Yamaha Perlu Waktu Kembangkan YZR-M1 untuk Kembali Kompetitif

- Yamaha masih kesulitan bersaing di MotoGP
- Yamaha berada di posisi keempat dalam klasemen konstruktor
- Pramac Racing akan menjadi tim satelit Yamaha mulai 2025
Yamaha masih mengalami kesulitan untuk bersaing di barisan depan melawan pabrikan Eropa. Kondisi tersebut tak hanya berlangsung di MotoGP 2024, tetapi juga dalam beberapa musim terakhir. Yamaha tak tinggal diam saja melihat keadaan yang saat ini sedang mereka alami.
Max Bartolini selaku Direktur Teknis Yamaha membeberkan sejumlah rencana yang dilakukan demi meningkatkan performa YZR-M1. Akan tetapi, proses yang harus dijalani tak akan berlangsung dalam waktu singkat. Bartolini memperkirakan Yamaha perlu waktu hingga 2026 untuk membuat YZR-M1 kembali kompetitif di MotoGP.
1. Yamaha masih tertatih dalam persaingan di MotoGP

Yamaha masih tertatih dalam persaingan di kejuaraan MotoGP. Pabrikan asal Jepang itu saat ini menduduki posisi keempat dalam klasemen konstruktor lewat perolehan 62 poin. Hasil terbaik yang diperoleh Yamaha di MotoGP 2024 adalah finis ketujuh di grand prix race GP Portugal melalui Fabio Quartararo.
MotoGP 2022 menjadi terakhir kali Yamaha menduduki posisi runner-up di klasemen konstruktor. Setelah itu, Yamaha lebih banyak berkutat di barisan belakang. Hal tersebut semakin diperparah dengan ketiadaan tim satelit untuk Yamaha sejak RNF Team memilih menggunakan motor Aprilia pada 2023.
Mulai 2025, Yamaha kembali memiliki tim satelit. Pramac Racing secara resmi berpisah dari Ducati setelah tak memperpanjang kontrak dengan pabrikan asal Italia tersebut. Penambahan investasi dalam proyek MotoGP, stabilitas jangka panjang, dan pasokan motor YZR-M1 spesifikasi pabrikan menjadi daya tarik yang menggoda Pramac Racing untuk bergabung dengan Yamaha.
2. Max Bartolini prediksi Yamaha dapat tutup kesenjangan performa pada 2025

Kedatangan Pramac Racing akan menjadi hal penting untuk Yamaha. Data teknis dan masukan dari tim tersebut dapat dimanfaatkan Yamaha untuk mengembangkan motor YZR-M1. Jika faktor tersebut dimanfaatkan dengan baik, Max Bartolini memperkirakan Yamaha akan menutup kesenjangan performa pada 2025. Meski begitu, Bartolini menegaskan ada banyak pekerjaan yang harus dilakoni Yamaha demi memangkas kesenjangan yang ada.
“Jelas, kami punya pekerjaan yang harus dilakukan. Namun, aku terkejut dengan bagaimana semua orang sangat tertarik untuk menutup kesenjangan itu. Sejujurnya, apa yang telah aku lihat setelah 6 bulan kurang lebih sama seperti yang aku rasakan bahkan dari sisi luar,” kata Bartolini dilansir Crash.
“Aku rasa ini akan menjadi pekerjaan panjang karena aku pikir kami tidak memiliki hal yang salah pada dasarnya. Kami hanya perlu meningkatkan paket secara keseluruhan. Ini biasanya membutuhkan lebih banyak waktu ketimbang menemukan sebuah masalah atau kesalahan,” lanjutnya.
3. Max Bartolini tekankan pentingnya Pramac Racing memiliki pembalap berpengalaman

Hingga saat ini, Pramac Racing masih belum mengumumkan siapa pembalap yang akan memperkuat tim tersebut untuk musim depan. Miguel Oliveira dan Jack Miller santer dikabarkan akan memperkuat tim tersebut. Menanggapi rumor tersebut, Max Bartolini menekankan pentingnya Pramac Racing memiliki pembalap berpengalaman di MotoGP. Sebab, hal tersebut akan membantu Yamaha dalam proses pengembangan YZR-M1.
“Bagiku, itu akan menjadi hal yang sangat penting. Terutama pada fase awal, itu akan sangat berguna untuk mendapatkan pendapat dan perbandingan untuk mengetahui area yang bisa kami tingkatkan.
Setelah itu, aku pikir mereka akan menjadi pembalap cerdas yang perlu untuk menyesuaikan diri sebab kami tentunya tak bisa membuat motor seperti yang mereka harapkan pada awalnya. Akan tetapi, akan sangat membantu jika memiliki dua pembalap berpengalaman,” jelas Bartolini.
Yamaha kini sedang bersiap menyongsong GP San Marino yang akan digelar di Sirkuit Misano pada 6–8 September 2024. Pada 2020, Maverick Vinales sukses meraih kemenangan di Sirkuit Misano dalam pekan balap GP Emilia Romagna. Vinales berhasil finis dengan keunggulan 2,425 detik dari Joan Mir.