Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Pelatih Tim NBA 2023/2024 dengan Masa Bakti Terlama

Gregg Popovich (nba.com)

Menjadi pelatih tim-tim NBA tentu bukan tugas mudah. Banyak tuntutan yang harus dipenuhi. Para pelatih dituntut membawa timnya bersaing hingga bisa meraih kesuksesan tertinggi, yaitu menjuarai NBA.

Karena sulitnya merealisasikan hal tersebut, banyak pelatih yang hanya bertahan singkat dalam sebuah tim. Namun, ada juga pelatih berhasil memenuhi ekspektasi. Mereka akhirnya mendapat kepercayaan penuh dari manajemen tim sehingga bisa bertahan dalam jangka waktu lama. Bahkan, ada yang sampai puluhan tahun.

Berikut ini empat pelatih tim NBA 2023/2024 dengan masa bakti terlama.

1. Michael Malone menjalani musim ke-9 bersama Denver Nuggets di NBA 2023/2024

Michael Malone (nba.com)

Michael Malone ditunjuk sebagai pelatih Denver Nuggets pada 2015. Kini, ia telah menukangi Nuggets selama 9 musim. Malone sendiri harus berjuang keras agar bisa membawa Nuggets meraih kesuksesan. Tiga musim pertamanya ia fokuskan untuk membangun fondasi tim.

Kesabaran tersebut akhirnya berbuah manis. Nuggets berhasil menembus playoff secara beruntun pada 2018--2023. Bahkan, Malone mengantarkan Nuggets merebut gelar juara NBA untuk pertama kalinya pada tahun 2023.

Di NBA 2023/2024 ini, Malone masih membuat Nuggets menjadi tim yang diunggulkan. Nuggets sukses menduduki puncak klasemen Wilayah Barat per 29 Maret 2024. Satu kaki mereka sudah melangkah ke playoff. Peluang Nuggets untuk mempertahankan gelar juara NBA juga terbuka lebar.

2. Steve Kerr genap 10 musim menukangi Golden State Warriors di NBA 2023/2024

Steve Kerr (nba.com)

Dinasti Golden State Warriors tercipta berkat tangan dingin Steve Kerr. Pada musim pertamanya (2014--2015) melatih Warriors, ia langsung mempersembahkan gelar juara NBA. Tak sampai di situ, Kerr kembali membawa Warriors menembus final NBA berturut-turut pada 2016--2019. Namun, mereka hanya berhasil merebut dua gelar juara pada 2017 dan 2018.

Usai meraih kesuksesan besar, performa Warriors justru menurun hingga gagal menembus playoff. Itu disebabkan oleh badai cedera yang melanda pemain penting Warriors. Ketika semuanya pulih, Kerr kembali menyulap Warriors menjadi tim yang menakutkan. Sebuah gelar juara NBA pada tahun 2022 berhasil mereka raih.

Meski begitu, Kerr bersama Warriors kembali mengalami situasi sulit di NBA 2023/2024. Mereka gagal bersaing dan hanya bertengger di posisi sepuluh klasemen Wilayah Barat per 29 Maret 2024. Warriors bahkan terancam tidak lolos ke playoff.

3. Erik Spoelstra menghabiskan waktu selama 16 musim bersama Miami Heat

Erik Spoelstra (nba.com)

Erik Spoelstra awalnya hanya menjabat sebagai asisten pelatih di Miami Heat. Namun, pada 2008, statusnya naik menjadi pelatih kepala. Keputusan yang diambil manajemen Heat terbukti tepat. Spoelstra mampu memberikan kejayaan bagi Heat.

Heat menembus partai final NBA 4 musim beruntun pada 2011--2014 serta sukses  memenangkan 2 gelar juara pada 2012 dan 2013. Namun sayang, setelah capaian impresif tersebut, Heat langsung meredup. Mereka baru mulai eksis lagi pada 2020. Heat kembali mencapai partai final NBA, tetapi akhirnya kalah. Hal serupa juga terjadi pada 2023 lalu.

Di NBA 2023/2024 ini, nasib Heat masih abu-abu. Spoelstra dan anak asuhnya sedang berjuang untuk mengamankan tiket menuju playoff. Heat baru bertengger di posisi ketujuh klasemen Wilayah Timur per 29 Maret 2024.

4. Gregg Popovich sudah 28 musim mengabdi untuk San Antonio Spurs

Gregg Popovich (nba.com)

Gregg Popovich merupakan sosok yang sangat berjasa bagi San Antonio Spurs. Lima gelar juara NBA yang dikoleksi Spurs semuanya tercipta pada era kepelatihan Popovich. Sejak ditunjuk menjadi pelatih pada 1996, ia berhasil mempersembahkan gelar juara NBA pada 1999, 2003, 2005, 2007, dan 2014.

Meski begitu, era kejayaan Popovich nampaknya sudah berakhir. Ia gagal membawa Spurs melaju ke playoff dalam lima musim terakhir, termasuk di NBA 2023/2024 ini. Faktor usia dinilai menjadi masalah utama dari kegagalan tersebut. Popovich sudah berusia 75 tahun. Selain itu, fokus Popovich juga terpecah. Ia tidak hanya bertugas sebagai pelatih, tetapi juga menjabat sebagai presiden operasional San Antonio Spurs.

Menukangi sebuah tim dalam waktu yang lama bukanlah hal mustahil. Kelima pelatih NBA di atas menjadi bukti. Namun, mereka juga dibekali kualitas mumpuni serta loyalitas tinggi untuk bisa mencapainya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo
EditorAtqo
Follow Us