Rayuan Indah Mandalika Lewat MotoGP

Jakarta, IDN Times - Sirkuit Pertamina Mandalika akhirnya menyambut 24 pembalap elite dunia yang mentas di MotoGP. Jumat (11/2/2022) menjadi kali pertama para pembalap elite tersebut menjajal Sirkuit Mandalika dalam sesi pramusim.
Momen ini memang ditunggu-tunggu sejumlah pembalap. Mereka mengakui, Sirkuit Mandalika beda dari yang lain.
Tak cuma menyajikan tantangan secara teknis, Sirkuit Mandalika memberikan aura yang berbeda karena pemandangan di sekitarnya begitu indah.
Pembalap asal Australia, Remy Gardner, bahkan sempat berkelakar Sirkuit Mandalika menjadi yang "terburuk". Maksudnya di sini sebenarnya baik.
Gardner tampaknya merasa keindahan Sirkuit Mandalika bisa membuatnya salah fokus ketika berkendara. Sebab, dari kiri, kanan, depan, dan belakang, pemandangan yang tersaji begitu indah.
Pembalap Suzuki Ecstar, Alex Rins, bahkan mengakui kalau sirkuit ini menjadi yang paling keren. Rins, lewat cuitan di akun twitternya, menyatakan kalau Sirkuit Mandalika yang paling keren.
Setali tiga uang, joki Aprilia, Aleix Espargaro, juga tak sabar menjajal Sirkuit Mandalika. Lewat potongan reels yang diunggah dalam akun instagramnya, Aleix merasa momen uji coba di Sirkuit Mandalika akan begitu menarik.
"Saya sudah tak sabar melintas di sirkuit ini dengan motor untuk pertama kalinya. Semoga grand stand bisa penuh dengan fans, karena untuk pertama kalinya GP bisa digelar di Indonesia setelah 25 tahun lalu," ujar Aleix.
Tantangan Buat Pembalap

Sirkuit Mandalika sejatinya menjadi arena yang masih asing bagi para pembalap. Pastinya, mereka belum tahu seperti apa sebenarnya karakter Sirkuit Mandalika.
Makanya, dalam dua hari terakhir, sejumlah pembalap mencoba melakukan perkenalan terhadap sirkuit, entah dengan berjalan kaki, atau menggunakan sepeda seperti yang dilakukan Aleix.
Tim teknis MotoGP sebenarnya sudah melakukan penilaian terhadap Sirkuit Mandalika. Memiliki panjang 4,3 kilometer, disertai 17 tikungan, dan trek lurus terjauh 507 meter, Sirkuit Mandalika dinilai jadi salah satu yang paling teknikal di antara lainnya.
Sirkuit ini memiliki tikungan cepat dan mengalir. Selain itu, ada titik setop dan bagian teknis yang begitu ketat.
Namun, tim teknis MotoGP menyoroti faktor alam yang muncul di sirkuit ini, yakni temperatur tinggi. Aleix yang sempat melahap satu putaran di sirkuit ini sempat merekam temperatur sekitar yang mencapai 45 derajat celsius.
"Makanya, ini akan menjadi tantangan terberat bagi para rider sepanjang musim," begitu penilaian tim teknis MotoGP.
Salah satu yang akan mendapat tantangan paling berat tentu saja pembalap Repsol Honda, Marc Marquez. Setelah diterpa sejumlah masalah di musim lalu, Marquez mencoba lagi untuk meningkatkan kualitasnya ke level tertinggi.
Namun, ketika mengaspal di Sepang, Marquez merasa kondisinya belum terlalu maksimal. Dalam beberapa momen, The Baby Alien masih belum terlalu nyaman untuk mengendarai motornya.
"Saya merasa berada dalam kondisi yang sama seperti musim 2018/19. Saya merasa lebih baik, tapi sudah mulai berlatih fisik sejak dua pekan lalu," ujar Marquez.
Yang membuat Marquez antusias mengaspal di Mandalika adalah sambutan fans. Dia merasakan kehangatan fans Indonesia yang selalu menyapanya di berbagai kesempatan.
"Fans Indonesia benar-benar luar biasa. Ketika saya datang ke bandara di Lombok, sudah banyak yang menyambut. Malah, antusiasme itu benar-benar terasa ketika saya berada di dalam hotel," ujar Marquez saat ditemui IDN Times, di Mandalika, Kamis (10/2/2022).

