2 Sirkuit di Afrika Selatan yang Pernah Menggelar MotoGP

MotoGP pertama kali digelar di Isle of Man pada 1949. Sejak saat itu, balapan motor terpopuler seantero Bumi ini digelar di banyak negara Eropa lainnya. Pada 1961, Argentina di Amerika Selatan jadi tempat pertama di luar Eropa yang menghelat MotoGP.
Dua tahun berikutnya pada1963, Jepang jadi negara Asia pertama yang menyelenggarakan Grand Prix. Lebih dari 2 dekade berikutnya, pada 1989, giliran Australia menyusul. Namun, sebelumnya, Afrika lebih dulu masuk kalender balap pada 1983.
Berbicara Afrika, hanya ada satu negara di Benua Hitam ini yang pernah menjadi tuan rumah MotoGP, yakni Afrika Selatan. Pada periode 1983 hingga 2004, sebanyak 10 seri balap digelar di 2 sirkuit. Sirkuit apa saja? Simak ulasannya berikut ini!
1. Sirkuit Kyalami menggelar MotoGP era 1980-an
Sirkuit pertama di Afrika Selatan yang menggelar MotoGP adalah Sirkuit Kyalami. Lintasan sepanjang 4,1 km itu terletak di antara Johannesburg dan Pretoria. Selama 4 musim pada 1983, 1984, 1985, dan 1992, Kyalami ramai dengan gemuruh mesin motor.
Pada 3 musim era 1980-an tersebut, GP Afrika Selatan jadi seri pembuka. Jadwal balapannya seperti di Sirkuit Assen, Belanda, yakni digelar pada Sabtu. Balapan di Kyalami sempat vakum usai 1985. Penghuni paddock MotoGP memboikot rezim apartheid yang berkuasa di negara ini.
Baru pada 1992, rombongan Grand Prix kembali ke Kyalami. Desain sirkuit pada tahun ini sudah berubah. Desainnya berbeda dengan era 1980-an. Sayangnya, itu terakhir kalinya Sirkuit Kyalami menghelat MotoGP.
Berikut ini daftar kampiun kelas premier di Sirkuit Kyalami:
- 1983: Freddie Spencer (Honda);
- 1984: Eddie Lawson (Yamaha);
- 1985: Eddie Lawson (Yamaha); dan
- 1992: John Kocinski (Yamaha).
2. Di bawah kibaran bendera baru, Phakisa Freeway menghelat MotoGP 1999—2004
Enam tahun kemudian, pada 1999, MotoGP kembali ke Afrika Selatan. Kali ini giliran Sirkuit Phakisa Freeway yang jadi tuan rumah. Lintasan yang terletak di Kota Welkom ini menghelat Grand Prix hingga 2004.
Saat itu, Afrika Selatan sudah berubah. MotoGP digelar di bawah kibaran bendera baru. Bendera era apartheid yang berwarna oranye, putih dan biru, digantikan bendera nasional dengan dominan merah, biru, hitam, dan hijau.
Balapan Grand Prix di Phakisa Freeway cukup fenomenal. Bagi beberapa pembalap, seperti Garry McCoy dan Tohru Ukawa, lintasan sepanjang 4,2 km ini adalah tempat mereka merebut kemenangan pertama di kelas premier. Valentino Rossi pun punya memori fantastis di sini. Pada 2004, ia pertama kali jadi kampiun bareng Yamaha usai hengkang dari Honda.
Berikut ini para pemenang balapan kelas premier di Sirkuit Phakisa Freeway:
- 1999: Max Biaggi (Yamaha);
- 2000: Garry McCoy (Yamaha);
- 2001: Valentino Rossi (Honda);
- 2002: Tohru Ukawa (Honda);
- 2003: Sete Gibernau (Honda); dan
- 2004: Valentino Rossi (Yamaha).
3. Brad Binder berharap MotoGP bisa kembali ke Afrika Selatan
Usai 2004, Afrika Selatan tak lagi jadi tuan rumah MotoGP. Kendati begitu, Afrika Selatan terwakili oleh satu pembalapnya di kelas premier. Brad Binder yang merupakan juara dunia Moto3 2016 berlaga di kelas para raja sejak 2020.
Menariknya, pada pertengahan 2022, Binder sempat menjajal Sirkuit Kyalami menggunakan KTM RC16, motor yang ia gunakan untuk balapan MotoGP. Merasa kerasan saat melibas lintasan, Binder berharap MotoGP bisa kembali menyambangi Afrika Selatan.
“Saat ini, hanya ada satu sirkuit di Afrika Selatan yang 100 persen bisa menyelenggarakan balapan MotoGP. Itu adalah Kyalami,” kata Binder seperti dikutip Motorsport-total.
Sirkuit Kyalami kini punya desain baru yang selesai dibangun pada 2015. Terdapat 16 tikungan pada lintasan sepanjang 4,5 km. Tata letaknya berubah total dibandingkan lintasan yang dipakai Grand Prix era 1980-an dan 1990-an.
Afrika Selatan pernah masuk kalender MotoGP. Bukan tak mungkin gelaran Grand Prix kembali dihelat di Benua Hitam. Namun, kapan, ya, keinginan Brad Binder terwujud?