4 Asisten Thomas Tuchel di Tim Nasional Inggris

- Thomas Tuchel menjadi pelatih tim nasional Inggris per 1 Januari 2025, menggantikan Gareth Southgate setelah 8 tahun.
- Anthony Barry tangan kanan Tuchel, memiliki pengalaman di level tim nasional dan klub sebelumnya.
- Hilario menangani para kiper timnas Inggris, Nicolas Mayer sebagai pelatih fisik, dan James Melbourne sebagai kepala analis.
Thomas Tuchel resmi bekerja sebagai pelatih tim nasional Inggris per 1 Januari 2025. Juru taktik yang berasal dari Jerman ini ditunjuk menjadi pelatih The Three Lions pada 16 Oktober 2024. Tuchel menggantikan Gareth Southgate yang gagal mempersembahkan trofi selama 8 tahun memimpin Timnas Inggris.
Kini, Tuchel yang pernah melatih di Inggris bersama Chelsea pada 2021--2022 menjadi pengemban selanjutnya dari tugas berat tersebut. Untuk mencapainya, Tuchel yang saat ini berusia 51 tahun akan dibantu oleh empat asisten pelatih. Siapa saja mereka? Berikut perincian sekaligus ulasan lengkapnya.
1. Anthony Barry jadi asisten pelatih utama
Anthony Barry bakal bertindak sebagai tangan kanan Thomas Tuchel di tim nasional Inggris. Peran yang sama diemban pria asli Inggris ini ketika Tuchel melatih Chelsea pada 2021--2022 dan Bayern Munich pada 2023--2024. Koneksi yang sudah terbangun membuat Tuchel tidak ragu untuk memilih Barry sebagai asisten utamanya.
Pengalaman Barry di level tim nasional menjadi alasan lain Tuchel menunjuknya. Sebelum Inggris, pria yang kini berusia 38 tahun itu pernah menjadi asisten pelatih di tim nasional Republik Irlandia, Belgia, dan Portugal. Sementara di level klub, sebelum Chelsea, Barry pernah bekerja di Wigan Athletic.
Barry dinilai sebagai salah satu pelatih muda paling potensial yang dimiliki oleh Inggris. Beerbekal pengalaman yang bakal didapatnya nanti, bukan tidak mungkin Barry menjadi suksesor Thomas Tuchel di tim nasional Inggris. Selain itu, kehadiran Barry di kursi pelatih juga membuat Inggris tidak kehilangan aura kebangsaan.
2. Henrique Hilario jabat posisi pelatih kiper
Tuchel akan menyerahkan tugas melatih para kiper tim nasional Inggris kepada Henrique Hilario. Pekerjaan ini bukanlah sesuatu yang asing bagi pria yang berasal dari Portugal tersebut. Sejak 2016, Hilario bekerja sebagai pelatih kiper di Chelsea.
Hasil kerja sosok yang saat ini berusia 49 tahun itu pun cukup menjanjikan. Di bawah asuhannya, Chelsea memiliki sejumlah kiper hebat. Di antaranya adalah Thibaut Courtois, Kepa Arrizabalaga, Edouard Mendy, hingga Robert Sanchez sebagai yang teranyar.
Saat masih aktif bermain, Hilario pun bukan penjaga gawang sembarangan. Ia membela Chelsea sejak 2006 hingga 2014. Meski memang lebih sering menjadi cadangan, masa bakti yang lama menunjukkan bahwa Hilario bisa diandalkan.
3. Nicolas Mayer bertugas sebagai pelatih fisik
Nicolas Mayer bakal bertugas sebagai pelatih fisik tim nasional Inggris. Tuchel menunjuknya karena puas dengan kinerja pria asli Prancis tersebut dalam mengurus kebugaran pemain. Pertama kali mereka bekerja sama adalah di Paris Saint-Germain pada 2018--2020.
Setelah itu, keduanya sempat berpisah. Ketika Tuchel meninggalkan PSG, Mayer tetap bertahan. Begitu pun saat Tuchel melatih Chelsea. Mayer tidak menyusulnya ke Stamford Bridge. Keduanya kembali bereuni saat Tuchel menjadi pelatih Bayern Munich pada 2023--2024. Sekarang, mereka menghadapi tantangan baru di tim nasional Inggris.
4. James Melbourne berperan sebagai kepala analis
James Melbourne menjadi satu anggota terakhir dari tim kepelatihan utama Thomas Tuchel di tim nasional Inggris. Melbourne yang merupakan warga Inggris asli diminta untuk menjadi kepala analis. Peran seripa juga dipegang oleh Melbourne ketika Tuchel melatih Chelsea.
Sebelum Tuchel datang ke Chelsea, Melbourne bahkan sudah menjadi analis di klub tersebut selama hampir 2 dekade. Pada 2005, Melbourne memulai dari posisi analis video. Kemudian, pada 2014, ia mendapatkan promosi untuk menjadi kepala analis The Blues.
Ketika melatih Paris Saint-Germain, Chelsea, dan Bayern Munich, Tuchel selalu berhasil meraih trofi. Kesuksesan tersebut tidak terlepas dari keempat nama di atas sebagai para pembantunya. Lalu, bisakah mereka menciptakan kejayaan yang sama bagi Inggris sekaligus menghentikan paceklik gelar yang sudah berlangsung sejak 1966?