Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pesan Sayaka Hirota untuk Yeremia Rambitan yang Cedera

Ganda putri Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, saat berlaga di final East Ventures Indonesia Open 2022 (IDN Times / Reynaldi Wiranata)

Jakarta, IDN Times - Atlet ganda putri asal Jepang, Sayaka Hirota, tahu betul rasanya mengalami cedera lutut. Alhasil, dia paham bagaimana perasaan Yeremia Rambitan, ganda putra Indonesia yang baru saja dihantam cedera lutut saat berlaga di East Ventures Indonesia Open 2022.

Hirota berpesan, Yeremia harus sabar dalam menjalani proses penyembuhan cedera. Sebab, proses penyembuhan cedera lutut memang membutuhkan waktu yang lama. Dia meminta Yeremia untuk tidak tergesa-gesa.

"Jangan terlalu terburu-buru, kalau sedang dalam proses penyembuhan, jangan ingin cepat-cepat sembuh, karena yang tahu badan kita kan diri kita sendiri," ujar Hirota di Istora Senayan.

1. Hirota bercerita soal penyembuhannya

Aksi ganda putri Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, di East Ventures IndonesiaOpen 2022 (IDN Times / Reynaldi Wiranata)

Hirota juga sempat melakoni proses yang lama untuk sembuh betul dari cedera lutut yang dideritanya. Sama seperti Yeremia, Hirota terkena cedera anterior cruciate ligament (ACL), dan butuh waktu setengah tahun untuk pulih.

"Saya terkena cedera ACL pada Juni 2021, sebulan sebelum Olimpiade Tokyo 2020. Lalu, saya operasi pada Agustus 2020. Untuk bisa pulih, saya butuh waktu setidaknya setengah tahun sebelum bisa kembali main," tutur Hirota.

2. Proses penyembuhan harus dijalani secara perlahan

Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (bwfworldtour.bwfbadminton.com)

Hirota juga berpesan agar proses penyembuhan Yeremia harus dilakoni secara perlahan. Jika sabar, Hirota yakin waktu untuk Yeremia melakukan comeback akan tiba dengan sendirinya.

"Intinya ya, semua dijalani pelan-pelan saja, nanti juga bakal datang waktunya," ujar Hirota.

3. Yeremia diprediksi absen tiga sampai enam bulan

Pramudya/Yeremia di Indonesia Open 2022. (IDN Times/Reynaldy)

Dokter PBSI, Grace Joselini, menyebut Yeremia harus absen dalam waktu lama. Dari hasil MRI yang sudah dilakukan, Yeremia kudu menepi selama tiga sampai enam bulan.

"Melihat dari hasil pemeriksaannya, kemungkinan masa penyembuhannya sekitar tiga sampai enam bulan. Tapi, itu juga tergantung kemampuan atletnya. Cuma, memang rentangnya tiga sampai enam bulan," ujar Grace.

Grace menjamin, PBSI akan mendampingi Yeremia selama masa pemulihan. Tidak cuma dari segi fisik, mereka juga akan memantau kondisi mental Yeremia, bekerja sama dengan tim psikolog dari PBSI.

"Untuk dari segi mental dan motivasi, PBSI ada tim psikolog sendiri, yang dari awal kejadian sudah mendampingi dan memfollow up Yeremia dan Pramudya. Namun, harus diakui tekad keduanya memang luar biasa," kata Grace.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandy Firdaus
EditorSandy Firdaus
Follow Us