan soal kejam atau membatasi kebebasan. Namun soal upaya PB Djarum menciptakan kedisiplinan kepada para atlet muda. Tujuannya besar, yakni menciptakan para juara.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
Satria Permana
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in Sport

See More

3 Pemain Eropa di Daftar Top Skor Indonesia Super League 2025/2026

15 Sep 2025, 09:52 WIBSport