Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Klub Ligue 1 yang Pecat Manajer Lebih dari Sekali pada 2023/2024

Gennaro Gattuso (valenciacf.com)

Sebetulnya tak begitu banyak pergantian manajer di Ligue 1 Prancis 2023/2024. Tercatat hanya ada lima klub yang mengganti manajernya saat musim berjalan. Akan tetapi, 3 dari 5 klub tersebut mengganti manajernya lebih dari sekali musim ini.

Hal tersebut terjadi karena ketiga klub tersebut menginginkan performa terbaik untuk klubnya masing-masing. Lalu, apakah pergantian manajer tersebut berbuah manis? Untuk mengetahui ulasannya, yuk simak ulasan berikut ini!

1. Pergantian manajer memberikan hasil positif bagi Olympique Lyon

Laurent Blanc (twitter.com/championsleague)

Olympique Lyon sempat terpuruk dari awal hingga pertengahan musim Ligue 1 Prancis 2023/2024. Kala itu, Laurent Blanc hanya mampu menempatkan Lyon di posisi ke-18 atau posisi juru kunci. Hal tersebut membuat Blanc dipecat pada 11 September 2023. 

Posisi kosong yang ditinggalkan Blanc akhirnya diisi oleh Fabio Grosso. Akan tetapi, mantan pemain Timnas Italia itu bernasib sama dengan Blanc. Ia gagal membawa Lyon berubah dan tetap menempatkan Lyon di posisi ke-18. Grosso pun dipecat pada 30 November 2023.

Lyon yang mulai frustasi akhirnya menemukan sebuah jawaban dari masalah yang terjadi. Solusi dari masalah tersebut datang dari seorang Peter Sage yang ditunjuk sebagai manajer baru Lyon ketika Grosso dipecat. Di bawah arahan Sage, Lyon mampu bangkit dan memberikan hasil positif dari November 2023--Mei 2024. Alhasil, Lyon mampu finis di posisi keenam pada klasemen akhir Ligue 1 Prancis 2023/2024.

2. Gennaro Gattuso memperburuk keadaan Olympique Marseille

Gennaro Gattuso (valenciacf.com)

Pergantian manajer di Olympique Lyon sukses membuahkan hasil yang positif. Namun, hal tersebut tak terjadi di Olympique Marseille. Pada awal musim 2023/2024, Marcelino menjabat sebagai manajer Marseille.

Akan tetapi, Marcelino dan Marseille sepakat untuk berpisah pada 20 November 2023. Padahal, manajer asal Spanyol itu mampu menempatkan Marseille di posisi keempat. Alhasil, Marseille pun menunjuk Gennaro Gattuso sebagai pengganti.

Namun, Gattuso justru memperburuk keadaan. Mantan pemain AC Milan itu membawa Marseille ke posisi sembilan. Gattuso pun dipecat pada 20 Februari 2024. Ia digantikan oleh Jean Louis Gasset yang baru sebulan dipecat oleh Timnas Pantai Gading.

Di bawah arahan Gasset, Marseille mengalami peningkatan performa. Namun, tak signifikan. Gasset sendiri hanya bisa membawa Marseille naik satu peringkat hingga Ligue 1 2023/2024 berakhir.

3. FC Nantes sempat berada di posisi berbahaya

Pierre Aristouy (fcnantes.com)

FC Nantes memulai musim Ligue 1 Prancis 2023/2024 dengan dipimpin oleh Pierre Aristouy. Lima bulan berselang atau tepatnya pada 29 November 2023, Aristouy dipecat karena rangkaian hasil yang buruk. Kala itu, FC Nantes bertengger di posisi ke-12.

Posisi kosong yang ditinggal Aristouy pun diisi oleh Jocelyn Gourvennec. Manajer asal Prancis itu justru memperburuk keadaan di mana FC Nantes turun posisi ke peringkat 16. Gourvennec akhirnya dipecat pada 17 Maret 2024.

Perjuangan Gourvennec digantikan oleh Antoine Kombouare, manajer berusia 60 tahun yang pernah jadi manajer FC Nantes pada 2021--2023. Dengan hal tersebut maka tak heran jika ia sudah berpengalaman. Di bawah arahan Kombouare, FC Nantes juga tak tampil baik, meskipun posisinya naik dari posisi 16 menjadi 14.

Pergantian manajer menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki performa klub yang buruk. Namun, pergantian manajer tersebut tak selalu membuahkan hasil yang manis. FC Nantes dan Olympique Marseille memperlihatkan contohnya dalam ulasan di atas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us