Romansa 25 Tahun Lalu di Sentul

MotoGP di Mandalika memang membangkitkan romansa 25 tahun lalu. Ya, pada 1997, Indonesia pernah menyelenggarakan MotoGP.
Kala itu, Michael Doohan menjadi bintangnya dan mengaspal di Sirkuit Sentul, Bogor. Valentino Rossi saat itu juga masih tumbuh sebagai seorang rookie yang berbakat.
Tentunya, ajang pramusim menjadi sebuah penanda kebangkitan dari olahraga otomotif di Indonesia secara global. Selain itu, MotoGP di Sirkuit Mandalika bisa memberikan pengalaman langka buat publik Indonesia.
"Seluruh masyarakat Indonesia bisa meramaikan event di Mandalika. Mereka bisa merasakan pengalaman nyata, karena sudah ada di sini, tak lagi lewat televisi," ujar Vice President MGPA, Cahyadi Wanda, kepada IDN Times.
Bukan hanya menggairahkan olahraga otomotif, tapi ekonomi di sekitar Mandalika, pada khususnya, akan bangkit usai terhantam pandemi. Semua sudah terlihat, ada aura positif yang muncul ketika para pembalap berkeliling kawasan Mandalika.
Jorge Martin, pembalap Pramac Racing, sempat jajan di warung milik warga. Dia sempat membeli kelapa hijau untuk dinikmatinya di pinggir pantai.
"Ada lagi denyut pariwisata di Lombok setelah terhantam pandemi. Hotel, penyewaan mobil, restoran, homestay yang berkualitas bagus, semua sudah bersiap diri," kata Cahyadi.
Waktunya Indonesia Bangkit

MotoGP di Mandalika juga punya perspektif lain. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menilai ini menjadi momen bangkit buat Indonesia setelah terhantam pandemik COVID-19.
Sesi pramusim, disebut Sandi, akan memicu lagi gairah untuk meningkatkan pariwisata di Lombok dan Indonesia pada umumnya.
Dengan digelarnya MotoGP di Mandalika, Sandi melihat banyak peluang usaha, lapangan kerja, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang bisa bangkit karena ajang ini. Sinyalnya sudah terlihat ketika keterisian hotal di Mandalika menunjukkan kenaikan.
"Banyak peluang usaha, lapangan kerja, UMKM mulai menggeliat, dan tingkat keterhunian hotel merangkak naik," ujar Sandi.
Dampak lainnya adalah bagaimana Dorna berencana menjadikan Indonesia sebagai destinasi liburan dari tim-tim MotoGP. Sandi menuturkan, Dorna sempat melayangkan proposal kepada Indonesia untuk menjadikan Bali atau Lombok sebagai destinasi wisata selama masa libur dari seri satu di Qatar ke edisi Mandalika.
Memang, jeda waktu antara seri satu dan dua di Mandalika terbilang cukup jauh. Ada sekitar dua pekan antara seri di Losail dan Mandalika, 6 hingga 20 Maret 2022.
"Mereka (Dorna) sedang mengajukan proposal. Jadi, jeda satu pekan di antara Qatar dan Mandalika, akan digunakan rombongan tim MotoGP untuk berlibur di Indonesia dalam rangka persiapan. Mandalika tak cuma dianggap sirkuit baru, tapi yang terindah oleh Dorna. Mereka kagum dengan keindahan Mandalika," ujar Sandi.
Promosi Indonesia lewat MotoGP tak berhenti sampai di sini. Label Wonderful Indonesia ternyata juga mejeng di livery tim Gresini Racing yang dibela oleh anak didik Valentino Rossi, Enea Bastianini.
Logo Wonderful Indonesia dipampang di motor para pembalap Gresini secara cuma-cuma dan tentunya ini menjadi nilai positif buat Tanah Air.