Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Nico Harrison, Sosok yang Melepas Luka Doncic dari Dallas Mavericks

ilustrasi topi Final NBA 2024 Dallas Mavericks (pexels.com/Terrance Barksdale)

Dunia NBA dan bola basket dikejutkan dengan transfer pemain antara Dallas Mavericks dan Los Angeles Lakers. Mavericks resmi melepas Luka Doncic, finalis MVP NBA 2023/2024, pada Minggu (2/2/2025). Mereka memindahkan Doncic untuk mendapatkan Anthony Davis dari Lakers.

Nama Nico Harrison mulai jadi topik perbincangan banyak orang setelah pertukaran pemain ini diumumkan. Ia menjabat sebagai presiden operasional bola basket sekaligus manajer umum Dallas Mavericks. Dengan itu, Harrison memiliki hak untuk mengatur susunan skuad Dallas Mavericks tiap saat, termasuk menukar Luka Doncic ke Lakers.

Lantas, seperti apa sepak terjang Nico Harrison hingga berada di titik ini?

1. Gagal mencuri hati Stephen Curry ketika bersama Nike

Sebelum menjabat sebagai general manager, Nico Harrison bekerja di Nike mulai pada 2002 dalam bidang pemasaran, khususnya NBA. Ia sudah menjalin relasi yang baik dengan bintang-bintang ternama di NBA, seperti Kobe Bryant dan Michael Jordan. Namun, Harrison tidak bisa merebut semua pemain hebat untuk bergabung bersama Nike. Sebab, ia pernah gagal mencuri perhatian Stephen Curry, salah satu penembak terhebat dalam sejarah NBA.

Hal tersebut terjadi pada 2013 lalu. Saat itu, Curry masih berusia 25 tahun dan belum menjadi MVP dan juara NBA. Meski begitu, nama serta pengaruhnya di NBA mulai meroket secara perlahan. Sepanjang kariernya hingga saat itu, Curry sudah terikat kontrak dengan Nike. Harrison ditugaskan untuk menawarkan kontrak kedua Nike untuk Curry. Namun, persiapan mereka tidak maksimal.

Ada satu karyawan eksekutif Nike yang menyebut nama depan Curry "Steph-on", bukan "Steph-en". Selain itu, tampilan presentasi yang diberikan Nike masih menggunakan foto dan nama Kevin Durant, sehingga memunculkan asumsi, presentasi itu dipakai berulang-ulang untuk atlet yang berbeda. Bahkan, dalam beberapa momen, Harrison menyebut Curry dengan panggilan "Seth", yang merupakan nama adik kandungnya, Seth Curry. Atas semua blunder itu, Curry akhirnya meninggalkan Nike dan bergabung dengan Under Armour.

2. Sukses membangun tim kandidat juara selama menjadi general manager

Setelah menghabiskan 19 tahun bersama Nike, Nico Harrison memulai perjalanan barunya di NBA bersama Dallas Mavericks. Pada 28 Juni 2021, ia ditempatkan sebagai presiden operasional bola basket dan manajer dalam tim itu. Ini merupakan pengalaman pertama Harrison menjabat sebagai eksekutif di lingkup tim NBA. Meski begitu, pencapainnya cukup solid sebagai general manager baru.

Pada 2022, Harrison dan Mavericks berhasil melaju ke Final Wilayah Barat untuk pertama kalinya sejak mereka jadi juara pada 2011. Setelah itu, Harrison mampu memberikan Luka Doncic sejumlah pemain pendukung yang sesuai dengan karakteristik bermainnya. Pada pertengahan 2022/2023, Harrison menukar Spencer Dinwiddie, Dorian Finney-Smith, dan tiga hak pilih di NBA Draft kepada Brooklyn Nets untuk mendapatkan Kyrie Irving dan Markieff Morris. 

Harrison juga merebut Dereck Lively II di NBA Draft 2024. Pada pertengahan 2023/2024, ia dan Mavericks kembali membuat pergerakan dengan mendatangkan PJ Washington dan Daniel Gafford dari Charlotte Hornets dan Washington Wizards. Dengan skuad ini, Mavericks mampu menjuarai Wilayah Barat dan lolos ke Final NBA 2024.

3. Keputusannya untuk menukar Luka Doncic dipertanyakan banyak orang

Nico Harrison berhasil membangun skuad yang kompeten untuk Luka Doncic. Namun, ia justru membuang Doncic secara mengejutkan pada pertengahan 2024/2025 ini. Tak hanya para penggemar dan awak media, sejumlah pemain NBA pun sangat terkejut terhadap pergerakan ini.

Mavericks khawatir terhadap minimnya upaya Doncic untuk menjaga kebugaran dan pola makannya memasuki musim ini. Sebab, mereka berencana untuk memberi Doncic kontrak maksimum yang baru setelah 2024/2025 berakhir. Harrison tidak ingin mengambil resiko terhadap kesehatan Doncic pada masa depan. Dibanding Doncic harus pergi begitu saja pada jeda musim panas, Harrison ingin mendapatkan imbalan lebih via pertukaran pemain.

Harrison juga menyebut Mavericks lebih mengutamakan aspek bertahan untuk meraih gelar juara NBA. Dengan itu, ia mengincar Anthony Davis dari Lakers. Davis merupakan center sekelas megabintang yang dominan di lapangan, khususnya di sisi bertahan. Hal ini juga menunjukkan Mavericks ingin segera jadi juara NBA dalam waktu dekat.

Nico Harrison memang telah mengajukan salah satu pertukaran pemain terbesar dalam sejarah NBA. Bagaimanapun, Mavericks kini tidak memiliki pilihan selain berjuang sekeras mungkin untuk jadi juara NBA. Sebab, Harrison telah merelakan Doncic dpada usia 25 tahun, yang juga diharapkan banyak orang untuk menjadi legenda terhebat sepanjang sejarah Mavericks pada masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Clemens Kristo Budiutomo
EditorClemens Kristo Budiutomo
Follow Us